Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Effectiveness of the Islamic Education Management Study Program Using Alumni Tracer Study Data Salabi, Agus Salim; Prasetyo, Muhammad Anggung Manumanoso; Halil, Hermanto; Maulina, Meta
Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan Vol. 12 No. 2 (2024): September
Publisher : Faculty of Educational Sciences, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jamp.v12i2.71426

Abstract

This research aims to analyze the effectiveness of the Islamic Education Management Study Program (IEMSP) by implementing a tracer study involving its alums. The tracer study, a survey technique employed by higher education institutions, significantly enhances educational quality and program development. The research methodology is a mixed-method sequential exploratory approach with a concurrent embedded design, integrating qualitative and quantitative data. The primary focus is on qualitative data, complemented by quantitative data, gathered through interviews, participative observations, documentation studies, and the distribution of questionnaires to IEMSP alumni. The findings indicate that most IEMSP alumni successfully enter the workforce, demonstrating the effectiveness of the program's job placement efforts. The time required to secure the first job is generally short, with job roles predominantly in administrative and educational fields. These findings provide a solid basis for recommending curriculum updates, enhancements to career services, and strengthening partnerships with industries. The conclusion drawn from this research is that the program positively impacts the preparation of graduates for the workforce. The tracer study provides essential information for adjusting the curriculum to meet industry needs, introducing responsive teaching methods, and developing additional programs to enhance graduates' skills. The relevance of the tracer study results reflects the commitment of the Islamic Education Management Program to remain aligned with current developments, ensuring that graduates possess relevant knowledge and skills. Strategies such as field experience programs, industry partnerships, mentoring, and additional skills development are employed to improve alum absorption into the workforce. Continuous evaluation and improvement are undertaken to ensure the effectiveness of these strategies.
SISTEM ZONASI PENDIDIKAN DI INDONESIA PERSPEKTIF JOHN RAWLS Nurhasan; Hermanto Halil; Sindi Wulan Aprilia
GAHWA Vol 2 No 2 (2024): JANUARY-JUNE
Publisher : STIT Al - Ibrohimy Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61815/gahwa.v2i2.399

Abstract

Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan secara mendetail berbagai fakta yang muncul sebagai akibat dari penerapan sistem zonasi, yang mencakup perspektif dan pengalaman dari siswa, orang tua, guru, serta pihak sekolah itu sendiri. Selain itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pelaksanaan sistem zonasi melalui lensa teori keadilan sosial yang dikemukakan oleh John Rawls. Metode yang dipilih dalam penelitian ini adalah library research, yaitu pendekatan penelitian yang mengandalkan pengumpulan dan analisis berbagai sumber pustaka, termasuk buku-buku, jurnal akademik, dan penelitian-penelitian terkait lainnya. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi sistem zonasi telah menimbulkan ketidakadilan bagi para siswa. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa kriteria penerimaan peserta didik baru tidak didasarkan pada kualitas akademik siswa, tetapi lebih pada jarak geografis antara tempat tinggal siswa dengan sekolah. Akibatnya, sistem zonasi ini dianggap tidak sepenuhnya memenuhi tujuan awalnya, yaitu untuk mencapai pemerataan pendidikan di Indonesia dan mengurangi kesenjangan dalam akses pendidikan di berbagai daerah. Penelitian ini mengungkapkan bahwa sistem zonasi yang diterapkan saat ini mungkin belum efektif dalam mencapai tujuan yang diinginkan dan perlu adanya penyesuaian untuk memperbaiki implementasinya.
KURIKULUM DAN MASYARAKAT Halil, Hermanto; Alfiyatin, Yuliana
AL - IBRAH Vol 6 No 2 (2021)
Publisher : STIT Al - Ibrohimy Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61815/alibrah.v6i2.176

Abstract

Masyarakat senantiasa berubah dan akan terus berubah dari masa ke masa. Masyarakat di era modernisasi sangat jauh berbeda dengan masyarakat pada sebelum ini, dan akan berbeda dengan masyarakat pada anak cucu kita nanti. Dan yang jelas semakin banyak tuntutan masyarakat dalam rangka mengimbangi pola dan gaya hidup saat ini. Perubahan itu jelas akan mempengaruhi cara atau gaya hidup dan cara berpikir kita. Dunia yang luas ini, kini tidak lagi menjadi kendala perhubungan manusia. Segala sesuatu yang dianggap penting oleh manusia, akan terpublish di media sosial. Pendek kata, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi mampu memanjakan manusia. Sebagaimana kita ketahui bersama, bahwa ciri masyarakat itu adalah dinamis. Dikarenakan banyaknya tuntutan pola da gaya hidup. Kurikulum, dengan demikian, harus elastis dan fleksibel serta dinamis mengikuti arus perkembangan yang terus diusahakan oleh manusia itu. Kurikulum yang dinamis penting untuk menjaga kelangsungan hidup manusia, sebab sifatnya yang fungsional dan mempersiapkan anak untuk menghadapi masalah-masalah di dalam masyarakat tempat mereka hidup. Abstract Society is always changing and will continue to change from time to time. Society in the modernization era is very much different from the society in the past, and will be different from the society for our children and grandchildren later. And what is clear is that there are more and more demands from society in order to balance the current patterns and lifestyles. These changes will obviously affect the way or lifestyle and our way of thinking. This vast world is now no longer an obstacle to human communication. Everything that is considered important by humans will be published on social media. In short, advances in science and technology can spoil humans. As we all know, the characteristics of society are dynamic. Due to the many demands of the pattern and lifestyle. The curriculum, therefore, must be elastic and flexible as well as dynamic following the current of developments that are continuously being pursued by humans. A dynamic curriculum is important for maintaining human survival, because it is functional and prepares children to face problems in the society in which they live.
RELEVANSI SISTEM PENDIDIKAN PESANTREN DI ERA MODERNISASI Halil, Hermanto
AL - IBRAH Vol 7 No 1 (2022)
Publisher : STIT Al - Ibrohimy Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61815/alibrah.v7i1.191

Abstract

Perkembangan dunia telah melahirkan suatu kemajuan zaman yang modern. Perubahan-perubahan yang mendasar dalam struktur budaya masyarakat seringkali membentur pada aneka kemapanan. Akibatnya ada keharusan untuk mengadakan upaya kontekstualisasi bangunan-bangunan budaya masyrakat dengan dinamika modernisasi, tak terkecuali dengan sistem pendidikan pesantren. Karena itu, sistem pendidikan pesantren harus melakukan upayaupaya konstruktif agar tetap relevan dan mampu bertahan. Memasukkan sistem pendidikan “baru” dalam dunia pendidikan Islam bukan berarti melepaskan yang “lama”. Karena pada institusi pendidikan pesantren justru ada yang perlu ditumbuh kembangkan kembali.
PERUBAHAN DAN PENGEMABANGAN BUDAYA ORGANISASI DALAM LEMBAGA PENDIDIKAN Halil, Hermanto
AL - IBRAH Vol 3 No 2 (2018)
Publisher : STIT Al - Ibrohimy Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Budaya organisasi merupakan sala satu faktor yang sangat penting dalam menentukan berhasil atau tidaknya suatu organisasi.Untuk itu, peran pemimpin dalam upaya membentuk dan membangun budaya organisasi yang kondusif bagi pencapaian tujuan organisasi sangatlah menentukan. Peran leader tersebut menjadi penting dalam proses pemberdayaan (empowerment) karyawan. Disinilah diperlukan kesiapan dan kerelaan seorang pemimpin untuk memberikan dan mengalihkan sebagian kekuasaan, kekuatan atau kemampuan kepada karyawan agar mereka menjadi lebih berdaya.Keaadaan tersebut sangat ditentukan oelh budaya organisasi yang ada dalam organisasi tersebut
SISTEM ZONASI PENDIDIKAN DI INDONESIA PERSPEKTIF JOHN RAWLS Nurhasan; Hermanto Halil; Sindi Wulan Aprilia
GAHWA Vol. 2 No. 2 (2024): JANUARY-JUNE
Publisher : STIT Al - Ibrohimy Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61815/gahwa.v2i2.399

Abstract

Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan secara mendetail berbagai fakta yang muncul sebagai akibat dari penerapan sistem zonasi, yang mencakup perspektif dan pengalaman dari siswa, orang tua, guru, serta pihak sekolah itu sendiri. Selain itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pelaksanaan sistem zonasi melalui lensa teori keadilan sosial yang dikemukakan oleh John Rawls. Metode yang dipilih dalam penelitian ini adalah library research, yaitu pendekatan penelitian yang mengandalkan pengumpulan dan analisis berbagai sumber pustaka, termasuk buku-buku, jurnal akademik, dan penelitian-penelitian terkait lainnya. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi sistem zonasi telah menimbulkan ketidakadilan bagi para siswa. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa kriteria penerimaan peserta didik baru tidak didasarkan pada kualitas akademik siswa, tetapi lebih pada jarak geografis antara tempat tinggal siswa dengan sekolah. Akibatnya, sistem zonasi ini dianggap tidak sepenuhnya memenuhi tujuan awalnya, yaitu untuk mencapai pemerataan pendidikan di Indonesia dan mengurangi kesenjangan dalam akses pendidikan di berbagai daerah. Penelitian ini mengungkapkan bahwa sistem zonasi yang diterapkan saat ini mungkin belum efektif dalam mencapai tujuan yang diinginkan dan perlu adanya penyesuaian untuk memperbaiki implementasinya.