Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Efektifitas Terapi Kombinasi Gazoprevir Dan Elbasvir Pada Koinsidensi Infeksi Hepatitis C Dengan Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisis Abubakar, Azzaki; Gunawan, Andrie; Sari, Julia
Journal of Medical Science Vol 5 No 2 (2024): Journal of Medical Science
Publisher : LITBANG RSUDZA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55572/jms.v5i2.147

Abstract

Infeksi virus hepatitis C kronis (HCV) adalah penyebab utama morbiditas dan mortalitas terkait hati di seluruh dunia dan merupakan predisposisi fibrosis hati dan komplikasi hati stadium akhir. Tidak berbeda dengan hepatitis C, PGK juga masih menjadi masalah kesehatan dan beban ekonomi yang tinggi di dunia. Pada tahun 2017 prevalensi hepatitis C pada pasien hemodialisis di 3 unit HD rumah sakit di Jakarta sebesar 38%. Pasien PGK yang terinfeksi VHC memiliki risiko penurunan fungsi ginjal yang lebih cepat dibandingkan yang tidak terinfeksi VHC. Ditemukan juga adanya peningkatan mortalitas pasien PGK yang terinfeksi hepatitis C. RSUDZA merupakan salah satu dari Rumah Sakit pemerintah yang dilibatkan dalam program pengobatan infeksi hepatitis C pada pasien PGK. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana insidensi pasien PGK yang terinfeksi hepatitis C yang menjalani hemodalisa dan mengetahui bagaimana identifikasi data demografi pasien dan nilai laboratorium terhadap keberhasilan pengobatan sesuai dengan prosedur tetap pada pasien infeksi hepatitis C. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain cross sectional. Pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis dengan hasil anti HCV positif dilakukan pendataan umur, jenis kelamin, lamanya HD, riwayat transfusi, riwayat keluarga dan ada tidaknya penyakit komorbid seperti diabetes mellitus dan hipertensi. Lalu dilakukan pemeriksaan laboratorium berupa AST, Platelet, Ureum, Kreatinin, Anti HCV dan HCV RNA. Pasien juga dilakukan penilaian terhadap derajat fibrosis yaitu penilaian skor APRI. Pasien diberikan terapi dengan menggunakan Grazoprevir/elbasvir selama 12 minggu, lalu dinilai ulang keberhasilan terapi dengan terdeteksi atau tidak terdeteksinya Anti HCV dan HCV RNA. Pasien dilakukan evaluasi laboratorium pada minggu ke 4, ke-8 dan ke -12. Didapatkan 15 dari 294 pasien PGK yang menjalani hemodialisis (5,11 %) menunjukkan hasil anti HCV positif dengan usia penderita terbanyak diatas 45 tahun (39.47%) serta didominasi jenis kelamin perempuan (60%). Dari 38 pasien anti HCV positif didapatkan 12 pasien (80 %) dengan HCV RNA terdeteksi. Kelompok yang diterapi terbagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok yang tuntas menjalani pengobatan selama 12 minggu sebanyak 4 pasien (33,33%). Pasien tuntas menjalani pengobatan selama 3 bulan pengobatan dengan keseluruhan hasil HCV RNA tidak terdeteksi lagi, terdapat perbaikan nilai SGOT dan penurunan skor APRI yang menunjukkan perbaikan fibrosis hati. Pasien hepatitis C yang patuh menjalani pengobatan dan tatalaksana hepatitis C mendapatkan hasil yang baik dan terjadi perbaikan terhadap fibrosis hati serta parameter laboratorium. Kepatuhan terhadap pengobatan dipengaruhi oleh berbagai faktor baik dari pasien sendiri dan keluarga, ketersediaan obat, akses ke pusat layanan kesehatan dan edukasi yang optimal.
A Rare Case Of Acute Pancreatitis Cause by Newly Diagnosed Graves’ Disease: A Successful Therapeutic Option Abubakar, Azzaki; Yusuf, Fauzi; Maghfirah, Desi; Gunawan, Andrie; Zufry, Hendra; Edward, Meutia Nailan; Ho, Khek Yu
The Indonesian Journal of Gastroenterology, Hepatology, and Digestive Endoscopy Vol 26, No 2 (2025): VOLUME 26, NUMBER 2, AGUSTUS, 2025
Publisher : The Indonesian Society for Digestive Endoscopy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24871/2622025195-200

Abstract

Acute pancreatitis is a frequent disorder whose severity level varies from mild to life-threatening. This condition is characterized by abrupt inflammation of the pancreas. A 53-year-old male was having upper right abdominal pain and epigastric pain which began four hours after hospitalization. This case highlights the complexities of managing acute pancreatitis in a patient with Graves' disease, where hyperthyroidism may worsen pancreatitis and vice versa. Graves' disease is an autoimmune disorder causing hyperthyroidism, which can complicate pancreatitis management, particularly when treated with methimazole, which has been associated with acute pancreatitis. This case suggests a potential link between untreated Graves' disease and idiopathic acute pancreatitis. In patients presenting with unexplained pancreatitis, evaluation for hyperthyroidism may be warranted. The novelty of this case lies in the exclusion of all conventional etiologies and the possible role of autoimmune thyroid disease in pancreatic inflammation.