Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

STRATEGI PENGEMBANGAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA MELALUI PENDIDIKAN BERBASIS POTENSI LOKAL H. Ikhwan Hadiyyin
Al Qalam Vol 22 No 2 (2005): May - August 2005
Publisher : Center for Research and Community Service of UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten-Serang City-Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (881.705 KB) | DOI: 10.32678/alqalam.v22i2.1381

Abstract

Hasil pemikiran ini mencoba menuangkan strategi dan konsep-konsep tentang pengembangan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui pendidikan yang dilaksanakan melalui peran serla masyarakat dan pemerintah daerah. Dengan bertambahnya SDM di muka bumi pada umumnya, bertambah komplekslah permasalahamrya. Era globalisasi di satu pihak dan era otonomi daerah di lain pihak penuh dengan persaingan dan tantangan, sehingga membutuhkan SDM yang berkualitas. Untuk mengantisipasi masalah ini, alternatifyang harus dipilih adalah terus mengembangkan pendidikan. Dengan demikian, kesempatan mengembangkan kualitas SDM akan merata di pelosok daerah sebagai negeri yang terus bersolek. Kata Kunci: Kualitas SDM, Kualitas Pendidikan, Manajemen Pendidikan, Era Globalisasi, Era Otonomi Daerah.
PESANTREN SEBAGAI ALTERNATIF PENDIDIKAN NASIONAL Ikhwan Hadiyyin
Al Qalam Vol 20 No 98-99 (2003): July - December 2003
Publisher : Center for Research and Community Service of UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten-Serang City-Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1178.552 KB) | DOI: 10.32678/alqalam.v20i98-99.638

Abstract

Menjelang kemerdekaan, Ki Hajar Dewantara pernah mengusulkan agar pendidikan pesantren menjadi sistem pendidikan nasional. Menurut beliau, selain karena pesantren sudah begitu melekat kuat dalam hati manusia Indonesia, sistem ini pun merupakan kreasi asli bangsa Indonesia yang tidak terdapat di belahan dunia lainnya, bahkan di negara-negara Islam sekalipun, sehingga karenanya perlu dipertahankan dan dikembangkan. Walaupun akhirnya obsesi beliau ini tidak menjadi kenyataan, antara lain karena warisan pemikiran penjajah tersebut, tetapi apa yang beliau sampaikan ini merupakan suatu pengakuan tulus yang tentunya bersumber dari ketajaman daya analisis beliau, terhadap kelebihan sistem pendidikan pesantren dibandingkan sistem-sistem pendidikan lainnya.Tersedianya sarana dan prasarana yang cukup untuk melalukan proses pendidikan sangat dibutuhkan oleh para pendidik (guru) dalam melaksanakan tugas mereka mendidik anak untuk menjadi manusia Indonesia yang dicita-citakan karena produknya mengecewakan, berarti ada hal-hal yang tidak benar dalam beberapa atau kesemua aspek di atas. Tulisan ini akan membahas semua aspek itu secara sederhana, dan akan menyoroti beberapa hal yang kiranya dapat dikemukakan dalam kesempatan yang terbatas ini. Serta menyajikan terra-terra yang menjadi inti, misi, dan sistem pendidikan pesantren yang nantinya diharapkan akan membentengi Islam khususnya dan negara ini pada umumnya.Kata Kunci: Sistem Pendidikan Pesantren, Pengajaran, Metodologi, Historis, Filosofis.
KONSEP PENDIDIKAN UKHUWAH: ANALISA AYAT-AYAT UKHUWAH DALAM AL-QUR’AN Ikhwan Hadiyyin
Al Qalam Vol 33 No 2 (2016): July - December 2016
Publisher : Center for Research and Community Service of UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten-Serang City-Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1147.876 KB) | DOI: 10.32678/al qalam.v34i1.793

Abstract

The people of Islam in Indonesia at this time split by various problems that arise. For example in a society still found cases conflict and enmities between them. This phenomenon describes that Indonesian society still weak in having the attitude ukhuwah (fraternity), tolerance and equality. Which means, social values written in the Qur’an have not been actualized by Indonesian people whose greatest number of Muslim inhabitant in the world. The research attempt to analyze meaning of the verses ukhuwah in surah Al-Hujurat verse 9-13, surah Ali Imran verse 103, and surah Al-Hasyer verse 8-9 with refer to Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Al Maraghi, Fi Dzilaal al Qur’an, Tafsir Al Furqon and Tafsir Al Azhar. Furthermore, the results of the analysis of the study will be developed into the concept of ukhuwah education that can be applied to Indonesian Muslim society. This research utilize literature qualitative approach which discuss around ukhuwah problems there are in the Qur’an, especially in surah Al Hujurat verse 9-13, surah Ali Imran verse 103, and surah Al Hasyer verse 8-9. The result can be showed that education of ukhuwah according to the interpreters is the Islamic Fraternity. Ukhuwah is branch of faith, while the split is branch of heathenism (Qur’an surah Al Hujurat: 9-13). Ukhuwah sourced of faith and Islam law (syari’ah) as well as Rasulullah SAW manners. The principles are hold fast to the Rope of Allah, engagement, way and His religion (Qur’an surah Ali Imran: 103). It was shown by fraternity between the Anshar very protect the Muhajirin on the Rasulullah (Qur’an surah Al Hasyer: 8-9). While from the development of the verses ukhuwah compiled the Concept of Ukhuwah Education that can be set to the Indonesia Muslim society.Keywords: Brotherhood (Ukhuwah), The Verses of Qur’an, Educational Concept.
MAKNA TUJUH HURUF DALAM AL-QUR’AN Ikhwan Hadiyyin; Ifat Cholifat
Al-Fath Vol 8 No 1 (2014): Juni 2014
Publisher : Department of Ilmu al-Qur'an dan Tafsir, Faculty of Ushuluddin and Adab, State Islamic University of Sultan Maulana Hasanuddin Banten, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32678/alfath.v8i1.3054

Abstract

Makna tujuh huruf dalam al-Qur’an stadi atas kitab tafsir ma'anil qur’an karya al-Farra, sebagaimana telah kita ketahui bersama bahwasannya al-Farra adalah salah seorang linguistik, sehingga tidak heran produk penafsirannnya untuk mengupas aspek gramatikal al-Qur’an. Dalam penafsirannya al-Farra tidak semua ayat oleh al-Farra ditafsirkan beliau, hanya beberapa kata yang mungkin perlu untuk dikupas lebih lanjut. Dalam surah al-Fatihah ini penafsiran beliau hanya terkonsentrasi pada i’rabnya dan qira’atnya saja.
UPAH MENGAJAR AL-QUR’AN DALAM PERSPEKTIF HADIS Ikhwan Hadiyyin; Abdul Aziz Azam-zami
Al-Fath Vol 7 No 1 (2013): Juni 2013
Publisher : Department of Ilmu al-Qur'an dan Tafsir, Faculty of Ushuluddin and Adab, State Islamic University of Sultan Maulana Hasanuddin Banten, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32678/alfath.v7i1.3083

Abstract

Masalah imbalan, bayaran, upah, atau apapun namanya, memang masih menjadi polemik di masyarakat. Tidak saja bagi guru yang menerimanya, tetapi juga bagi umat yang memberikannya. Aspek budaya “perasaan” dan ketidaktahuan tentang hukumnya adalah beberapa di antara faktor penyebabnya. Penelitian ini berusahauntuk menjawab pertanyaan ini, yakni bagaimana problem seputar upah mengajarkan Al-Qur’an?, bagaimana pandangan ulama tentang boleh tidaknya menerima upah dari mengajarkan Al-Qur’an? dan bagaimana pandangan hadis terhadap suatu upah mengajarkan Al-Qur’an? Tujuan Penelitian dari rumusan masalah di atas adalah untuk mengetahui problem seputar upah mengajar Al-Qur’an, untuk mengetahui bagaimana pandangan ulama tentang boleh tidaknya menerima upah dari mengajarkan Al-Qur’an, untuk mengetahui bagaimana pandangan hadits terhadap suatu upah mengajarkan Al-Qur’an. Dari proses penelitian, didapatkan hasil bahwa kualitas hadits tentang boleh menerima upah mengajar Al-Qur’an yang diriwayatkan oleh Bukhari dari Ibnu Abbas berstatus hadis Shahih, dengan demikian hadis tersebut layak dijadikan hujjah atau dalil tentang boleh menerima atau mengambil upah dalam mengajarkan Al-Qur’an.
PERANAN PONDOK PESANTREN DAN PENGEMBANGAN SDM DI INDONESIA Ikhwan Hadiyyin
Dedikasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 2 No 2 (2010): Vol. 2 No. 2 (Juli - Desember) 2010
Publisher : Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (758.612 KB)

Abstract

Peranan Pondok Pesantren dan Pengembangan SDM Di Indonesia
PARADIGMA KETERBUKAAN INFORMASI DAN OPTIMALISASI PELAYANAN PUBLIK (Kajian tentang Peran Komisi Transparansi dan Partisipasi (KTP) di Kabupaten Lebak) Ikhwan Hadiyyin
Dedikasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 1 No 1 (2008): (Januari - Desember) 2008
Publisher : Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1322.535 KB)

Abstract

Semangat partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintahan atau pembangunan menarik untuk dicermati, dibeberapa kabupaten dan kota di Indonesia tingkat partisipasi masyarakatnya terutama dalam pembangunan dan kebijakan tingkat lokal meningkat. Dalam hal ini semangat dalam proses pembangunan Pemerintahan Daerah (Pemda) di Kabupaten Lebak tidak terlepas pula dengan kontrol masyaraktnya. Tentunya dengan kontrol masyarakat pemerintahan di daerah lebih bersih dan menuju sejahtera. Untuk lebih terkontrol masyarakat yang lebih terarah, maka dibentuklah Komisi Transparansi dan Partisipasi di Kabupaten Lebak. Dalam tulisan ini, penulis berusaha memaparakan terbentuknya KTP di Kabupaten Lebak. Kata Kunci: KTP, Pelayanan Publik
KAMISEDEKAH Program Majoring in Sharia Economics in The Welfare of The People Jannah, Mukhlishotul; Hadiyyin, Ikhwan
ISLAMICONOMIC: Jurnal Ekonomi Islam Vol 14, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32678/ijei.v14i2.589

Abstract

Alms are small acts of kindness meant to help others and promote social empathy. The KAMISEDEKAH program, run by the Department of Sharia Economics at UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten, aims to create job opportunities, reduce crime, and strengthen community bonds. This study highlights key aspects of the program. The KAMISEDEKAH program supported the department’s mission to improve education, research, and community service in Islamic economics. The program is a concrete way to serve the community. KAMISEDEKAH has both short-term and long-term programs. Short-term programs include: 1) Helping with emergency student tuition, 2) Disaster relief, 3) Gift-giving, 4) Revolving capital for students, 5) Mass circumcision funding, 6) Qurban (sacrifice) funding, 7) Orphan compensation, and 8) COVID-19 assistance. Long-term programs include: 1) Scholarships for the poor until graduation, 2) Opening kiosks, and 3) Establishing a FEBI clinic. The donation process works as follows: Every Thursday, students contribute IDR 2,000 each, which is collected by the class leaders and then submitted to the Department Student Association (HMJ) for Sharia Economics, Sharia Banking, and Sharia Insurance. Lecturers and staff contribute IDR 5,000 each, coordinated by the academic manager. The KAMISEDEKAH program aims to share resources and bring joy to everyone. The recipients' income varies, with the highest at IDR 2,250,000 and the lowest at IDR 600,000. On average, recipients earn IDR 1,000,000 per month. Most recipients have irregular jobs with low pay. The program helps ease their financial burden by allowing them to save money on daily expenses. In conclusion, the KAMISEDEKAH program contributes to the community's well-being and helps improve the lives of those in need.
Urgensi Religiusitas dan Resiliensi Akademik dalam Mencegah Drop out Mahasiswa PAI di STIT Al-Khairiyah Cilegon Aslihah; Wasehudin, Wasehudin; Hadiyyin, Ikhwan; Yuyun Rohmatul Uyuni, Yuyun; Enung Nugraha, Enung

Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Yudharta Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35891/muallim.v7i2.5782

Abstract

The dropout rate of final year students continues to occur until now, a report from the Ministry of Education, Culture, Research, and Technology (Kemendikbudristek) in 2023 noted that as many as 352,494 students in Indonesia dropped out of college or dropped out (DO). around 4.52% of the total students in Indonesia. This can be influenced by several factors, including low academic ability, financial factors, place of residence while studying, place of origin and other factors. Based on this background, the purpose of this study was to analyze the urgency of religiosity and academic resilience in preventing dropout of PAI students at STIT Al-Khairiyah Cilegon and to determine the advantages and disadvantages of religiosity and academic resilience of PAI students at STIT Al-Khairiyah Cilegon. The method used is qualitative with data collection techniques, namely interviews, observation, and documentation. The data sources obtained in this study came from eight informants, four informants from final year students and four informants from alumni of the PAI study program at STIT Al-Khairiyah Cilegon. The results of this study indicate that: First, the religiosity of PAI students at STIT Al-Khairiyah Cilegon plays an important role in forming their academic resilience.
Good Practices in Religious Moderation: A Study on The Values of Local History Education From K.H. Syadzeli Hasan Hidayatullah; Ikhwan Hadiyyin
Edukasia Islamika : Jurnal Pendidikan Islam Vol 8 No 2 (2023): Edukasia Islamika - Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Universitas Islam Negeri K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28918/jei.v8i2.2073

Abstract

The aim of this research was to describe the values ​​of the fighting spirit of the one of Banten figures, namely Prof. KH. Syadzeli Hasan. The method used in this research is the biographical method with a historical approach. Then, from the data, a historical description was carried out through field research and documents explaining their struggles and life journeys. Therefore, this research data collection technique was carried out through interviews, observation, and documentation. Then the data was analysed using qualitative analysis. Based on the results of this research, it is concluded that: (1) The values ​​of their fighting spirit  can be used as a lesson for society, are having the characteristics of: (a) being persistent in learning, fighting and working; (b) patriotic and love the country; (c) religious; (d) care about society; (e) leadership and (f) independence and entrepreneurial spirit (2) The public's view of the historical value of Beji figures as a source of learning for community character education is very positive, because the values ​​of the spirit of struggle possessed by these three figures are not only relevant to the government's concept regarding the design of character education programs also needed by the younger generation as a spark of inspiration.