Gula cair banyak dipilih oleh industri makanan dan minuman karena kelebihannya yang tidak mudah mengkristal, lebih praktis, dan mudah dilarutkan, serta dapat mempercantik tampilan produk seperti pada industri roti. Pisang, khususnya pisang tanduk, dengan kandungan karbohidrat dan pati yang tinggi memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan menjadi gula cair melalui proses hidrolisis enzimatik dengan menggunakan enzim α-amilase dan glukoamilase. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengkaji pengaruh kondisi proses konsentrasi substrat dan lama proses sakarifikasi terhadap pembuatan gula cair dari pisang tanduk dengan menggunakan metode enzimatis dengan penambahan enzim glukoamilase pada proses sakarifikasi. Penelitian ini dilakukan dengan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) model faktorial dengan 2 faktor. Faktor pertama adalah waktu sakarifikasi (6 jam dan 8 jam) dan faktor kedua adalah konsentrasi substrat (15%, 20% dan 25%). Penggunaan waktu sakarifikasi dan jumlah konsentrasi substrat berpengaruh secara signifikan terhadap viskositas, kadar abu, dan intensitas warna. Perlakuan terbaik adalah waktu sakarifikasi selama 8 jam dan konsentrasi substrat pati 25% (b/v) yang menghasilkan nilai viskositas sebesar 41,50 mPa.s, nilai kadar abu 0,35%, dan nilai L*, a*, dan b* berturut-turut sebesar 47,27±0,12cd, 0,30±0,03a, dan 2,25±0,03b.
Copyrights © 2025