Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Meningkatkan pemahaman siswa sma melalui penggunaan peta konsep pada materi IPA Azmi, Jihan; Salsabilla, Nisvie Nur; Yulyana, Puspa; Ambarwati, Upik; Slamet, Zahra Anindya Putri; Zaini, Muhammad; Rezeki, Amalia; Putra, Aminuddin Prahatama; Riza, Muhammad Faisal; Fajeriadi, Hery
Journal of Bio-Creaducation Vol 2, No 1 (2025): June
Publisher : UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Concept maps are a very important visual tool in the learning process, serving to illustrate the relationship between concepts systematically. By using concept maps, students can understand and organize information better, thus improving their critical and creative thinking skills. Overall, an understanding of concept maps is essential in the modern educational context. Concept maps not only serve as learning aids, but also as a bridge to connect various complex ideas and concepts, thus facilitating more effective and efficient learning. This study aims to examine the effectiveness of using concept maps in improving students' understanding of science materials. This study was conducted based on the analysis of two classroom action researches (PTK) conducted by Amalia Rezeki and Muhammad Faisal Riza. The research shows that the use of concept maps as learning media is effective in improving student learning outcomes, both individually and classically. The research method used was descriptive with two cycles, including planning, implementation, observation, and reflection. Data were obtained through pretest, posttest, formative test, and student activity observation. The results showed a significant increase in student understanding, with individual learning completeness reaching ≥ 65 and classical completeness ≥ 85%. Students' learning activities became more active, such as making concept maps and group discussions. Concept maps proved to be able to connect new information with students' prior knowledge, resulting in meaningful learning. These findings support the importance of applying innovative learning methods such as concept maps to improve the quality of education.Peta konsep merupakan alat visual yang sangat penting dalam proses pembelajaran, berfungsi untuk menggambarkan hubungan antar konsep secara sistematis. Dengan menggunakan peta konsep, siswa dapat memahami dan mengorganisasikan informasi dengan lebih baik, sehingga meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif mereka. Secara keseluruhan, pemahaman tentang peta konsep sangat penting dalam konteks pendidikan modern. Peta konsep tidak hanya berfungsi sebagai alat bantu belajar, tetapi juga sebagai jembatan untuk menghubungkan berbagai ide dan konsep yang kompleks, sehingga memfasilitasi pembelajaran yang lebih efektif dan efisien. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji efektivitas penggunaan peta konsep dalam meningkatkan pemahaman siswa pada materi IPA. Kajian ini dilakukan berdasarkan analisis dua penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan oleh Amalia Rezeki dan Muhammad Faisal Riza. Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan peta konsep sebagai media pembelajaran efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa, baik secara individu maupun klasikal. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan dua siklus, mencakup perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Data diperoleh melalui pretes, postes, tes formatif, dan observasi aktivitas siswa. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan signifikan dalam pemahaman siswa, dengan ketuntasan belajar individu mencapai ≥ 65 dan ketuntasan klasikal ≥ 85%. Aktivitas belajar siswa menjadi lebih aktif, seperti membuat peta konsep dan berdiskusi kelompok. Peta konsep terbukti mampu menghubungkan informasi baru dengan pengetahuan awal siswa, sehingga menghasilkan pembelajaran yang bermakna. Temuan ini mendukung pentingnya penerapan metode pembelajaran inovatif seperti peta konsep untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Development of student worksheets on ecosystem interaction concepts through an integrated environmental approach to critical thinking skills Salsabilla, Nisvie Nur; Arsyad, M.; Rezeki, Amalia
Practice of The Science of Teaching Journal: Jurnal Praktisi Pendidikan Vol. 4 No. 2 (2025): November
Publisher : HAFECS PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58362/hafecspost.v4i2.144

Abstract

In 21st century education, cultivating critical thinking is recognized as a vital skill that students must acquire. However, according to findings from the PISA survey, Indonesian students still lag behind in this area, scoring only 55.8%, which is below the OECD average of 58.5%. This research focuses on developing student worksheets (LKPD) that incorporate an environmental perspective to enhance the critical thinking abilities of high school students, particularly within the topic of interactions among ecosystem components. The development process adopted the ADDIE framework comprising analysis, design, development, implementation, and evaluation stages. Data were gathered using interviews, student needs assessments, expert reviews of the materials and tools, as well as practicality and effectiveness evaluations through pre- and post-tests. Validation results indicated that the LKPD achieved a very high validity rating, with scores ranging between 88% and 100%. Student feedback from the practicality test was overwhelmingly positive, with an average score of 91%, indicating a high level of usability. Furthermore, the effectiveness test demonstrated a significant improvement in students' critical thinking skills, reflected in a high average N-gain score of 0.74. These findings underscore the pedagogical value of integrating environmental contexts into science instruction, offering an empirically validated framework for strengthening critical thinking and advancing 21st-century competencies in biology education. Abstrak. Pendidikan abad 21 menuntut keterampilan berpikir kritis sebagai bagian dari kompetensi utama yang harus dimiliki peserta didik. Faktanya berdasarkan hasil survei PISA, tingkat berpikir kritis siswa Indonesia masih tergolong rendah dengan nilai 55.8% dari 58.5% rata-rata OECD (Organization for Economic Cooperation and Development). Penelitian ini bermaksud guna mengembangkan lembar kerja peserta didik (LKPD) melalui pendekatan lingkungan terintegrasi keterampilan berpikir kritis siswa SMA pada subkonsep interaksi antar komponen ekosistem. Penelitian ini menerapkan metode research and development (R&D) dengan model ADDIE, melalui tahapan analyze, design, development, implement dan evaluate. Teknik pengumpulan data mencakup wawancara, angket kebutuhan siswa, validasi ahli perangkat, validasi ahli materi, uji kepraktisan siswa serta uji keefektifan melalui pretest dan posttest. Hasil validasi menemukan bahwasanya LKPD yang dikembangkan memperoleh kriteria sangat valid dengan skor rata-rata 88–100%. Uji kepraktisan juga menunjukkan respons sangat positif dari peserta didik dengan skor rata-rata 91% dengan kriteria sangat praktis. Uji keefektifan menunjukkan bahwa penggunaan LKPD mampu meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa secara signifikan dengan nilai rata-rata N-gain sebesar 0,74 dengan kategori tinggi. Temuan ini menyoroti nilai pedagogis integrasi konteks lingkungan ke dalam pengajaran sains, menawarkan kerangka kerja yang tervalidasi secara empiris untuk memperkuat pemikiran kritis dan mengembangkan kompetensi abad ke-21 dalam pendidikan biologi.