Yudyarto, Hudinoto Eko
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN TB PARU DI POLI PARU RSUD KARDINAH KOTA TEGAL Yudyarto, Hudinoto Eko; Taadi, Taadi; Nurcholis, Nurcholis
Juru Rawat. Jurnal Update Keperawatan Vol 4, No 2 (2024): Desember 2024
Publisher : Prodi D3 Keperawatan Tegal Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/juk.v4i2.12474

Abstract

Penyakit tuberkulosis (TB) paru merupakan penyakit infeksi yang menyerang parenkim paru-paru yang disebabkan oleh kuman TB (Mycobacterium tuberculosis). Pengobatan TBC diberikan dalam bentuk kombinasi dari beberapa jenis obat dan dosis tepat selama 6-8 bulan supaya semua kuman (temasuk kuman persiter) dapat dibunuh. Pasien menyadari bahwa ketika pasien didiagnosa menderita penyakit TB, maka secara otomatis pasien tersebut harus mengikuti program pengobatanyang relatif lama yaitu minimal 6 bulan. Perasaan takut yang dialami penderita Tuberculosis (TB) yang disebabkan oleh ketidakmampuan mereka menjalankan pengobatan TB dengan baik serta waktu pengobatan yang lama akan menimbulkan kecemasan dalam diri penderita TB. Maka dari itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat kecemasan pasien TB paru di poli paru RSUD Kardinah Kota Tegal. Penelitian ini menggunakan studi deskriptif dan Analisa data dalam penelitian ini, yaitu: univariat dan penyajian data menggunakan distribusi frekuensi. Populasi penelitian ini adalah seluruh pasien TB yang sedang dalam pengobatan yang bersedia menjadi responden, diambil sebanyak 51 sampel dari bulan Juni-Agustus 2024 yang datang dan berobat di poli paru RSUD Kardinah Kota Tegal. Variabel penelitian ini adalah variabel tunggal yaitu tingkat kecemasan pasien TB Paru, instrumen yang digunakan dengan lembar kuesioner modifikasi HRS-A (Hamilton Anxiety Rating Scale). Hasil penelitian ini didapatkan bahwa sebagian besar responden memiliki kecemasan dengan total sebanyak 30 orang (59%) yang terbagi dalam Kecemasan Ringan sebanyak 10 orang (20%), Kecemasan Berat Sekali 9 Orang (18 %), Kecemasan Berat 6 Orang ( 12%) dan Kecemasan Sedang 5 orang (20%). Dan sebanyak 21 orang masuk ke dalam kategori tidak ada kecemasan (41%).
EFFECT OF VIDEO-BASED HEALTH EDUCATION ON HPV VACCINATION KNOWLEDGE AND INTEREST Fauziyah, Anny; Purwaningsih, Tinah; Yudyarto, Hudinoto Eko
Siklus : Journal Research Midwifery Politeknik Tegal Vol 13, No 2 (2024)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/siklus.v13i2.6651

Abstract

Cervical cancer is the highest type of cancer in Indonesia after breast cancer. In 2022 there will be 660 thousand new cases, and at least 350,000 women worldwide will die from cervical cancer. Prevention efforts that can be taken are HPV vaccination. The 2022-2024 Immunization Introduction Program only targets elementary school girls in grades V and VI, while outside the target group it is carried out independently. Women's low knowledge about HPV affects their confidence in vaccination. The research aims to measure the effectiveness of providing Health Education with videos on the level of knowledge and interest in HPV Vaccination of Tegal City High School Female Students. This research used a quasi-experimental design, the research population was 621 female students at SMUN 3 Tegal City, the research sample was 30 respondents in the intervention group and 30 respondents in the control group. Data collection using questionnaires, data analysis using Mc. Nemar's test and Fisher's test. The research results concluded that Health Education with videos had an effective effect in increasing knowledge compared to education without videos (p value 0.00) but was not effective in increasing interest (p value 0.067).
Hubungan Perawatan Kaki Terhadap Risiko Kejadian Ulkus pada Pasien Diabetes Melitus di RSUD Kardinah Kota Tegal Handayani, Trimar; Prihandana, Sadar; Yudyarto, Hudinoto Eko
Malahayati Nursing Journal Vol 7, No 5 (2025): Volume 7 Nomor 5 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v7i5.17619

Abstract

ABSTRACT Long-standing diabetes mellitus can cause neuropathy complications, namely the loss of sensory function due to damage to the peripheral and autonomic nervous systems, which begins distally in the lower extremities. This can cause ulcers or wounds due to several reasons, including anatomical changes, pressure area development, and trauma repeation during walking caused by sensitivity decreas of the foot nerves leading to skin damage. Therefore, prevention and foot care, initial screening, and health education about diabetic feet are necessary. However, this greatly depends on the patient’s level of compliance in carring out these actions independently at home. Regular foot care is suspected not to be the main factor in preventing the risk of diabetic ulcers. Therefore, the study aims to identify the relationship between foot care and the risk of ulcers in DM patients in Kardinah Hospital Tegal. The method used involved administering a questionnaire to determine the home foot care habits of diabetic patients, followed by a physical examination of the feet as well as Ipswich Test (IpTT) and the Michigan Neuropathy Screening Instrument (MNSC). The total number of respondents were 51 people, that the population of the patients where from the internal medicine clinic. The research design used a descriptive analytic method. The obtained statistical test result revealed a p-value of 0.35. Thus, it can be concluded that there is no significant relationship between foot care and the risk of diabetic ulcers occurrence. Keywords: Foot Care, Risk of DM Ulcers, Neuropathy  ABSTRAK Diabetes Melitus yang berlangsung lama dapat menyebabkan komplikasi neuropati yaitu hilangnya fungsi sensorik akibat kerusakan system saraf perifer dan otonom yang dimulai secara distal pada ekstermitas bawah. Hal ini dapat menyebabkan ulkus atau luka karena beberapa penyebab antara lain: perubahan anatomi, bertambahnya area yang mengalami penekanan serta terjadinya trauma berulang pada saat beraktifitas jalan akibat penurunan kepekaan saraf kaki yang menyebabkan kerusakan kulit. Oleh karena itu diperlukan pencegahan dan perawatan kaki, skrining awal dan pendidikan kesehatan tentang kaki diabetik. Namun hal ini sangat bergantung pada tingkat kepatuhan penderita dalam melaksanakan tindakan tersebut secara mandiri dirumah. Adanya perawatan kaki yang rutin diduga bukan sebagai faktor utama dalam mencegah risiko terjadinya ulkus diabetik. Maka dari itu, tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi hubungan antara perawatan kaki terhadap risiko kejadian ulkus pada pasien DM di RSUD Kardinah Kota Tegal. Metode yang digunakan dengan memberikan kuesioner untuk mengetahui kebiasaan perawatan kaki dirumah pada pasien DM, kemudian dilakukan pemeriksaan fisik pada kaki serta Ipswich Test (IpTT) dan Michigan Neuropaty Screening Instrument (MNSC). Jumlah responden sebanyak 51 orang dengan populasi pasien yang datang di poli penyakit dalam. Desain penelitian menggunakan metode deskriptif analitik. Hasil uji statistic diperoleh nilai p 0.35 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan signifikan antara perawatan kaki dan risiko kejadian ulkus DM. Kata Kunci: Perawatan Kaki, Risiko Ulkus DM, Neuropati
GAMBARAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN TENTANG PELAYANAN PERAWAT DI INSTALASI GAWAT DARURAT DI RSUD KARDINAH KOTA TEGAL Yudyarto, Hudinoto Eko; Nurcholis, Nurcholis; Handayani, Trimar; Himawan, Fatchurrozak; Prihandana, Sadar
Juru Rawat. Jurnal Update Keperawatan Vol. 4 No. 1 (2024): Juni 2024
Publisher : Prodi D3 Keperawatan Tegal Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/juk.v4i1.11559

Abstract

      Instalasi Gawat Darurat (IGD salah satu lini utama sebagai jalan masuknya pasien, untuk kemudian diberikan pertolongan. penanganan pasien gawat darurat di instalasi gawat darurat ada filosofinya yaitu Time Saving is Life Saving artinya bahwa semua tindakan yang dilakukan pada saat kondisi gawat darurat haruslah benar-benar efektif serta efisien. Hal ini dikarenakan bahwa pasien dapat kehilangan nyawa hanya dalam hitungan menit saja. Karakteristik pekerjaan perawat IGD menyebabkan seringkali perawat lebih memperhatikan proses penyelamatan pasien dibandingkan interaksi dengan pasien dan keluarga pasien, sehingga memungkinkan persepsi pasien atau keluarga pasien terhadap pelayanan perawat menjadi kurang baik. Penelitian ini bertujuan mengetahui Gambaran  tingkat kepuasan pasien Tentang pelayanan perawat di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah Kardinah Kota Tegal. Metode penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian Deskriptif, Jumlah sampel 95 responden dengan teknik Accidental sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang dianalisis menggunakan uji importance performance analysis (IPA), bertujuan untuk mengetahui gambaran kepuasan pasien tentang pelayanan perawatan di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah Kardinah Kota Tegal. Hasil penelitian(1) tingkat kenyataan pasien sebagian besar adalah puas, (2) tingkat harapan pasien sebagian besar adalah puas, (3) dimensi pelayanan yang harus ditingkatkan dalam peningkatan pelayanan di IGD RSUD Kardinah Kota Tegal adalah perawat memberikan informasi sebelum pelayanan, pasien menyapa dengan ramah, perawat mendengar keluhan pasien, perawat bersikap sabar dalam memberikan penyuluhan, perawat bersikap sabar dalam memberikan pelayanan, perawat berpenampilan rapi dan menarik dalam memberikan penyuluhan. Kesimpulan: tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan perawat di IGD RSUD Kardinah Kota Tegal adalah Puas yaitu pada dimensi keandalan (reliability), kepastian (assurance), dan berwujud (tangible),  sedangkan pada dimensi daya tanggap (responsiveness) dan empati (empathy)adalah sangat puas..          
GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN TB PARU DI POLI PARU RSUD KARDINAH KOTA TEGAL Yudyarto, Hudinoto Eko; Taadi, Taadi; Nurcholis, Nurcholis
Juru Rawat. Jurnal Update Keperawatan Vol. 4 No. 2 (2024): Desember 2024
Publisher : Prodi D3 Keperawatan Tegal Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/juk.v4i2.12474

Abstract

Penyakit tuberkulosis (TB) paru merupakan penyakit infeksi yang menyerang parenkim paru-paru yang disebabkan oleh kuman TB (Mycobacterium tuberculosis). Pengobatan TBC diberikan dalam bentuk kombinasi dari beberapa jenis obat dan dosis tepat selama 6-8 bulan supaya semua kuman (temasuk kuman persiter) dapat dibunuh. Pasien menyadari bahwa ketika pasien didiagnosa menderita penyakit TB, maka secara otomatis pasien tersebut harus mengikuti program pengobatanyang relatif lama yaitu minimal 6 bulan. Perasaan takut yang dialami penderita Tuberculosis (TB) yang disebabkan oleh ketidakmampuan mereka menjalankan pengobatan TB dengan baik serta waktu pengobatan yang lama akan menimbulkan kecemasan dalam diri penderita TB. Maka dari itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat kecemasan pasien TB paru di poli paru RSUD Kardinah Kota Tegal. Penelitian ini menggunakan studi deskriptif dan Analisa data dalam penelitian ini, yaitu: univariat dan penyajian data menggunakan distribusi frekuensi. Populasi penelitian ini adalah seluruh pasien TB yang sedang dalam pengobatan yang bersedia menjadi responden, diambil sebanyak 51 sampel dari bulan Juni-Agustus 2024 yang datang dan berobat di poli paru RSUD Kardinah Kota Tegal. Variabel penelitian ini adalah variabel tunggal yaitu tingkat kecemasan pasien TB Paru, instrumen yang digunakan dengan lembar kuesioner modifikasi HRS-A (Hamilton Anxiety Rating Scale). Hasil penelitian ini didapatkan bahwa sebagian besar responden memiliki kecemasan dengan total sebanyak 30 orang (59%) yang terbagi dalam Kecemasan Ringan sebanyak 10 orang (20%), Kecemasan Berat Sekali 9 Orang (18 %), Kecemasan Berat 6 Orang ( 12%) dan Kecemasan Sedang 5 orang (20%). Dan sebanyak 21 orang masuk ke dalam kategori tidak ada kecemasan (41%).