Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pemberdayaan Kader Kesehatan dalam Upaya Pendampingan Keluarga Stunting melalui Peningkatan Kemampuan Mengelola PMT Berbasis Sumber Pangan Lokal di Desa Wargakerta, Kecamatan Sukarame, Kabupaten Tasikmalaya Agi Ahmad Gifari; Siti Fatimah; Anita Dyah Deswita; Alika Arifiyani Ferbianti; Hamilatul Ulya; Putri Dzakiyya Lisdinawati; Deborah M M Nababan; Andy Muharry
Pelayanan Unggulan : Jurnal Pengabdian Masyarakat Terapan Vol. 1 No. 4 (2024): November : Pelayanan Unggulan : Jurnal Pengabdian Masyarakat Terapan
Publisher : Lembaga Pengembangan Kinerja Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62951/unggulan.v1i4.824

Abstract

The problem of stunting as a chronic nutritional issue in Indonesia requires special attention, especially in areas with abundant local food potential such as Wargakerta Village, and Tasikmalaya Regency. The health care empowerment program is carried out to increase community participation in preventing stunting through managing local food-based supplementary feeding (PMT). This activity involved 28 health cadres, using outreach methods, showing video demonstrations of making tilapia fish nuggets and providing PMT recipes based on local resources. Pre-test and post-test evaluations showed an increase in cadre knowledge of 89% after the activity. Statistical analysis using the Wilcoxon test produces a p-value of 0.000, which indicates a significant difference before and after counseling. This program proves that innovations based on local food, such as tilapia fish nuggets, can increase health cadres' knowledge in supporting the growth and development of toddlers and reduce the risk of stunting
Intervensi Masalah Kesehatan Demam Berdarah Dengue (DBD) Melalui Program Laskar DBD di Lingkungan Cikabuyutan Barat Kelurahan Hegarsari Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun 2025 Agi Ahmad Gifari; Wulan Sundari; Sabila Syahadah Azizah; Ega Oktaviona Putri; Ilma Amaliyyah Rahmat; Santi Shopiyah; Sintia Damayanti; Sausan Karimah; Diva Nurlatifah; Shelly Putrianti Dewi; Fathiah Qolbu; Januar Nur Ismail Nugraha; Nissa Noor Annashr
Natural: Jurnal Pelaksanaan Pengabdian Bergerak bersama Masyarakat. Vol. 3 No. 1 (2025): February: Natural: Jurnal Pelaksanaan Pengabdian Bergerak bersama Masyarakat
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Kesehatan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/natural.v3i1.1100

Abstract

DHF (Dengue Hemorrhagic Fever) is a disease caused by the aedes virus. WHO states that 4,000 people worldwide have died from DHF, Banjar City in 2024 had 387 cases of DHF. Based on the results of community diagnosis using the ultrasound method, it has been determined that the priority health problem is DHF (Dengue Fever). Based on the results of the SWOT analysis, it was found that the determinant factor of the health problem is non-compliance with the 3M Plus PSN which includes: empty houses are not maintained with damp and dark conditions, the community does not understand and has not implemented the 3M Plus PSN at home, and the community only recognizes DHF prevention efforts limited to fogging. Therefore, we designed innovations through the LASKAR DBD program (Collaborative Strategic Steps for Dengue Fever) with the implementation of activities in the form of revitalizing the DBD center building as a place for socialization and counseling about dengue, fishization by giving guppy fish as larvae-eating fish, held a SAMBEL (Equal Learning) program, namely the installation of 3M Plus PSN stickers in each house as educational material as well as counseling activities for cadres and school children related to DHF, then held a BALADO program (Together Fighting Dengue with ovitrap) which is a modified SAMT ovitrap demonstration activity.
Pemberdayaan KWT dalam Upaya Penyuluhan Kesehatan mengenai Penyakit ISPA di Kelurahan Kahuripan, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya Agi Ahmad Gifari; Ruli Mulya Pratama; Siti Fatimah; Hamilatul Ulya; Azmi Setiabudi; Nizar Rosidi Alfariza
JURNAL AKADEMIK PENGABDIAN MASYARAKAT Vol. 3 No. 3 (2025): MEI
Publisher : CV. KAMPUS AKADEMIK PUBLISING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61722/japm.v3i3.4597

Abstract

Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan penyakit pada saluran pernapasan bagian atas maupun bawah yang umumnya bersifat menular. Data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023, jumlah kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di Indonesia tercatat sebanyak 877.531 kasus. Pada kelompok petani, ISPA sering kali muncul sebagai akibat dari paparan zat kimia berbahaya, terutama pestisida, yang digunakan dalam kegiatan penyemprotan. Tanda dan gejala Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) sangat bervariasi, meliputi demam, pusing, malaise (kelemahan), anoreksia (kehilangan nafsu makan), muntah, fotofobia (takut cahaya), gelisah, batuk, sekret, stridor (pernapasan berisik), sesak napas, nyeri pernapasan, retraksi suprasternal (penarikan dada), hingga hipoksia (kekurangan oksigen). Pestisida adalah bahan kimia yang digunakan untuk mengendalikan organisme pengganggu tanaman, seperti serangga, jamur, dan gulma. Pestisida yang terhirup bisa langsung mengiritasi saluran pernapasan. Jika paparan terjadi terus-menerus, hal ini dapat meningkatkan kerentanannya terhadap infeksi, terutama ISPA.