Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analysis of Permeability Coefficient on Stabilished Peat using Bacillus Subtilis Bacteria Khoerani, Annisa; amalia, dewi; Sulaiman, Suherman
Potensi: Jurnal Sipil Politeknik Vol. 26 No. 2 (2024): Potensi: Jurnal Sipil Politeknik
Publisher : Department of Civil Engineering, Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35313/potensi.v26i2.5825

Abstract

In construction sector, peat is one type of soil that is avoided because it has poor characteristics. This is because peat has very different characteristics when compared to other types of soil. Poor peat characteristics often lead to damage and construction failure of infrastructure buildings on peat. For example, large settlement values are caused by high peat compression that strongly influenced by its permeability value. The smaller the permeability value, the smaller the compression that occurs. Indonesia has the largest peatland distribution in Southeast Asia, this is a problem that must be resolved immediately. Much research has been done to improve the characteristics of peat, one of which is peat stabilization. Microbially Induced Calcite Precipitation (MICP) method using Bacillus subtilis was considered as an effective method in peat stabilization. This stabilization can reduce the permeability value of the peat by closing the pores in the peat. To investigate the influence of the bacteria on the peat sample, several tests was conducted including the physical property and permeability test. In this study, the addition of Bacillus subtilis bacteria solution can reduce the permeability value of peat from 0.001170 cm/sec to 0.000317 cm/s at the addition of 5% bacteria solution.
Hubungan Koefisien Determinasi Kohesi Tanah Lempung Untuk Pengujian Unconfined Compression Strength Dibandingkan Dengan Pengujian Hand Penetrometer Yuswandono, Mulyadi; Febriansya, Aditia; Somantri, Andri Krisnandi; Khoerani, Annisa; Firmansyah, Dimas Aldie
Potensi: Jurnal Sipil Politeknik Vol. 23 No. 2 (2021): Potensi: Jurnal Sipil Politeknik
Publisher : Department of Civil Engineering, Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35313/potensi.v23i2.6365

Abstract

Dalam perancangan awal tanah dasar (subgrade) diperlukan parameter kekuatan geser tanah salah satunya nilai kohesi (c) yang didapatkan dari hasil pengujian di lapangan dan di laboratorium. Pada tanah lempung biasanya didapatkan masalah seperti nilai kuat geser yang rendah, maka dari itu penelitian ini akan menggunakan sampel tanah lempung di kawasan Pantai Utara Jawa Barat berdasarkan Atlas Sebaran Tanah Lunak. Penelitian ini bertujuan untuk mempercepat perancangan awal tanah dasar (subgrade) dalam mendapatkan data parameter kekuatan geser tanah dari hasil pengujian. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini dengan melakukan pengujian di lapangan yaitu Hand Penetrometer Test (HPT) dan pengujian di laboratorium yaitu Unconfined Compression Strength (UCS). Hasil penelitian menunjukan bahwa dari kedua hasil pengujian tersebut setelah dibandingkan dengan menggunakan tiga persamaan nilai koefisien determinasi adalah mendekati 1 yaitu eksponensial sebesar 0.87, logaritma sebesar 0.96, dan linear sebesar 0.94. Selanjutnya jika akan melakukan perancangan awal tanah dasar (subgrade) untuk mendapatkan data parameter kekuatan geser tanah hanya perlu dilakukan salah satu pengujian saja, baik itu penguian di lapangan yaitu Hand Penetrometer Test (HPT) atau di laboratorium yaitu Unconfined Compression Strength (UCS)
PERBANDINGAN KARAKTERISTIK GAMBUT PALANGKARAYA YANG TELAH DISTABILISASI DENGAN BAKTERI BACILLUS SUBTILIS Khoerani, Annisa; Amalia, Dewi; Sulaiman, Suherman
Potensi: Jurnal Sipil Politeknik Vol. 25 No. 2 (2023): Potensi: Jurnal Sipil Politeknik
Publisher : Department of Civil Engineering, Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35313/potensi.v25i2.5824

Abstract

Indonesia merupakan negara dengan sebaran gambut terbanyak di Asia Tenggara. Luas lahan gambut di Indonesia mencapai 13.43 juta hektar yang tersebar di empat pulau besar di Indonesia. Pembangunan infrastruktur di lahan gambut memiliki banyak resiko karena karakteritik gambut yang buruk, seperti kadar air dan kadar serat yang tinggi, hingga daya dukung yang rendah. Oleh karena itu pada saat ini banyak penelitian yang dilakukan untuk meningkatkan karakteristik gambut berupa stabilisasi, hanya saja stabilisasi yang dilakukan banyak menggunakan bahan kimia yang dapat mencemari lingkungan. Pada dewasa ini, stabilisasi dengan bakteri dianggap lebih ramah lingkungan seperti stabilisasi dengan metode Microbially Induced Calcite Precipitation (MICP) menggunakan bakteri Bacillus subtilis. Proses stabilisasi dengan penambahan 7.5% larutan bakteri dapat meningkatkan kuat geser gambut dari 17.693 kPa menjadi 24.047 kPa. Peningkatan kuat geser pada gambut diikuti dengan perubahan karakteristiknya. Gambut yang berasal dari Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah memiliki karakteristik sebagai gambut berserat tipe hemic dengan kandungan abu yang tinggi kadar organik yang tinggi, tingkat keasaman yang tinggi, serta kemampuan penyerapan air yang sedang. Setelah dilakukan stabilisasi didapatkan karakteristik gambut menjadi gambut tidak berserat tipe sapric dengan kadar abu yang tinggi, kadar organik yang rendah, tingkat keasaman yang sedang, serta kemampuan penyerapan air yang rendah.