Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PENGARUH KOMPRES AIR HANGAT DAN PEMBERIAN MINUMAN KUNYIT ASAM PADA REMAJA UNTUK MENGURANGI NYERI HAID (DESMINORHEA) DI WILAYAH KERJA PMB I TAHUN 2024 Imas Masniah; , Irma Jayatmi; Madinah Munawaroh
Journal of Innovation Research and Knowledge Vol. 4 No. 9: Februari 2025
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jirk.v4i9.9677

Abstract

desminorhea adalah gangguan ginekologik berupa nyeri saat menstruasi, yang umumnya berupa kram dan terpusat di bagian perut bawah. Penatalaksanaan desminorhea mencakup penatalaksanaan farmakologi serta non farmakologi seperti kompres air hangat, olahraga dan yoga, akupuntur atau akupressur, diet dan minuman herbal seperti kunyit asam.Tujuan : penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh kompres air hangat dan pemberian minuman kunyit asam pada remaja untuk mengurangi nyeri haid (desminorhea) di wilayah kerja PMB I tahun 2024.Metode penelitian : yaitu metode kualitatif, dengan rancangan studi kasus (Case Study). Pengkajian ini dilakukan di PMB Imas pada bulan Agustus 2024, dengan populasi yaitu remaja putri yang mengalami nyeri haid atau desminorhea sebanyak 2 orang. Sampel yang digunakan adalah total sampling sebanyak 2 orang yang dibagi kedalam 2 kelompok, yaitu 1 orang diberikan intervensi kompre air hangat dan 1 orang di berikan intervensi minuman kunyit asam.Hasil : Penelitian ini membuktikan bahwa terdapat perbedaan antara remaja putri yang diberikan kompres air hangat dengan yang diberikan minuman kunyit asam. Pemberian kompres hangat lebih efektif terhadap penurunan nyeri desminorea dibandingakn dengan minuman kunyit asam.
PENGARUH PEMBERIAN REBUSAN DAUN PEPAYA DAN SUSU KEDELAI TERHADAP PENINGKATAN PRODUKSI ASI PADA IBU NIFAS DI PUSKESMAS RAWAT INAP SINDANGBARANG KABUPATEN CIANJUR TAHUN 2025 Yaumaria Indah Fusva Sari; Rita Ayu Yolandia; Madinah Munawaroh; Deliana Lubis; Linda Yulyana; Nurjannah Hiku; Dachlyyani Rimbawati; Nisa Gustini; Desi Susanti
Journal of Innovation Research and Knowledge Vol. 4 No. 11: April 2025
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Menurut WHO salah satu target pada tahun 2025 dalam meningkatkan kesehatan bayi yaitu dengan pemberian ASI eksklusif dengan target minimal sebesar 50%. Menurut Data Nasional tahun 2020 menyebutkan bahwa ibu yang mengalami gangguan produksi ASI atau ASI tidak lancar sebesar 67% dari seluruh ibu menyusui. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian rebusan daun pepaya dan susu kedelai terhadap peningkatan produksi asi pada ibu nifas. Penelitian ini menggunakan desain penelitian case study dilaksanan di Puskesmas Rawat Inap sindang barang dengan jumlah responden 6 orang ibu nifas menyusui. Hasil studi kasus didapatkan Peningkatan Produksi ASI pada kelompok Ibu Nifas yang diberikan Air Rebusan Daun Pepaya terdapat peningkatan Produksi ASI yaitu 84 % dengan rata rata Produksi ASI yang dihasilkan dalam sehari sebanyak 80 ml sedangkan pada kelompok Ibu Nifas yang diberikan Susu kedelai yaitu terdapat peningkatan produksi ASI 68 % dengan rata rata Produksi ASI yang dihasilkan dalam sehari sebanyak 63 ml. Kesimpulan studi kasus ini terdapat pengaruh pemberian rebusan daun pepaya dan susu kedelai terhadap peningkatan produksi ASI pada ibu nifas di Puskesmas Rawat Inap Sindangbarang Kabupaten Cianjur Tahun 2025. Diharapkan pasien atau ibu nifas yang sedang mengalami keluhan produksi ASI yang sedikit dapat menerapkan terapi pemberian rebusan daun pepaya dan susu kedelai secara mandiri dirumah karena terapi ini sudah terbukti memiliki efektivitas meningkatkan produksi ASI dan sangat mudah dilakukan.
EFEKTIVITAS PEMBERIAN KUNYIT ASAM DAN JUS WORTEL DALAM MENGATASI DISMENORE PADA REMAJA DI PUSKESMAS SUKAMULYA KABUPATEN GARUT TAHUN 2025 Ai Rini; Madinah Munawaroh; Meinasari Kurnia Dewi
Journal of Innovation Research and Knowledge Vol. 4 No. 11: April 2025
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kejadian dismenore pada remaja di Puskesmas Sukamulya tahun 2022 tercatat sebanyak 648 remaja yang melakukan kunjungan ke Puskesmas Sukamulya dengan keluhan mengalami dismenore. Salah herbal untuk mengurangi dismenore adalah wortel yang mengandung betakaroten serta kunyit yang mengandung senyawa kurkumin. Betakaroten memiliki fungsi sebagai anti inflamasi dan anti analgetik serta curcumine bekerja menghambat rekasi cylooxygenase dapat mengurangi terjadinya inflamasi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui mengetahui efektivitas pemberian kunyit asam dan jus wortel dalam mengatasi dismenore pada remaja. Penelitian ini menggunakan quasi eksperimen dengan pre test - post test two group design. Populasi pada penelitian seluruh remaja yang tercatat sebagai anggota posyandu remaja di Desa Sindangpalay sebanyak 56 orang. Sampel dalam penelitian menggunakan total sampling sebanyak 56 orang remaja putri yang mengalami nyeri dismenore dan dibagi dalam dua kelompok yaitu sebanyak 26 orang pada kelompok wortel dan sebanyak 15 orang pada kelompok kunyit asam. Instrument yang digunakan berupa lembar observasi skala nyeri dan petunjuk teknis pemberian jus wortel dan kunyit asam. Analisis data menggunakan uji Mann-Whitney Test. Pemberian kunyit asam efektif mengatasi dismenore dengan penurunan nyeri dari 5,64 menjadi 1,14 dan diperoleh p-value 0,000. Jus wortel juga efektif mengatasi dismenore dengan penurunan nyeri dari 5,68 menjadi 1,21 dan diperoleh p-value 0,000. Tidak terdapat perbedaan antara pemberian kunyit asam dan jus wortel dalam mengatasi dismenore dengan p-value 0,675. Diharapkan remaja putri dapat melakukan penanganan secara mandiri dalam mengatasi dismenore dengan menggunakan kunyit asam dan jus wortel sebagai salah satu cara yang aman untuk dilakukan.
HUBUNGAN PERSEPSI IBU, DUKUNGAN KELUARGA DAN STATUS EKONOMI TERHADAP RENCANA PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN OLEH IBU BERSALIN DI PUSKESMAS KARANGPAWITAN TAHUN 2024 Riska Citra Dewi; Meinasari Kurnia Dewi; Madinah Munawaroh
Journal of Innovation Research and Knowledge Vol. 4 No. 11: April 2025
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berdasarkan laporan tahunan Puskesmas Karangpawitan, cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan pada tahun 2021 mencapai 82%, pada tahun 2022, di mana cakupan meningkat menjadi 84,5%, akan tetapi pada tahun 2023 mengalami penurunan kembali yaitu menjadi 81,7% artinya masih ada sekitar 18,3% persalinan yang dilakukan tanpa bantuan tenaga kesehatan. Pemilihan tenaga penolong persalinan oleh dukun bayi seringkali menimbulkan dampak yang akan menyebabkan angka kesakitan dan kematian ibu dan bayi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan persepsi ibu, dukungan keluarga dan status ekonomi terhadap rencana pemilihan penolong persalinan oleh ibu bersalin. Penelitian ini menggunakan metode deskrptif analitik dengan rancangan cross sectional. Populasi dalam penelitian adalah seluruh ibu bersalin sebanyak 56 orang, besar sampel sama dengan populasi yaitu sebanyak 76 dengan tehnik pengambilan sampel total sampling. Analisa data yaitu analisis univariat dan analisis bivariat dengan uji Chi-Square test untuk melihat hubungan terhadap 2 variabel yang diduga berhubungan atau berkolerasi. Hasil penelitian menunjukkan masih terdapat 42,1% responden memilih penolong persalinan oleh non nakes, 47,4% masih memiliki persepsi negatif, 50% kurang mendapat dukungan keluraga dan 56,6% berstatus ekonomi bawah. Hasil bivariat diperoleh persepsi, p-value 0,003, dukungan keluarga p-value 0,000, status ekonomi p-value 0,021. Terdapat hubungan yang bermakna antara persepsi, dukungan keluarga dan status ekonomi dengan pemilihan penolong persalinan. Masyarakat diharapkan lebih aktif mendukung ibu hamil, terutama melalui pemberian informasi yang benar tentang risiko persalinan tanpa bantuan profesional. Selain itu, keluarga, khususnya suami, perlu dilibatkan dalam pengambilan keputusan terkait persalinan.
Pengaruh Sarana-Prasarana dan Dukungan Peran Keluarga terhadap Keberlangsungan Antenatal Care Terpadu Madinah Munawaroh; Rizkiana Putri
NERSMID : Jurnal Keperawatan dan Kebidanan Vol. 8 No. 1 (2025): Mei
Publisher :

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55173/nersmid.v8i1.268

Abstract

The main approaches to reducing maternal mortality is through the Antenatal Care (ANC) program. ANC is a structured intervention that includes observation, education, and medical procedures designed to ensure a healthy pregnancy and smooth delivery, while reducing the risk of maternal and infant morbidity and mortality. This study aims to determine the impact of the availability of facilities and infrastructure and the role of families on the implementation of Integrated Antenatal Care in 2024. The study employed a descriptive-analytic design with a cross-sectional approach and quantitative methods. A total of 53 respondents were selected as the sample. Data were collected using questionnaires and observation sheets, and analyzed using descriptive statistics and the chi-square test. The results showed that more than half of the respondents (30) did not complete their ANC visits. Meanwhile, 37 respondents considered the available facilities and infrastructure to be adequate, while 31 respondents perceived family support as lacking. Statistical analysis revealed a significant relationship between the availability of facilities and infrastructure and ANC implementation (p = 0.033), as well as between family support and ANC implementation (p = 0.005). In conclusion, adequate facilities and infrastructure, along with supportive family involvement, significantly contribute to the successful implementation of Integrated Antenatal Care in Poskesdes Puser Village, Tirtayasa Subdistrict, in 2024.
PERBANDINGAN PEMBERIAN FE DENGAN PISANG AMBON DAN JUS JAMBU BIJI MERAH TERHADAP PENINGKATAN KADAR HEMOGLOBIN REMAJA PUTRI DI PUSKESMAS SUKAHURIP KABUPATEN GARUT TAHUN 2024 Logayah, Ima Siti; Hidayani, Hidayani; Madinah Munawaroh
Journal of Innovation Research and Knowledge Vol. 4 No. 6: Nopember 2024
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jirk.v4i6.8904

Abstract

Kabupaten Garut tahun 2022 kejadian anmeia pada remaja putri mencapai 51,2%. Puskesmas Sukahurip pada tahun 2023 hasil pemeriksaan kadar hemoglobin terhadap siswa di sekolah-sekolah didapatkan 47,6% siswa putri memiliki kadar Hb <12 gr/dL. Anemia terjadi karena penurunan jumlah erosit atau kadar hemoglobin dalam darah. Penyerapan zat besi diberikan bersamaan dengan sumber makanan yang mengandung vitamin C seperti pisang ambon dan jambu biji. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbandingan pemberian Fe dengan pisang ambon dan jus jambu biji merah terhadap peningkatan kadar hemoglobin remaja putri. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Kegiatan ini dilakukan pada bayi sebanyak 2 remaja putri yang mengalami anemia. Hasil penelitian menunjukkan pada kelompok yang diberikan tablet Fe dengan jus jambu biji merah, kadar Hb meningkat dari 10,2 gr/dL menjadi 11,2 gr/dL, sedangkan pada kelompok yang diberikan tablet Fe dengan pisang ambon, kadar Hb meningkat dari 10,2 gr/dL menjadi 11 gr/dL. Hasil penelitian tersebut bahwa pemberian pisang ambon dan jambu biji merah sama-sama efektif dalam meningkatkan kadar Hb remaja, namun terdapat sedikit perbedaan. Meskipun perbedaannya tidak besar, jus jambu biji merah memberikan hasil yang sedikit lebih unggul. Diharapkan hasil penelitian ini juga diharapkan dapat membantu remaja dalam meningkatkan kadar hemoglobin secara mandiri dengan mengkonsumsi tablet Fe dengan pisang ambon dan jambu biji merah apabila mengalami anemia sekaligus mencegah terjadinya anemia dengan mengkonsumsi pada saat menstruasi.
PERBANDINGAN PEMBERIAN NUGGET TEMPE KEDELAI DAN NUGGET TAHU DAUN KELOR TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN BALITA GIZI KURANG DI PMB NY. R KABUPATEN GARUT TAHUN 2024 Fujiawati, Rosy; Madinah Munawaroh; Hidayani, Hidayani
Journal of Innovation Research and Knowledge Vol. 4 No. 7: Desember 2024
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jirk.v4i7.9054

Abstract

Prevalensi gizi kurang pada balita di Puskesmas Karangpawitan Kabupaten Garut pada tahun 2023 tercatat sebanyak 5,45% balita. Berat badan digunakan sebagai indikator terbaik untuk menilai status gizi dan pertumbuhan anak karena sensitif terhadap perubahan kecil, pengukurannya objektif, dan dapat diulangi. Dampak dari gizi kurang yang ditemukan di wilayah kerja Puskesmas Karangpawitan saat ini berdampak pada tumbuh kembang anak dimana anak mengalami keterlambatan bicara dan kondisi tubuh sangat kurus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan pemberian nugget tempe kedelai dan nugget tahu daun kelor terhadap peningkatan berat badan balita gizi kurang. Metode penelitian menggunakan rancangan peneletian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Kegiatan ini dilakukan pada bayi sebanyak 2 balita yang mengalami gizi kurang. Hasil penelitian menunjukkan pemberian nugget tempe kedelai efektif terhadap peningkatan berat badan balita gizi kurang dengan meningkatkan berat badan sebanyak 1,1 kg selama 21 hari. Pemberian nugget tahun daun kelor efektif terhadap peningkatan berat badan balita gizi kurang dengan meningkatkan berat badan sebanyak 1,4 kg selama 21 hari. Disimpulkan pemberian nugget tahu daun kelor lebih efektif terhadap peningkatan berat badan balita gizi kurang dibandingkan nugget tempe kedelai dengan terdapat selisih peningkatan berat badan sebanyak 0,3 kg selama 21 hari. Diharapakan masyarakat khususnya ibu yang memiliki balita gizi kurang memberikan asupan makanan tambahan berupa olahan tempe sebagai lauk maupun cemilan dan kombinasi tahun daun kelor sehingga balita cepat kembali pulih ke berat badan yang normal.