Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Analysis of Factors Related to the Stress Level of High School Students Facing the Covid-19 Endemic Era Wijayanti, Anisa Catur; Umaroh, Ayu Khoirotul; Prihandana, Sadar; Khasanah, Devi Jantika Nur; Sari, Nur Ayu Sekar Arum
Jurnal Keperawatan Vol 15 No 4 (2023): Jurnal Keperawatan: Supp Desember 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/keperawatan.v15i4.2067

Abstract

Coronavirus Disease (COVID-19) is an infectious disease that attacks the respiratory system with its spread quite quickly and widely and the efforts made by the Indonesian government by implementing the Large-Scale Social Restrictions (PSBB) policy. The decrease in the incidence of Covid-19 in 2022 has led to changes in learning policies in schools that can increase the risk of stress in adolescents. This study aimed to analyze the relationship between age, sex, vaccine history, academic achievement, length of study, knowledge, attitudes, behavior, and screen time with stress levels in high school students. The study population was high school students from 4 schools in Surakarta and the sample used in this study was 605 respondents and was selected based on purposive sampling techniques. Data collection techniques using questionnaires and data analysis using Chi Square test. The results showed a relationship between sex (POR 2.619 CI: 1.881-3.647), knowledge (POR 0.691 CI: 0.492-0.970), behavior (POR 1.509 CI: 1.086-2.097), and there was no relationship between age, vaccine history, academic achievement, length of study, attitude, screen time with high school students' stress levels. High school students who are female, have less knowledge and behave less well are at risk of experiencing more severe stress. So it is necessary to provide accurate information about Covid-19 to high school students so that they can understand and contribute to making good Covid-19 prevention efforts.
STATUS KESEHATAN PASIEN HIPERTENSI PASCAPANDEMI COVID-19 DI PUSKESMAS BANDUNG KOTA TEGAL Prihandana, Sadar; Laksananno, Gayuh Siska; Handayani, Trimar; Wijayanti, Anisa Catur
Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal) Vol 14 No 2 (2023)
Publisher : UNIVERSITAS BHAMADA SLAWI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36308/jik.v14i2.471

Abstract

Pandemi Covid-19 telah dinyatakan berakhir dan memberi dampak terhadap perubahan aktivitas, stress emosional, dan kenaikan berat badan pasien hipertensi. Hal tersebut berpengaruh terhadap status kesehatan dan kesejahteraan pasien hipertensi. Tujuan penelitian adalah melihat bagaimana status tekanan darah, cakupan vaksinasi Covid-19, indeks massa tubuh, tingkat kecemasan, serta tingkat aktivitas pasien hipertensi pascapandemi Covid-19. Penelitian termasuk deskriptif eksploratif dilakukan terhadap 115 responden di Puskesmas Bandung Kota Tegal. Pengambilan data dilakukan pada bulan April-Juni 2022. Instrumen yang digunakan adalah tensimeter dan timbangan digital, pengukur tinggi badan, kuisioner data demograsi dan riwayat kesehatan, kuisioner STAI form-Y, dan kuisioner IPAQ-SF. Hasil penelitian mendapatkan tekanan darah responden berada di hipertensi tingkat 2 (87,0%), cakupan vaksinasi 2 dan boster sebesar 54,8%, IMT paling banyak tingkat obese (50,4%), tingkat kecemasan paling banyak tingkat sedang (66,1%), dan tingkat aktivitas paling banyak tingkat aktivitas tinggi (41,7%). Saran, perlu dilakukan peningkatan edukasi kepada pasien hipertensi terutama dalam mengontrol tekanan darah dan modifikasi diet serta meningkatkan partisipasi keaktifan pasien dalam kegiatan Posbindu PTM Hipertensi.
HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT ICU DENGAN KOPING KELUARGA PASIEN DI ICU Prihandana, Sadar; Handayani, Trimar; Laksananno, Gayuh Siska
Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal) Vol 15 No 2 (2024)
Publisher : UNIVERSITAS BHAMADA SLAWI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36308/jik.v15i2.702

Abstract

Ruang ICU merupakan ruangan khusus perawatan pasien kritis. Ruang ICU memberlakukan aturan yang khusus seperti pembatasan jam kunjung, serta keluarga pasien berada di luar ruangan. Kondisi tersebut memberikan dampak kepada respon keluarga dalam menghadapi situasi di ICU menjadi lebih berat. Perawat memainkan peran penting dalam membantu keluarga dengan menerapkan perilaku caring. Perilaku caring perawat menjadi aspek yang penting untuk meningkatkan koping yang adaptif di ruang ICU. Tujuan penelitian adalah menganalisis bagaimana hubungan antara perilaku caring perawat dengan koping keluarga pasien di ICU. Penelitian merupakan studi kuantitatif dengan desain analitik korelasi, pendekatan cross sectional, dilakukan terhadap 62 responden keluarga pasien ICU di RS Kardinah Kota Tegal. Perilaku caring perawat diukur dengan instrument Caring Behavior Intervention 24 (CBI-24), koping keluarga diukur dengan instrument Brief Cope. Hasil penelitian mendapatkan perilaku caring perawat kategori baik sebesar 80,64%, dan koping keluarga adaptif sebesar 83,87%. Analisis hubungan dengan uji Spearman rank sebesar p value = 0,000, dengan koefisien korelasi r = 0,62. Maka ada hubungan antara perilaku caring perawat dengan koping keluarga pasien. Perilaku caring bermakna dalam membentuk koping keluarga pasien yang adaptif, sehingga perawat dapat melakukan intervensi yang optimal kepada pasien dan terapi yang diberikan ke pasien dapat dilakukan dengan baik.
Hubungan Perawatan Kaki Terhadap Risiko Kejadian Ulkus pada Pasien Diabetes Melitus di RSUD Kardinah Kota Tegal Handayani, Trimar; Prihandana, Sadar; Yudyarto, Hudinoto Eko
Malahayati Nursing Journal Vol 7, No 5 (2025): Volume 7 Nomor 5 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v7i5.17619

Abstract

ABSTRACT Long-standing diabetes mellitus can cause neuropathy complications, namely the loss of sensory function due to damage to the peripheral and autonomic nervous systems, which begins distally in the lower extremities. This can cause ulcers or wounds due to several reasons, including anatomical changes, pressure area development, and trauma repeation during walking caused by sensitivity decreas of the foot nerves leading to skin damage. Therefore, prevention and foot care, initial screening, and health education about diabetic feet are necessary. However, this greatly depends on the patient’s level of compliance in carring out these actions independently at home. Regular foot care is suspected not to be the main factor in preventing the risk of diabetic ulcers. Therefore, the study aims to identify the relationship between foot care and the risk of ulcers in DM patients in Kardinah Hospital Tegal. The method used involved administering a questionnaire to determine the home foot care habits of diabetic patients, followed by a physical examination of the feet as well as Ipswich Test (IpTT) and the Michigan Neuropathy Screening Instrument (MNSC). The total number of respondents were 51 people, that the population of the patients where from the internal medicine clinic. The research design used a descriptive analytic method. The obtained statistical test result revealed a p-value of 0.35. Thus, it can be concluded that there is no significant relationship between foot care and the risk of diabetic ulcers occurrence. Keywords: Foot Care, Risk of DM Ulcers, Neuropathy  ABSTRAK Diabetes Melitus yang berlangsung lama dapat menyebabkan komplikasi neuropati yaitu hilangnya fungsi sensorik akibat kerusakan system saraf perifer dan otonom yang dimulai secara distal pada ekstermitas bawah. Hal ini dapat menyebabkan ulkus atau luka karena beberapa penyebab antara lain: perubahan anatomi, bertambahnya area yang mengalami penekanan serta terjadinya trauma berulang pada saat beraktifitas jalan akibat penurunan kepekaan saraf kaki yang menyebabkan kerusakan kulit. Oleh karena itu diperlukan pencegahan dan perawatan kaki, skrining awal dan pendidikan kesehatan tentang kaki diabetik. Namun hal ini sangat bergantung pada tingkat kepatuhan penderita dalam melaksanakan tindakan tersebut secara mandiri dirumah. Adanya perawatan kaki yang rutin diduga bukan sebagai faktor utama dalam mencegah risiko terjadinya ulkus diabetik. Maka dari itu, tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi hubungan antara perawatan kaki terhadap risiko kejadian ulkus pada pasien DM di RSUD Kardinah Kota Tegal. Metode yang digunakan dengan memberikan kuesioner untuk mengetahui kebiasaan perawatan kaki dirumah pada pasien DM, kemudian dilakukan pemeriksaan fisik pada kaki serta Ipswich Test (IpTT) dan Michigan Neuropaty Screening Instrument (MNSC). Jumlah responden sebanyak 51 orang dengan populasi pasien yang datang di poli penyakit dalam. Desain penelitian menggunakan metode deskriptif analitik. Hasil uji statistic diperoleh nilai p 0.35 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan signifikan antara perawatan kaki dan risiko kejadian ulkus DM. Kata Kunci: Perawatan Kaki, Risiko Ulkus DM, Neuropati
GAMBARAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN TENTANG PELAYANAN PERAWAT DI INSTALASI GAWAT DARURAT DI RSUD KARDINAH KOTA TEGAL Yudyarto, Hudinoto Eko; Nurcholis, Nurcholis; Handayani, Trimar; Himawan, Fatchurrozak; Prihandana, Sadar
Juru Rawat. Jurnal Update Keperawatan Vol. 4 No. 1 (2024): Juni 2024
Publisher : Prodi D3 Keperawatan Tegal Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/juk.v4i1.11559

Abstract

      Instalasi Gawat Darurat (IGD salah satu lini utama sebagai jalan masuknya pasien, untuk kemudian diberikan pertolongan. penanganan pasien gawat darurat di instalasi gawat darurat ada filosofinya yaitu Time Saving is Life Saving artinya bahwa semua tindakan yang dilakukan pada saat kondisi gawat darurat haruslah benar-benar efektif serta efisien. Hal ini dikarenakan bahwa pasien dapat kehilangan nyawa hanya dalam hitungan menit saja. Karakteristik pekerjaan perawat IGD menyebabkan seringkali perawat lebih memperhatikan proses penyelamatan pasien dibandingkan interaksi dengan pasien dan keluarga pasien, sehingga memungkinkan persepsi pasien atau keluarga pasien terhadap pelayanan perawat menjadi kurang baik. Penelitian ini bertujuan mengetahui Gambaran  tingkat kepuasan pasien Tentang pelayanan perawat di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah Kardinah Kota Tegal. Metode penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian Deskriptif, Jumlah sampel 95 responden dengan teknik Accidental sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang dianalisis menggunakan uji importance performance analysis (IPA), bertujuan untuk mengetahui gambaran kepuasan pasien tentang pelayanan perawatan di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah Kardinah Kota Tegal. Hasil penelitian(1) tingkat kenyataan pasien sebagian besar adalah puas, (2) tingkat harapan pasien sebagian besar adalah puas, (3) dimensi pelayanan yang harus ditingkatkan dalam peningkatan pelayanan di IGD RSUD Kardinah Kota Tegal adalah perawat memberikan informasi sebelum pelayanan, pasien menyapa dengan ramah, perawat mendengar keluhan pasien, perawat bersikap sabar dalam memberikan penyuluhan, perawat bersikap sabar dalam memberikan pelayanan, perawat berpenampilan rapi dan menarik dalam memberikan penyuluhan. Kesimpulan: tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan perawat di IGD RSUD Kardinah Kota Tegal adalah Puas yaitu pada dimensi keandalan (reliability), kepastian (assurance), dan berwujud (tangible),  sedangkan pada dimensi daya tanggap (responsiveness) dan empati (empathy)adalah sangat puas..          
SELF-CARE BEHAVIOR OF OUTPATIENTS IN CONTROLLING HYPERTENSION IN TEGAL CITY Prihandana, Sadar; Laksananno, Gayuh Siska; Mulyadi, Agus
Journal of Applied Health Management and Technology Vol. 2 No. 3 (2020): Juli 2020
Publisher : Postgraduate Program , Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jahmt.v2i3.5870

Abstract

Prevalensi penyakit hipertensi semakin meningkat. Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) menunjukkan peningkatan dari tahun 2013 sebesar 25,8% mejadi 34,1% pada tahun 2018. Pasien hipertensi, harus memiliki kemampuan dalam merawat dirinya secara mandiri, berupa meminum obat yang diresepkan, melakukan kontrol tekanan darah secara berkala, memodifikasi diet, menurunkan berat badan, serta meningkatkan aktivitas. Perilaku yang baik menjadi hal utama dalam keberhasilan perawatan mandiri  pasien hipertensi. Perilaku yang rendah, erat kaitannya dengan peningkatan kekambuhan pasien, pasien akan menjalani rawat inap, penurunan kemampuan fungsional, penurunan kualitas hidup, dan kematian yang lebih awal. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana perilaku pasien terhadap perawatan mandirinya. Desain penelitian ini deskriptif eksploratif yang dilakukan terhadap 250 responden yang terdaftar sebagai pasien rawat jalan di 8 Puskesmas di Kota Tegal. Pengambilan data dilakukan pada bulan November 2019. Instrumen penelitian ini menggunakan kuisoner perilaku yang telah dilakukan uji validitas dan reliabilitas.Hasil penelitian mendapatkan responden melakukan kontrol rutin ke puskesmas sebesar 66,3%; mengikuti kegiatan posbindu PTM Hipertensi sebesar 18%; dapat mengenal gejala dan penyebab kenaikan tekanan darah sebesar 21%; patuh minum obat sebesar 7,2%; aktivitas intensitas sedang (59,2%); rutin berolahraga sebesar 53,2%; IMT tingkat obesitas dan lebih sebesar 66,4%; melaksanakan diet yang dianjurkan dengan baik sebesar 41,2%; dan mengelola stress sebagian besar dengan cara beribadah (59,6%). Saran, perlu dilakukan peningkatan perilaku perawatan mandiri pasien terutama perihal pentingnya meminum obat, memodifikasi diet sesuai anjuran dan meningkatkan partisipasi keaktifan pasien dalam Posbindu PTM Hipertensi.
EVALUASI PROTEINURIA PADA PASIEN DIABETES MELITUS DENGAN KEBIASAAN MINUM TEH Handayani, Trimar; Himawan, Fathurrozak; Prihandana, Sadar
Juru Rawat. Jurnal Update Keperawatan Vol 5 No 2 (2025): Desember 2025
Publisher : Prodi Keperawatan Tegal Program Diploma III Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/juk.v5i2.13631

Abstract

Diabetes Mellitus (DM) is a chronic metabolic disease that may lead to microvascular complication, including  diabetic nephropathy, which is characterized by proteinuria. Proteinuria serves as an early indicatot of kidney  damage in DM patients. Tea consumption patterns, particularly green and black tea, have attracted attention  due to their polyphenol content, which may provide protective effects on kidney function. This study aimed to  evaluate proteinuria status among diabetic patient with daily tea consumption habits. A descriptive cross sectional design was conducted on 51 DM patient at Bandung Primary Health Center, Tegal City (June-July  2025) who had been diagnosed with DM for at least five years, had a habit of drinking tea, and had no history of kidney stones. Data were collected using a questionnaire on respondents’ characteristics and tea  consumption habits, followed by urine protein examination. Data analysis was performed descrivtively using  frequency distribution. The results shows that the mean age of responden was 58,2 years, with the majority  being female (68,6%) and having lived with DM for 5-9 years ( 60,8%). Black tea was the most frequently  consumed type (86,7%), with more than five years consumption (84,3%) and two cups per day (41,2%) Proteinuria examination revealed 62,7% negative, 23,5% positive 1, 5,9% positive 2, and 7,3% positive 3. The majority of patients with long-term tea consumption had negative proteinuria results, indicating potensial protective effects on kidney function. However, the presence of 37,3% positive proteinuria suggest that other  factors such as glycemic control, duration of diabetes, and variations in the type and intake may still influence  the outcomes.