Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

IMPLEMENTATION OF EFFECTIVE COMMUNICATION IN HEALTH EDUCATION ACTIVITIES FOR NON-COMMUNICABLE DISEASES TO ACHIEVE SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs) Evert, Daniel Paulus; Suriaatmadja, Steffi Rifasa Tohir
TOPLAMA Vol. 2 No. 1 (2024): TOPLAMA
Publisher : PT Altin Riset Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61397/tla.v2i1.217

Abstract

The world has a dream of achieving a prosperous society. This dream is encapsulated in the Sustainable Development Goals. One of the points included is Good Health and Well-being. A healthy society will lead to a developed and progressive nation. One of the obstacles to global health is non-communicable diseases. These diseases, which are among the leading causes of death worldwide, can be addressed early through prevention programs.  One such proven effective prevention program is health education. Health education is a form of communication to the community as a health effort. To achieve success, certain techniques are needed in the delivery process.  This study uses a qualitative method with a descriptive approach.  Data collection techniques were carried out through interviews and observations, while the data analysis techniques were data reduction, data modeling (data display), and concluding. The results of this study show that there are attitudes of Respect, Empathy, Audibility, Clarity, and humility (REACH) in the communication of general practitioners towards participants in health education activities conducted by Klinik Pratama Nuhato Antapani Bandung.
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PRAKTIK DOKTER DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KESEHATAN ONLINE (TELEMEDICINE) Triana, Gallant Akmal; Suriaatmadja, Steffi Rifasa Tohir; Rachmadhiani, Ira Dewi
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 1 (2025): MARET 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i1.42766

Abstract

Peran dokter dan dokter gigi dalam konteks layanan kesehatan dan dampak pandemi Covid-19 yang meningkatkan minat masyarakat terhadap telemedicine. Telemedicine sendiri sebagai alat penting dalam menyediakan layanan kesehatan yang mudah diakses. Meskipun memberikan banyak manfaat, penting juga regulasi hukum dalam menyelenggarakan telemedicine termasuk perlindungan hak pasien dan tanggung jawab dokter. Penelitian ini memanfaatkan pendekatan literature review untuk mengevaluasi dan mengelompokkan informasi yang telah dikumpulkan dari berbagai sumber referensi yang relevan dan terbaru. Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis data kualitatif, untuk memahami masalah dengan mendalam dan memperoleh pemahaman yang holistik. Telemedicine memiliki tantangan hukum yang perlu diatasi, termasuk privasi dan keamanan data, aksesibilitas, dan ketentuan tentang pemberian surat keterangan medis. Oleh karena itu, perlu adanya regulasi dan kerjasama antara pemerintah, badan regulasi, dan profesi medis untuk memastikan perlindungan hukum yang tepat dan berkualitas bagi praktik dokter dan pelayanan kesehatan telemedicine. Masih belum adanya peraturan hukum yang spesifik mengatur perlindungan hukum terhadap praktik dokter dalam memberikan pelayanan kesehatan telemedicine. Sehingga pelayanan kesehatan telemedicine harus diregulasi kembali secara lebih detail.
Perbandingan Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku tentang HIV/AIDS pada Mahasiswa Universitas Pasundan Yusmizahrah, Hanifa; Annamayra, Ajeng; Suriaatmadja, Steffi Rifasa Tohir
Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains Vol 6, No 2 (2024): Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jiks.v6i2.13564

Abstract

AbstrakGenerasi muda sangat rentan terhadap HIV, lebih dari setengah semua infeksi baru di seluruh dunia kalangan remaja antara usia 15 tahun sampai 24 tahun. Penting untuk menilai pengetahuan, sikap, maupun perilaku mahasiswa tentang HIV/AIDS sebelum merencanakan tindakan pencegahan. Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Pasundan harus berperan dalam aspek preventif dan promotif untuk pelayanan kesehatan di masa yang akan datang. Begitu juga mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang akan menjadi seorang guru harus mampu memposisikan diri secara profesional dalam kegiatan pendidikan dan bertindak sebagai agen perubahan. Cara guru menyampaikan informasi baik materi kepada pelajar atau remaja, sedangkan remaja sampai usia produktif termasuk ke dalam rentang usia terkena HIV. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perbandingan pengetahuan, sikap, dan perilaku terhadap HIV/AIDS pada mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Pasundan. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan analisis data menggunakan Independent T-test. Penelitian dilakukan terhadap 136 mahasiswa dari tiap-tiap Fakultas selama periode bulan Juli–September 2023. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara rerata pengetahuan mahasiswa Fakultas Kedokteran (mean 83,8) dan Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (mean 78,7). Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rerata sikap mahasiswa pada Fakultas Kedokteran (mean 19,9) dan Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (mean 20,3). Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rerata perilaku mahasiswa pada Fakultas Kedokteran dan Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan. Simpulan penelitian ini terdapat perbedaan rerata pengetahuan antara mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan, sedangkan rerata sikap dan perilaku antara mahasiswa pada Fakultas Kedokteran dan Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan tidak berbeda.Comparison of Knowledge Attitude and Behavior towards HIV/AIDS among Students of Pasundan UniversityAbstractThe younger generation is susceptible to HIV, with more than half of all new infections are among teenagers aged 15 to 24 years. It is important to assess students' knowledge, attitudes and behavior towards HIV/AIDS, before planning preventive actions. Pasundan University Faculty of Medicine students must play a role in preventive and promotive aspects of health services in the future. Likewise, students from the Faculty of Teacher Training and Education who wish to become teachers must be able to position themselves professionally in educational activities and act as agents of change. The way teachers convey information, whether to students or teenagers, while teenagers are included in the age range affected by HIV. The purpose of this research is to determine the comparison of knowledge, attitudes and behavior towards HIV/AIDS among students at the Faculty of Medicine and the Faculty of Teaching and Education, Pasundan University. The method used is a quantitative approach with data analysis using the Independent T-test. The research was conducted on 136 students from each faculty during July until September 2023. The research results obtained show that there is a significant difference between the average knowledge of students at the Faculty of Medicine (mean 83.8) and the Faculty of Teacher Education (mean 78.7). There is no significant difference between the average attitude of students at the Faculty of Medicine (mean 19.9) and the Faculty of Teacher Education (mean 20.3), there is no significant difference between the average behavior of students at the Faculty of Medicine and the Faculty of Teacher Training and Education. The conclusion of this research is that there is a difference between the average knowledge of students at the Faculty of Medicine and the Faculty of Teaching and Education Sciences, there is no difference between the average attitudes and behavior of students at the Faculty of Medicine and the Faculty of Teaching and Education Sciences.
Perlindungan Hukum Terhadap Dokter Umum dalam Melakukan Pelayanan Kesehatan di Masa Pandemi Covid 19 Ditinjau dari UU Wabah Tahun 1984 Suriaatmadja, Steffi Rifasa Tohir; Rachmadiani, Ira Dewi; W, Sophan Yahya
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 3 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i3.11104

Abstract

Indonesia pernah menghadapi keadaan dimana status wabah berubah menjadi Pandemi. Indonesia bahkan dunia saat itu berhadapan dengan penyakit yang disebabkan oleh Virus Corona. Melalui pengumuman resmi dari WHO yang menyatakan bahwa status dunia akan COVID-19 ini menjadi Pandemi, maka Indonesia pun resmi menjadi negara yang harus bersiap-siap menghadapi wabah tersebut. Berbagai upaya dan perubahan dilakukan dengan cepat dan bertahap agar dapat menekan laju pertumbuhan dan penyebaran penyakit tersebut. Selain masyarakat yang menghadapi perubahan, tenaga kesehatan sebagai garda depan yang sering kontak langsung dengan pasien melakukakan penyesuaian untuk menghadapi wabah tersebut. Dimulai dari rangakaian penggunaan Alat Pelindung Diri, pembatasan jarak konsultasi dan pengurangan jam praktek. Perubahan tersebut belum diketahui apakah mendapatkan jaminan bahwa dapat dilakukan ataukah bertentangan dengan peraturan hukum.  Metode penelitian yang digunakan ialah pendekatan yuridis normatif. Yuridis normatif adalah melakukan penelitian terhadap azas-azas hukum dilakukan terhadap kaidah-kaidah hukum, yang merupakan patokan-patokan berperilaku. Hasil penelitian menyebutkan bahwa sudah adanya suatu peraturan yang berkaitan dengan penanggulangan wabah penyakit menular yaitu Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984. Akan tetapi, dikarenakan Undang-Undang tersebut sudah cukup lama dan tidak melakukan pembaharuan, pada peraturan tersebut, tenaga medis atau dokter belum mendapat perlindungan hukum yang paripurna dalam menangani wabah penyakit menular salah satunya covid 19.