Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Hubungan Antara Kasus Korupsi Harvey Moeis dan Setya Novanto serta Kaitannya dengan Hukum Tata Negara dan Undang-Undang NRI 1945 Dian Permata Sari; Laila Fatia Maharani; Mila Agustin; Nourel Islamay Diandra
Eksekusi : Jurnal Ilmu Hukum dan Administrasi Negara Vol. 3 No. 1 (2025): Eksekusi: Jurnal Ilmu Hukum dan Administrasi Negara
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Yappi Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/eksekusi.v3i1.1667

Abstract

Corruption is an unlawful act that aims to enrich oneself, others, or a corporation, which in turn results in financial losses or has a negative impact on the country's economy. The definition of corruption itself is regulated in Law Number 31 Year 1999, which was later amended to Law Number 20 Year 2001. The harmful actions were committed by Harvey Moeis and Setyo Novanto. The losses incurred by each suspect were Rp 2.3 trillion and Rp 300 trillion, respectively. The writing method used in this article is literature study. This method can be done by collecting references consisting of several previous studies and then compiling them to draw conclusions. The corruption case committed by Harvey Moeis was related to the management of thyme commodity trading in Indonesian territory with a state loss of Rp 300 trillion, then the E-KTP case that dragged Setya Novanto's name. He is suspected of arranging for the project to be approved by the House of Representatives. Both cases violate Article 20A of Law Number 20 of 2001 and Law Number 31 of 1999 on the eradication of corruption. This case calls into question the accountability of public officials, especially in the case of Setya Novanto, the authority of state institutions over this case and the rule of law upheld in Indonesian constitutional law.
Gema Keadilan: Peran Strategis Organisasi Kepemudaan dalam Pembinaan Genereasi Muda di Bandarlampung. Laila Fatia Maharani; Salma Tabina; Alvina Juliani Bahri; M. Sulton Robbani Thoib; Ana Mentari; Teki Prasetyo Sulaksono
JURNAL MULTIDISIPLIN ILMU AKADEMIK Vol. 2 No. 3 (2025): Juni
Publisher : CV. KAMPUS AKADEMIK PUBLISHING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61722/jmia.v2i3.5003

Abstract

Penelitian ini memperdalam dan mengkaji pembinaan terhadap generasi muda yang dinaungi oleh organisasi kepemudaan Gema Keadilan yang berada di bawah naungan partai PKS yang berfokus pada pengembangan karakter, rasa empati dan simpati, serta menghasilkan anggota-anggota yang dapat berguna bagi bangsa dan negara. Gema keadilan didirikan dengan tujuan untuk mengatasi berbagai ketidakadilan dan ketimpangan sosial yang terjadi di masyarakat. Melalui organisasi ini, diharapkan pemuda dapat berperan aktif dalam pembangunan bangsa dengan cara mengembangkan tiga pilar utama: aqidah, peningkatan skill, dan fisik. Dengan pondasi aqidah yang kuat, diharapkan pemuda dapat memiliki moral dan karakter yang baik. Pada penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, dengan pengupulan data menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Pendekatan kualitatif dipilih untuk mengkaji secara mendalam mengenai efektifitas berdirinya Gema Keadilan dalam pembangunan bangsa dan menhgatasi ketimpangan dan ketimpangan sosial, khususnya pada generasi muda yang ada di kota Bandarlampung. Dalam realisasinya, Gema Keadilan melakukan banyak sekali bakti sosial untuk membantu warga dan masyarakat Bandarlampung yang tertimpa musibah, melakukan kegiatan positif berupa seminar bisnis, dan kegiatan fisik seperti berolahraga bersama. Melalui kegiatan yang bermanfaat ini, diharapkan generasi muda yang ada di Bandarlampung dapat lebih berprofuktif lagi dan dapat memberikan kemajuan bagi kota Bandarlampung.