Abstract. Adolescents living in orphanages certainly experience various life dynamics that impact their mental health. Living without parents leads to psychological conditions that are less fulfilled compared to children from intact families. This can have negative effects on their daily activities. Some adolescents in orphanages have been reported to experience depression, anxiety, stress, and recall traumatic experiences from childhood. Therefore, psychosocial interventions with various psychological approaches are necessary to help address these conditions. This psychosocial intervention program was conducted at the Agape Love Orphanage in Kupang City, involving 11 adolescents. The primary method used in this psychosocial intervention is art therapy, which is considered an effective medium for improving adolescents' mental health. Additionally, other methods combined with art therapy in this psychosocial intervention include peer counseling and psychoeducation. The results of the intervention were measured using a self-report scale to assess the effectiveness of the three methods used to enhance the mental health of the participants. The mean score showed a change from 27.6 to 35.9, with a highest score of 40.0, indicating the achievement of the psychosocial intervention process. For future recommendations, the psychosocial intervention program could involve professional experts such as psychologists in utilizing art therapy techniques to enhance mental health in clinical settings. Abstrak. Remaja yang tinggal di panti asuhan tentu mengalami berbagai dinamika kehidupan yang berdampak pada kesehatan mental mereka. Hidup tanpa orang tua membuat mereka mengalami kondisi psikologis yang kurang terpenuhi layaknya anak-anak yang berasal dari keluarga yang utuh. Hal ini dapat memberikan dampak negatif dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Beberapa remaja yang tinggal di panti asuhan dilaporkan mengalami depresi, kecemasan, stres dan juga mengingat pengalaman traumatis semasa kecil. Oleh karena itu, perlu dilakukan intervensi psikososial dengan berbagai pendekatan psikologis untuk membantu mengatasi kondisi tersebut. Program intervensi psikososial ini dilakukan di Panti Asuhan Kasih Agape Kota Kupang yang diikuti oleh 11 orang remaja. Metode utama yang digunakan dalam intervensi psikososial ini adalah teknik art therapy yang dinilai mampu menjadi media untuk meningkatkan kesehatan mental remaja. Selain itu, metode lain yang dikombinasikan dengan art therapy dalam intervensi psikososial ini adalah konseling sebaya dan psikoedukasi. Hasil dari intervensi diukur dengan menggunakan skala self-report untuk menguji keefektifan dari ketiga metode yang digunakan untuk meningkatkan kesehatan mental remaja yang terlibat. Nilai mean menunjukkan perubahan dari 27,6 menjadi 35,9 dengan nilai tertinggi 40,0 yang menunjukan ketercapaian dari proses intervensi psikososial yang dilakukan. Rekomendasi di masa depan, program intervensi psikososial dapat melibatkan tenaga ahli profesional seperti psikolog dalam menggunakan teknik art therapy untuk meningkatkan kesehatan mental dalam pengaturan klinis.