Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Penanaman Nilai-Nilai Moderasi Melalui Kegiatan Pesta Moderasi Beragama: Belom Hatantiring Di Desa Manduing Taheta Supardi, Jeffry Simson; Jasiah, Jasiah; Yase, I Kadek Kartika; Salsabila, Fitriannisa; Wijanarko, Janu Annas; Alvin, Jeck Thomas; Cristie, Lidya; Meldi, Meldi; Palangi, Mispayati; Ardiani, Ni Putu Vidya; Winati, Rachel; Ariani, Rizka; Rusita, Rusita; Saputra, Vigo Sarrin
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 5 No. 4 (2024): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN) Edisi September - Desembe
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v5i4.4077

Abstract

Provinsi Kalimantan Tengah, khususnya di Kabupaten Katingan, dikenal dengan keberagaman agama, budaya, dan suku yang terjaga harmonis, termasuk di Desa Manduing Taheta. Desa ini memiliki masyarakat dengan latar belakang agama yang beragam, seperti Islam, Kristen, Hindu Kaharingan dan Katolik. Moderasi beragama menjadi pendekatan yang sangat penting dalam menjaga kerukunan sosial, mengurangi intoleransi, serta mengedepankan toleransi dan penghormatan terhadap keberagaman keyakinan. Dalam konteks ini, program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Nusantara Moderasi Beragama Tahun 2024 di Desa Manduing Taheta diinisiasi sebagai bentuk pengabdian untuk mendukung kehidupan masyarakat yang damai dan harmonis. Program unggulan “Pesta Moderasi Beragama: Belom Hatantiring” menjadi wadah dialog antar umat beragama melalui perlombaan seni dan olahraga, yang dirancang berdasarkan observasi bahwa kegiatan berbasis seni dan olahraga lebih mudah diterima oleh masyarakat setempat. Program ini bertujuan membangun kesadaran akan pentingnya moderasi beragama dan diharapkan dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam menciptakan kerukunan antar umat beragama. Metode pendekatan yang digunakan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini ialah Participatory Action Research (PAR). Melalui pendekatan budaya lokal dan partisipasi aktif masyarakat, kegiatan ini tidak hanya memperkuat nilai-nilai moderasi beragama, tetapi juga menjadi inspirasi untuk penelitian lebih lanjut terkait isu kerukunan antar umat beragama di Indonesia.