Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KARAKTERISTIK BOBA OKRA MERAH DAN OKRA HIJAU DENGAN PENAMBAHAN PERBEDAAN TEPUNG SAGU DAN TEPUNG MAIZENA Haryanto Adhiwono, Enrico Valent; Fitriyana, Vicha; Nur Laila, Eka; Muflihati, Iffah; Suhendriani, Sari
Jurnal Agritechno Jurnal Agritechno Vol. 17, Nomor 2, Oktober 2024
Publisher : Depertemen Teknologi Pertanian Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70124/at.v17i2.1344

Abstract

Boba, or bubble tea pearls, is a popular food with a chewy texture produced from a mixture of starch and binders. This study aims to develop boba by utilizing red okra and green okra as additional ingredients, and explore the effect of adding sago starch and cornstarch in different proportions on the texture characteristics of the boba produced. This study used two types of okra, namely red okra and green okra, in the formulation of boba dough combined with sago flour and cornstarch with varying ratios: 80% sago flour and 20% cornstarch, and 90% sago flour and 10% cornstarch. Red okra produced boba with a distinctive reddish color, while green okra gave a brighter green color. Boba using 80% sago starch and 20% cornstarch showed a softer and chewier texture compared to boba using 90% sago starch and 10% cornstarch, which tended to be hard and stiffer. Mucilage from okra contributed to the increased chewiness, while the different proportions of sago starch and cornstarch affected the stiffness level of the boba.
Perbedaan Lama Sakarifikasi dan Konsentrasi Substrat Pada Pembuatan Gula Cair Dari Pisang Tanduk Lestari, Ayu Wiji; Muflihati, Iffah; Mariska, Nurul Putri; Anggraeni, Cerly Nurlita; Affandi, Arief Rakhman; Fitriyana, Vicha; Nurdyansyah, Fafa
Jambura Journal of Chemistry Vol 7, No 2 (2025): August
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jambchem.v7i2.27600

Abstract

Gula cair banyak dipilih oleh industri makanan dan minuman karena kelebihannya yang tidak mudah mengkristal, lebih praktis, dan mudah dilarutkan, serta dapat mempercantik tampilan produk seperti pada industri roti. Pisang, khususnya pisang tanduk, dengan kandungan karbohidrat dan pati yang tinggi memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan menjadi gula cair melalui proses hidrolisis enzimatik dengan menggunakan enzim α-amilase dan glukoamilase. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengkaji pengaruh kondisi proses konsentrasi substrat dan lama proses sakarifikasi terhadap pembuatan gula cair dari pisang tanduk dengan menggunakan metode enzimatis dengan penambahan enzim glukoamilase pada proses sakarifikasi. Penelitian ini dilakukan dengan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) model faktorial dengan 2 faktor. Faktor pertama adalah waktu sakarifikasi (6 jam dan 8 jam) dan faktor kedua adalah konsentrasi substrat (15%, 20% dan 25%). Penggunaan waktu sakarifikasi dan jumlah konsentrasi substrat berpengaruh secara signifikan terhadap viskositas, kadar abu, dan intensitas warna. Perlakuan terbaik adalah waktu sakarifikasi selama 8 jam dan konsentrasi substrat pati 25% (b/v) yang menghasilkan nilai viskositas sebesar 41,50 mPa.s, nilai kadar abu 0,35%, dan nilai L*, a*, dan b* berturut-turut sebesar 47,27±0,12cd, 0,30±0,03a, dan 2,25±0,03b.