Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kadar Hemoglobin pada Wanita Prakonsepsi: Studi Kasus Kontrol Syariena, Syariena; Hidayanti, Healthy; Usman, Andi NilawatI; Sinrang, Andi Wardihan; A, Andi Sumidarti
Journal of Language and Health Vol 5 No 3 (2024): Journal of Language and Health
Publisher : CV. Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jlh.v5i3.4903

Abstract

Kesehatan wanita pada masa prakonsepsi merupakan langkah untuk melindungi kesehatan ibu dan anak yang mungkin terjadi di kemudian hari. Pemeriksaan hemoglobin sebelum kehamilan dilakukan untuk menghindari anemia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kadar hemoglobin pada wanita prakonsepsi. Penelitian ini menggunakan metode observasional dengan rancangan studi kasus-kontrol yang melibatkan 118 calon pengantin prakonsepsi dan dilaksanakan di Kantor Urusan Agama Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia, pada bulan Juli 2022. Sampel penelitian diklasifikasikan menjadi kelompok kadar hemoglobin rendah (59 responden) dan kelompok kadar hemoglobin normal (59 responden). Sampel dipilih secara purposive sampling sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Data dikumpulkan menggunakan lembar kuesioner, food recall 24 jam dan hasil sampel darah kapiler. Analisis data menggunakan uji chi-square. Hasil analisis menunjukkan bahwa usia, pendidikan, status gizi, dan status ekonomi berkorelasi signifikan dengan kadar hemoglobin pada wanita prakonsepsi (P < 0,05). Pada regresi logistik, faktor yang berhubungan dengan hemoglobin adalah usia (OR 13,162), status gizi (OR 11,416), dan pendidikan (OR 0,018). Usia, pendidikan, status gizi, dan status ekonomi dapat memengaruhi kadar hemoglobin pada wanita prakonsepsi. Usia dan status gizi merupakan faktor yang paling berpengaruh.
Edukasi Pentingnya Manfaat Konsumsi Kacang Hijau bagi Kesehatan Balita di Posyandu Desa Danau Usung Syariena
Jurnal Ragam Pengabdian Vol. 2 No. 2 (2025): Agustus
Publisher : Lembaga Teewan Journal Solutions

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62710/m9zt7w60

Abstract

Kesehatan balita merupakan aspek penting dalam pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas. Masa balita (0–5 tahun) adalah periode emas (golden age) yang menentukan perkembangan fisik, kognitif, dan emosional anak. Oleh karena itu, pemenuhan gizi yang optimal sangat diperlukan untuk menunjang tumbuh kembang balita secara menyeluruh. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan status gizi balita adalah melalui edukasi gizi berbasis pangan lokal. Kacang hijau merupakan salah satu pangan lokal yang memiliki kandungan protein nabati tinggi, serta kaya akan serat, vitamin B kompleks, zat besi, kalsium, dan antioksidan yang sangat bermanfaat untuk kesehatan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ibu-ibu balita di Desa Danau Usung mengenai manfaat kacang hijau sebagai makanan tambahan bergizi. Metode pelaksanaan terdiri dari penyuluhan gizi, diskusi interaktif mengenai pengolahan makanan berbasis kacang hijau, dan pembagian leaflet informatif. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam pemahaman peserta mengenai kandungan nutrisi kacang hijau dan manfaatnya bagi tumbuh kembang anak. Mayoritas peserta menyatakan komitmennya untuk mulai mengintegrasikan kacang hijau dalam menu harian anak mereka..
EDUKASI GIZI SEIMBANG ANAK PADA IBU DI POSYANDU BALITA DALAM UPAYA PENCEGAHAN STUNTING Ristiani, Ristiani; Lamtiar Hotnauli Pakpahan, Asima; Ika Sari, Irma; Syariena, Syariena
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 8, No 7 (2025): MARTABE : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v8i7.2953-2958

Abstract

Stunting merupakan masalah gizi kronis yang masih tinggi prevalensinya di Indonesia, khususnya pada anak usia balita. Salah satu penyebab utama stunting adalah rendahnya pengetahuan ibu mengenai prinsip gizi seimbang. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman ibu tentang pentingnya gizi seimbang melalui edukasi langsung di Posyandu Kenanga VII, Kelurahan Sunggal, Kecamatan Medan Sunggal. Kegiatan ini dilakukan dengan pendekatan partisipatif dan edukatif, melibatkan 21 ibu balita sebagai responden. Metode pelaksanaan mencakup penyuluhan interaktif, diskusi, simulasi penyusunan menu bergizi, serta evaluasi pre-test dan post-test untuk menilai peningkatan pengetahuan peserta. Hasil menunjukkan bahwa sebagian besar balita memiliki status gizi normal (61,9% BB/U dan 57,1% TB/U), meskipun masih terdapat balita dengan kondisi kurus. Setelah penyuluhan, terjadi peningkatan signifikan dalam pengetahuan ibu, di mana responden dengan kategori pengetahuan baik naik dari 23,8% menjadi 76,2%. Edukasi yang disampaikan secara langsung terbukti efektif membentuk pemahaman dan kesadaran ibu dalam menerapkan pola makan sehat untuk anak. Kegiatan ini dapat direkomendasikan sebagai intervensi preventif yang aplikatif dalam upaya pencegahan stunting di tingkat komunitas.Â