Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Efektivitas Penggunaan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik Pada Pembelajaran Pendidikan Agama Kristen Binti Yusup, Wirastiani; Prasetiawati; Yosepa, Tantri
Harati: Jurnal Pendidikan Kristen Vol 2 No 1 (2022): HaratiJPK: April
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Kristen IAKN Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54170/harati.v2i1.93

Abstract

This study aims to test the effectiveness and find out how big the difference in the use of the CTL model on the critical thinking skills of students in class VIII A-C compared to class VIII D-E who do not use the CTL model in online learning for PAK subjects at SMPN 9 Palangka Raya. The method used in this study is a quasi-experimental design. While the sampling technique using. The sampling technique used probability sampling by using simple random sampling technique. This study involved two classes, namely the experimental class and the control class. While the instrument in this study used a pretest and posttest. The results showed 1) the contextual teaching and learning (CTL) learning model was effective for improving students' critical thinking skills in online learning for Christian Religious Education subjects at SMP Negeri 9 Palangka Raya, 2) There was a difference between the learning model used between the control class and the control class experimental class. Penelitian ini bertujuan untuk menguji keefektifan dan mengetahui besar perbedaan penggunaan model CTL terhadap kemampuan berpikir kritis peserta didik kelas VIII A-C dibanding dengan kelas VIII D-E yang tidak menggunakan model CTL pada pembelajaran daring mata pelajaran PAK di SMPN 9 Palangka Raya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi Eksperimental Desain. Sedangkan teknik pegambilan sampel menggunakan. Teknik pengambilan sampel menggunakan probability sampling dengan menggunakan teknik Simple Random Sampling. Penelitian ini melibatkan dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Sedangkan instrumen dalam penelitian ini menggunakan pretest dan posttest. Hasil penelitian menunjukkan 1) model pembelajaran contextual teaching and learning (CTL) efektif untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik pada pembelajaran daring mata pelajaran Pendidikan Agama Kristen di SMP Negeri 9 Palangka Raya, 2) Ada perbedaan antara model pembelajaran yang digunakan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen.
Optimalisasi Dialog Lintas Agama Melalui Pertunjukan Seni Keagamaan di Desa Tewang Rangkang Binti Yusup, Wirastiani; Ajahari, Ajahari; Sihung, Sihung; Gustina, Handika Pratama; Rachmawati, Siti Wanda; Awalia, Nur; Syahrudin, Syahrudin; Lestari, Indah; Handayani, Selpi; Zain, Puji Efriany; Harini Anugraha, Ni Made Iswanty; Jumil, Jumil; Ritonga, Bhatara Solimega; Trisnawati, Rizka Zulya Bunga
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 5 No. 4 (2024): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN) Edisi September - Desembe
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v5i4.4074

Abstract

Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengoptimalkan dialog lintas agama melalui pertunjukan seni keagamaan di Desa Tewang Rangkang. Kegiatan ini berfokus pada penguatan moderasi beragama melalui seni keagamaan. Masalah utama yang diidentifikasi adalah kurangnya pemahaman masyarakat terhadap ajaran agama dan kurangnya apresiasi terhadap seni keagamaan. Untuk mengatasi masalah ini, peneliti melaksanakan pertunjukan seni keagamaan yang melibatkan partisipasi anak-anak dan remaja dari tiga agama utama di desa: Hindu Kaharingan, Kristen, dan Islam, setelah itu peneliti melakukan kegiatan refleksi untuk mengetahui perubahan yang terjadi setelah kegiatan dilakukan. Metode yang digunakan melalui pendekatan Participatory Action Research (PAR) melalui kegiatan pelatihan keterampilan seni dan kegiatan pertunjukan sebagai sarana dialog lintas agama. Berdasarkan kegiatan yang dilaksanakan, diperoleh hasil bahwa toleransi antar agama dan hubungan sosial di antara masyarakat yang berbeda latar belakang agama di Desa Tewang Rangkang mengalami peningkatan melalui repson positif yang ditunjukkan oleh masyarakat. Umpan balik dari pemerintah desa dan masyarakat menunjukkan bahwa kegiatan ini sangat efektif dalam mempromosikan moderasi beragama dan bisa menjadi model bagi kegiatan serupa di masa depan. Hasil pengabdian ini penting karena memperlihatkan bagaimana seni dapat menjadi alat yang kuat untuk mempererat persatuan dan kerukunan antarumat beragama.