Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DAN MEMAAFKAN PADA KORBAN BULLYING GEN Z KOTA JAKARTA MARPAUNG, DERIAN GIOVANNO; SIAHAAN, BELLA GUSTINA; BERNARD, ALESSANDRO; SUBROTO, UNTUNG
PAEDAGOGY : Jurnal Ilmu Pendidikan dan Psikologi Vol. 4 No. 4 (2024)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/paedagogy.v4i4.4018

Abstract

This study aims to determine the relationship between social support conditions and forgiveness in victims of bullying gen z Jakarta. Social Support is defined as support by engaging to communicate with victims to support in the form of appreciating, loving, respecting, and embracing victims. (Sulfemi & Yasita, 2020). According to Ahmed & Braithwaite (2006) forgiveness is a positive response made by the victim that appears when the victim gets bullying behavior from the behavior. This study used a quantitative method using purposive sampling technique, this study involved 205 participants who were victims of bullying gen z born in 1997-2012. The research instruments included a social support scale and a forgiveness scale that had been tested for validity and reliability. The correlation test results show a correlation coefficient (rcy) of .645 with a significance value of 0.000 (p < 0.05) which indicates a positive relationship between social support variables and forgiveness. A high level of social support will make gen z bullying victims have a high level of forgiveness for the bully. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kondisi dukungan sosial dengan forgiveness pada korban bullying gen z kota Jakarta. Dukungan Sosial didefinisikan sebagai dukungan dengan cara terlibat untuk melakukan komunikasi kepada korban untuk medukung dalam bentuk menghargai, mencintai, menghormati, dan merangkul korban. (Sulfemi & Yasita, 202o). Menurut Ahmed & Braithwaite (2006) memaafkan merupakan respon positif yang dilakukan oleh korban yang muncul pada saat korban mendapatkan perilaku perundungan dari perilaku. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan teknik purposive sampling,  penelitian ini melibatkan 205 partisipan korban bullying gen z lahir pada tahun 1997-2012. Instrumen penelitian mencakup skala dukungan sosial dan skala forgiveness yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Hasil uji korelasi menunjukkan nilai koefisien korelasi (rcy) sebesar .645 dengan nilai signifikansi sebesar 0.000 (p < 0.05) yang mengindikasikan adanya hubungan yang positif antara variabel dukungan sosial dengan forgiveness. Tingkat dukungan sosial yang tinggi akan membuat korban bullying gen z memiliki tingkat forgiveness yang tinggi pada para pelaku bullying.
Moderasi Beragama Sebagai Solusi Konflik Antar Umat Beragama di Indonesia Mahadiva, Tsaniya; Ghinarahima, Challista Najwa; Gumay, Fhilia Anasty; Sanceska, Putu Basya Ratu; Marpaung, Derian Giovanno; Tumanggor, Raja Oloan
Action Research Literate Vol. 8 No. 11 (2024): Action Research Literate
Publisher : Ridwan Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/arl.v8i11.2525

Abstract

Indonesia, sebagai negara multikultural dengan beragam suku, budaya, dan agama, menghadapi tantangan dalam menjaga harmoni sosial. Moderasi beragama merupakan pendekatan yang efektif untuk memelihara kerukunan dan mencegah konflik antar umat beragama. Artikel ini mengkaji peran moderasi beragama dalam membangun dialog, memperkuat toleransi, dan mengurangi potensi radikalisme. Dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif berbasis tinjauan literatur, penelitian ini menyoroti pentingnya sikap moderat dalam interaksi antaragama. Hasil menunjukkan bahwa moderasi beragama mendorong komunikasi yang inklusif dan terbuka, menumbuhkan rasa saling menghargai, serta menolak segala bentuk kekerasan dan ekstremisme. Implementasi moderasi beragama juga berperan dalam membentuk masyarakat yang lebih harmonis, di mana perbedaan dipandang sebagai kekayaan, bukan ancaman. Kesimpulannya, moderasi beragama berkontribusi signifikan terhadap terciptanya perdamaian dan kohesi sosial, menjadikannya landasan penting bagi pembangunan hubungan antar umat yang damai dan inklusif di Indonesia.