Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Palembang's Spiritual Renaissance: Qodiriyah wa Naqsabandiyah Tariqat and Islamic Da'wah Evolution Taslim, Imron; Ibrahim, Duski; Munir, Munir
MUHARRIK: Jurnal Dakwah dan Sosial Vol 7 No 2 (2024): Muharrik: Jurnal Dakwah dan Sosial
Publisher : Fakultas Dakwah Institut Agama Islam Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37680/muharrik.v7i2.5857

Abstract

This research examines the Qodiriyah wa Naqsabandiyah Tariqat's teachings in Palembang, focusing on the individuals responsible for preserving these teachings, their roles, and the impact of these teachings on education, social life, and religious culture within the Palembang Muslim community. The study employs a case study research model conducted at Subulussalam Islamic Boarding School and Aulia Cendekia Palembang. Data were gathered through observations, interviews, and document analysis, with qualitative analysis performed using Miles and Huberman's techniques. The research utilizes a sociological perspective, applying continuity and change theory to explore the development of the Qodiriyah wa Naqsabandiyah order from a social standpoint, including influential figures, teachings, and networks. Key findings indicate that the Qodiriyah wa Naqsabandiyah teachings in Palembang encompass tanbih, tawassul, talqin, zikir, manaqiban, and khalwat. These teachings are a continuation of those from the Suryalaya Tasikmalaya Islamic Boarding School and the An-Nawawi Berjan Purworejo Islamic Boarding School, propagated by figures such as Kiyai As'ad Balkhi, Kiyai Imam Syarkowi, Kiyai Yuda Mulya Angga Sasmita, Kiyai Zaki Mubarak, and Kiyai Hendra Zainuddin. The significance of the Qodiriyah wa Naqsabandiyah Order lies in its role in religious education, aiming to produce spiritually adept students and enhance community spirituality and morality. Moreover, the article highlights specific TQN practices—tanbih, tawassul, talqin, zikir, manaqiban, and khalwat—which showcase the ongoing preservation of traditional elements within the Palembang Muslim community. At the same time, the research acknowledges changes in the Order’s role, particularly in how it adapts to contemporary religious education by emphasizing spirituality, moral development, religious moderation, and the revitalization of ascetic practices. The incorporation of TQN into institutional religious education and its influence on the NU-an tradition in Palembang reflect its evolving function in the local context. By applying continuity and change theory from a sociological perspective, the study successfully portrays the persistence of TQN's core teachings and the adaptations made to address contemporary spiritual and social needs, ensuring its relevance in the modern era.
Perkembangan Tafsir Al-Qur’an di India dan Pakistan: Studi Regional terhadap Tradisi Keilmuan Islam Imron Taslim; Lukman Nul Hakim; Taslim, Imron
MAHAD ALY JOURNAL OF ISLAMIC STUDIES Vol 4 No 1 (2025): Ma had Aly Journal of Islamic Studies
Publisher : AL-BAYAN INSTITUTE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63398/md8vdr57

Abstract

This study examines the development of Qur’anic exegesis (tafsir) in India and Pakistan, focusing on the Islamic scholarly traditions that have evolved in these regions. Employing a qualitative research method with literature review and text analysis, the study explores the characteristics, socio-cultural contexts, and intellectual dynamics within the tafsir traditions of South Asia. Findings reveal that tafsir in India predominantly emphasizes spiritual and Sufi approaches, whereas in Pakistan, tafsir development centers on legal and social aspects influenced by Islamic reformist movements. The advancement of digital technology has further expanded access and enriched scholarly dialogue on tafsir in both countries. This research also identifies a significant academic gap regarding comprehensive studies on Qur’anic exegesis in this region, highlighting the need for further in-depth investigation to enhance understanding of South Asian Islamic scholarship. The findings contribute valuable insights to the broader corpus of Qur’anic interpretation and support inter-cultural and inter-religious dialogue in the contemporary era
Tijaratan Lan Taburo: Model Perniagaan Teologis-Sosial dalam Pemberdayaan Masyarakat Berdasarkan Analisis Q.S. Fathir 29-30 Taslim, Imron; Rusli, Ris’an; Hakim, Lukman Nul
Indonesian Research Journal on Education Vol. 5 No. 6 (2025): Irje 2025
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/irje.v5i6.3514

Abstract

Artikel ini membahas konsep perniagaan dalam Islam yang seimbang antara keuntungan materi dan keberkahan spiritual berdasarkan Q.S. Fathir ayat 29-30. Konsep tijaratan lan taburo yang dikaji merupakan model bisnis teologis-sosial yang tidak hanya mengejar keuntungan duniawi, tetapi juga menempatkan nilai keadilan, kejujuran, dan tolong-menolong sebagai landasan. Tiga amalan utama dalam konsep ini adalah membaca Al-Quran, menegakkan shalat, dan berinfak baik secara terbuka maupun rahasia, yang bersama-sama menghasilkan keberkahan dan pahala berlipat ganda. Artikel menyoroti pentingnya filantropi dan etika bisnis Islami sebagai inti konsep tijaratan lan taburo, sekaligus mengkaji tantangan kemiskinan dalam masyarakat Islam kontemporer. Pendekatan holistik ini mengintegrasikan aspek teologis, sosial, dan ekonomi dalam bisnis sebagai sarana ibadah dan pemberdayaan sosial demi kemaslahatan umat dan masyarakat luas.
Epistimologi Huda (Petunjuk) Al-Quran dalam Perluasan Cakrawala atau Wawasan Islam Taslim, Imron
Indonesian Research Journal on Education Vol. 4 No. 4 (2024): irje 2024
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/irje.v4i4.1619

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana Epistimologi Huda ( Petunjuk) Al-Quran Dalam Perluasan Cakrawala Atau Wawasan Islam dapat bisa di kembangkan atau di ketahui urgensinya bagi semua kalangan Masyarakat karena sebagai sumber ilmu yang harus ketahui. Metode penelitian ini adalah Bentuk penelitian ini bersifat deskriptif, analitis, dan kritis. Oleh karena itu, penulis dapat secara komprehensif menggambarkan bagaimana Epistimologi Huda (Petunjuk) Al-Quran Dalam Perluasan Cakrawala Atau Wawasan Islam. Dalam penelitian ini, penulis secara optimal menggunakan dua sumber data yang terkait dengan penelitian ini, yaitu. Sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber utama penelitian ini adalah buku dan jurnal ilmiah tentang Epistimologi Huda ( Petunjuk) Al-Quran. Hasil penelitian ini adalah Epistemologi huda dalam Al-Qur'an memberikan landasan bagi umat Islam untuk memperluas cakrawala wawasan mereka, baik dalam bidang ilmu pengetahuan, filsafat, sosial, maupun teknologi. Al-Qur'an tidak hanya menjadi sumber petunjuk dalam aspek spiritual, tetapi juga menjadi motivasi utama dalam pengembangan peradaban Islam yang berbasis pada ilmu pengetahuan, akal, dan keimanan.
Peran Empirisme dalam Membentuk Modernitas Ilmu Humaniora Taslim, Imron
Indonesian Research Journal on Education Vol. 5 No. 1 (2025): Irje 2025
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/irje.v5i1.1621

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Peran Empirisme Dalam Membentuk Modernitas Ilmu Humaniora. Metode penelitian ini adalah adalah Bentuk penelitian ini bersifat deskriptif, analitis, dan kritis. Oleh karena itu, penulis dapat secara komprehensif menggambarkan bagaimana Epistimologi Huda (Petunjuk) Al-Quran Dalam Perluasan Cakrawala Atau Wawasan Islam. Dalam penelitian ini, penulis secara optimal menggunakan dua sumber data yang terkait dengan penelitian ini, yaitu. Sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber utama penelitian ini adalah buku dan jurnal ilmiah tentang Epistimologi Huda (Petunjuk) Al-Quran. Hasil Penelitian ini adalah Pergeseran dari abstraksi ke kontekstualisasi telah membawa dampak besar pada teori sosial dan filsafat dengan menekankan pentingnya pengalaman manusia yang konkret, keragaman perspektif, dan pengakuan terhadap konteks sosial, budaya, serta sejarah yang membentuk pemikiran dan tindakan individu.
Palembang's Spiritual Renaissance: Qodiriyah wa Naqsabandiyah Tariqat and Islamic Da'wah Evolution Taslim, Imron; Ibrahim, Duski; Munir, Munir
MUHARRIK: Jurnal Dakwah dan Sosial Vol. 7 No. 2 (2024): Muharrik: Jurnal Dakwah dan Sosial
Publisher : Fakultas Dakwah Institut Agama Islam Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37680/muharrik.v7i2.5857

Abstract

This research examines the Qodiriyah wa Naqsabandiyah Tariqat's teachings in Palembang, focusing on the individuals responsible for preserving these teachings, their roles, and the impact of these teachings on education, social life, and religious culture within the Palembang Muslim community. The study employs a case study research model conducted at Subulussalam Islamic Boarding School and Aulia Cendekia Palembang. Data were gathered through observations, interviews, and document analysis, with qualitative analysis performed using Miles and Huberman's techniques. The research utilizes a sociological perspective, applying continuity and change theory to explore the development of the Qodiriyah wa Naqsabandiyah order from a social standpoint, including influential figures, teachings, and networks. Key findings indicate that the Qodiriyah wa Naqsabandiyah teachings in Palembang encompass tanbih, tawassul, talqin, zikir, manaqiban, and khalwat. These teachings are a continuation of those from the Suryalaya Tasikmalaya Islamic Boarding School and the An-Nawawi Berjan Purworejo Islamic Boarding School, propagated by figures such as Kiyai As'ad Balkhi, Kiyai Imam Syarkowi, Kiyai Yuda Mulya Angga Sasmita, Kiyai Zaki Mubarak, and Kiyai Hendra Zainuddin. The significance of the Qodiriyah wa Naqsabandiyah Order lies in its role in religious education, aiming to produce spiritually adept students and enhance community spirituality and morality. Moreover, the article highlights specific TQN practices—tanbih, tawassul, talqin, zikir, manaqiban, and khalwat—which showcase the ongoing preservation of traditional elements within the Palembang Muslim community. At the same time, the research acknowledges changes in the Order’s role, particularly in how it adapts to contemporary religious education by emphasizing spirituality, moral development, religious moderation, and the revitalization of ascetic practices. The incorporation of TQN into institutional religious education and its influence on the NU-an tradition in Palembang reflect its evolving function in the local context. By applying continuity and change theory from a sociological perspective, the study successfully portrays the persistence of TQN's core teachings and the adaptations made to address contemporary spiritual and social needs, ensuring its relevance in the modern era.