Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Aktualisasi Mitos “Sangkuriang” dan “Lutung Kasarung” dalam Novel “Déng” Karya Godi Suwarna Hudaya, Deri; Rahayu, Lina Meilinawati; Hazbini, Hazbini Hazbini
PANGGUNG Vol 25, No 4 (2015): Representasi, Transformasi, Identitas dan Tanda Dalam Karya Seni
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/panggung.v25i4.44

Abstract

ABSTRACTMyth and novel are two kinds of literatures which are different. Myth arised from oral tradition, spiritual art, and primordial of human belief. While novel arised from written tradition that grows from modern culture which identifies the rasio. This research is conducted to see the relationship between myth and Sundanesses novel, and also to know the actualization of myth Sangkuriang and Lutung Kasarung which are retold by Déng’s novel from Godi Suwarna.Keyword: lutung kasarung, sangkuriang, déng, myth, novel ABSTRAKMitos dan novel merupakan dua bentuk karya sastra yang berbeda. Mitos berangkat dari tradisi lisan, seni spiritual, dan kepercayaan masyarakat primordial. Sementara Novel berangkat dari tradisi tulis, berakar pada kebudayaan modern yang bercirikan rasio. Penelitian ini dilakukan untuk melihat pertemuan antara mitos dan novel Sunda, aktualisasi mitos Sangkuriang dan Lutung Kasarung yang diartikulasikan melalui novel Déng karya Godi Suwarna.Kata kunci: lutung kasarung, sangkuriang, déng, mitos, novel
ISU PERUNDUNGAN DALAM LET’S SING WITH ME KARYA KKPK (KECIL-KECIL PUNYA KARYA) Probowati, Andarini Rani; Priyatna, Aquarini; Hazbini, Hazbini
ATAVISME Vol 21, No 1 (2018): ATAVISME
Publisher : Balai Bahasa Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.885 KB) | DOI: 10.24257/atavisme.v21i1.426.81-92

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk menunjukkan isu perundungan dalam karya KKPK (Kecil-Kecil Punya Karya) berjudul ?Let?s Sing With Me? (2013). Perundungan dilakukan oleh tokoh perempuan terhadap teman sebayanya yang juga perempuan.  Perundungan disebabkan rasa iri antar tokoh, berupa celaan, penghinaan, dan julukan negatif. Teori strategi naratif yang dikemukakan oleh Mieke Bal (1997), Fludernik (1997), dan Priyatna (2010) digunakan untuk membahas isu perundungan. Analisis fokalisator menunjukkan adanya isu perundungan yang digambarkan melalui sikap yang ditampilkan tokoh perempuan sebagai pelaku dan korban perundungan. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya perundungan yang ditampilkan secara spesifik melalui tokoh perempuan. Kenikmatan sadistik yang dialami pelaku terhadap korban menjadi hal yang biasa. Perundungan yang digambarkan merupakan bagian dari kategori perundungan secara verbal, fisik, dan sosial. Penelitian ini juga menemukan bahwa narator tidak berpihak kepada pelaku maupun korban perundungan sehingga dapat diargumentasikan kedua novel bersikap pasif terhadap isu perundungan dan bahkan membiarkan perundungan terjadi.
ETIKA SASTRA PROFETIK DALAM BUKU KUMPULAN PUISI TULISAN PADA TEMBOK KARYA ACEP ZAMZAM NOOR Dhena Maysar Aslam; Hazbini Hazbini; Lina Meilinawati Rahayu
Metahumaniora Vol 10, No 1 (2020): METAHUMANIORA, APRIL 2020
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/metahumaniora.v10i1.26041

Abstract

Kuntowijoyo merumuskan etika sastra profetik yang terdiri dari nilai humanisasi, liberasi, dan transendensi. Sementara ini sastra profetik selalu identik dengan karya-karya Kuntowijoyo. Acep Zamzam Noor (AZN) dalam konstelasi sastra Indonesia modern patut diperhitungkan sebagai penyair yang bernafaskan religi dalam karya-karyanya. Tesis ini akan meneliti mengenai kemungkinan-kemungkinan etika sastra profetik dalam buku kumpulan puisi Tulisan Pada Tembok karya Acep Zamzam Noor dengan metode penelitian kualitatif serta pendekatan hermeneutika filosofis Hans-Georg Gadamer untuk mendeskripsikan nilai-nilai profetik dalam puisi-puisi AZN. Sebagai objek penelitian, peneliti memilih 35 puisi dalam buku kumpulan puisi Tulisan Pada Tembok karya AZN untuk kemudian menjadi objek penelitan utama dalam tesis ini atas dasar kecenderungan atau hipotesis sementara terdapat nilai-nilai profetik dalam ke-35 puisi tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa AZN merepresentasikan etika sastra profetik Kuntowijoyo secara benar sesuai apa yang dikonsepkan oleh Kuntowijoyo mengenai nilai-nilai humanisasi, liberasi, dan transendensi sebagai etika sastra profetik. Nilai-nilai tersebut merupakan kesatuan utuh yang tidak bisa dipisahkan dari konsep sastra profetik.
Aktualisasi Mitos “Sangkuriang” dan “Lutung Kasarung” dalam Novel “Déng” Karya Godi Suwarna Deri Hudaya; Lina Meilinawati Rahayu; Hazbini Hazbini Hazbini
PANGGUNG Vol 25, No 4 (2015): Representasi, Transformasi, Identitas dan Tanda Dalam Karya Seni
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (212.288 KB) | DOI: 10.26742/panggung.v25i4.44

Abstract

ABSTRACTMyth and novel are two kinds of literatures which are different. Myth arised from oral tradition, spiritual art, and primordial of human belief. While novel arised from written tradition that grows from modern culture which identifies the rasio. This research is conducted to see the relationship between myth and Sundanesses novel, and also to know the actualization of myth Sangkuriang and Lutung Kasarung which are retold by Déng’s novel from Godi Suwarna.Keyword: lutung kasarung, sangkuriang, déng, myth, novel ABSTRAKMitos dan novel merupakan dua bentuk karya sastra yang berbeda. Mitos berangkat dari tradisi lisan, seni spiritual, dan kepercayaan masyarakat primordial. Sementara Novel berangkat dari tradisi tulis, berakar pada kebudayaan modern yang bercirikan rasio. Penelitian ini dilakukan untuk melihat pertemuan antara mitos dan novel Sunda, aktualisasi mitos Sangkuriang dan Lutung Kasarung yang diartikulasikan melalui novel Déng karya Godi Suwarna.Kata kunci: lutung kasarung, sangkuriang, déng, mitos, novel
Kisah Fir’aun dan Nabi Musa pada Naskah Maslaku Al-‘Irfān Fī Sīrati Sayyidinā Mūsā Wafir’awn: Edisi Teks dan Kajian Resepsi Tia Rizki Setiawan; Titin Nurhayati Ma'mun; Hazbini Hazbini
Jumantara: Jurnal Manuskrip Nusantara Vol 9, No 2 (2018): Desember
Publisher : Perpustakaan Nasional RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (533.002 KB) | DOI: 10.37014/jumantara.v9i2.247

Abstract

Pesantren sebagai lembaga pendidikan formal telah banyak mewarnai bentuk-bentuk tradisi yang bersendikan keislaman di Tatar Sunda sejak sekitar abad ke tujuh belas dan delapan belas Masehi (Darsa, 2015:71). Salah satu produk dari pesantren adalah naskah-naskah keislaman yang ditulis dengan aksara Pegon. Salah satu pesantren di Tatar Sunda yang terkenal dengan karya-karyanya, yakni Pesantren Gentur, Desa Jambudipa, Kecamatan Warungkondang, Cianjur. Naskah Maslaku al-‘Irfān Fī Sīrati Sayyidinā Mūsā Wa Fir’aun merupakan salah satu produk pesantren tersebut yang hendak penulis jadikan sebagai objek penelitian. Adanya perbedaan isi antara kisah yang terdapat pada naskah MI dengan Al-Qur’an, salah satunya yakni seperti yang kita ketahui pada Al-Qur’an kisah Nabi Musa dengan Fir’aun tidak diceritakan dari awal, seperti asal-usul Fir’aun, sedangkan pada naskah MI awal mula kisahan menceritakan asal-usul Fir’aun, yakni terlahir dari pasangan suami istri yang tidak mensyukuri apa yang telah Allah beri, mereka iri terhadap binatang. Kemudian pada Al-Qur’an pun dijelaskan bahwa Fir’aun itu bukan hanya satu orang melainkan sebuah gelar raja, sedangkan pada naskah MI Fir’aun hanya satu orang dan merupakan sebuah nama bukan gelar. Perbedaan tersebut menunjukan persepsi si penulis atau penyalin naskah MI yang bersuku Sunda terhadap isi dari Al-Qur’an. Penulis menambahkan unsur rekaan cerita agar kisahan tersebut mudah dipahami dan makna serta tujuannya dapat tercapai. Dalam hal ini, penulis akan terlebih dahulu melakukan penelitian dengan cara metode kajian filologis yaitu metode kajian naskah (kodikologi) dan kajian teks (tekstologi). Selanjutnya akan dilakukan analisis isi dengan teori resepsi untuk mengetahui transformasi persepsi pembaca naskah, di mana pembaca disini adalah si pengarang naskah ini sendiri sebab pengarang membaca kisah Fir’aun dan Nabi Musa dari sumber bacaan lainnya.
Aktualisasi Mitos “Sangkuriang” dan “Lutung Kasarung” dalam Novel “Déng” Karya Godi Suwarna Deri Hudaya; Lina Meilinawati Rahayu; Hazbini Hazbini Hazbini
PANGGUNG Vol 25 No 4 (2015): Representasi, Transformasi, Identitas dan Tanda Dalam Karya Seni
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/panggung.v25i4.44

Abstract

ABSTRACTMyth and novel are two kinds of literatures which are different. Myth arised from oral tradition, spiritual art, and primordial of human belief. While novel arised from written tradition that grows from modern culture which identifies the rasio. This research is conducted to see the relationship between myth and Sundanesses novel, and also to know the actualization of myth Sangkuriang and Lutung Kasarung which are retold by Déng’s novel from Godi Suwarna.Keyword: lutung kasarung, sangkuriang, déng, myth, novel ABSTRAKMitos dan novel merupakan dua bentuk karya sastra yang berbeda. Mitos berangkat dari tradisi lisan, seni spiritual, dan kepercayaan masyarakat primordial. Sementara Novel berangkat dari tradisi tulis, berakar pada kebudayaan modern yang bercirikan rasio. Penelitian ini dilakukan untuk melihat pertemuan antara mitos dan novel Sunda, aktualisasi mitos Sangkuriang dan Lutung Kasarung yang diartikulasikan melalui novel Déng karya Godi Suwarna.Kata kunci: lutung kasarung, sangkuriang, déng, mitos, novel
Masyarakat Indonesia dan Tantangan Sejarah di Era Post-truth Mutawally, Anwar Firdaus; Zakaria, Mumuh Muhsin; Hazbini, Hazbini
KOLONI Vol. 2 No. 2 (2023): JUNI 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/koloni.v2i2.489

Abstract

The development of information technology in the 4.0 revolution has led to an increasingly rapid and unstoppable flow of information. In addition, the development of Post-Modernism plays an important role in creating a new society called post-truth or post-truth which begins to challenge the existing truth. This study aims to investigate the challenges faced by Indonesian society regarding history in the Post-truth era along with the solutions offered. This research is a descriptive qualitative research technique using library research. The results of the study show that post-truth arises as a result of the development of post-modernism and changes in information systems. Even though the post-truth era is relatively new in Indonesia, it has had a major impact on historical science. Therefore the solution offered is the active role of historians and history educators in disseminating history, increasing literacy for the public, and increasing historical awareness to avoid false information, especially related to a historical event.  Keywords: Society, Indonesia, History, Post-truth
Conflict As A Trigger For The Development Of Self-Actualization In The Character Bambang In The Novel Sendiri By Tere Liye: A Humanistic Psychoanalytic Study Permadi, Yudi; Laila, Anggun; Hazbini, Hazbini
International Journal of Research in Community Services Vol. 6 No. 3 (2025): International Journal of Research in Community Service (IJRCS)
Publisher : Research Collaboration Community (Rescollacom)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46336/ijrcs.v6i3.990

Abstract

This study aims to analyze conflict as a trigger for the development of self-actualization in Bambang's character in the novel Sendiri by Tere Liye using Abraham Maslow's humanistic theory which states that human needs are stratified. The research was conducted with qualitative descriptive method through data analysis that connects Maslow's five needs: physiological, security, love and existence, appreciation, and self-actualization. The results showed that Bambang's character successfully developed the fulfillment of basic needs through conflicts that occurred in the plot and achieved self-actualization in Maslow's hierarchy of needs.
FUNGSI UNGKAPAN SUNDA PADA MASA GEN-Z Permadi, Yudi; Hazbini, Hazbini; Laila, Anggun
KABUYUTAN Vol 4 No 2 (2025): Kabuyutan, Juli 2025
Publisher : PT. RANESS MEDIA RANCAGE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61296/kabuyutan.v4i2.347

Abstract

Ungkapan merupakan salah satu bentuk kekayaan budaya lisan masyarakat Sunda yang sarat makna dan nilai. Dalam kehidupan sehari-hari, ungkapan Sunda digunakan tidak hanya sebagai alat komunikasi, tetapi juga sebagai sarana pembentukan karakter, peneguhan norma sosial, dan pelestarian identitas budaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis fungsi-fungsi ungkapan Sunda dalam kehidupan masyarakat, khususnya di lingkungan keluarga dan sosial. Dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif, data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ungkapan Sunda memiliki peran penting dalam menyampaikan nilai-nilai moral, etika, dan kebijaksanaan lokal yang terus relevan hingga saat ini, khususnya juga bagai generasi muda/Gen-Z