Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Kesehatan Tropis Indonesia

Isolasi dan Uji kadar Senyawa Flavonoid Pada Daun Kelor (Moringa Oleifera) Menggunakan Metode Klt Dan Spektrofotometri Uv-Vis Munawir; Sri Harmoni, Dewi Natalia; Maharani, B. Fitria
JURNAL KESEHATAN TROPIS INDONESIA Vol. 3 No. 1 (2025): Januari
Publisher : PT. LARPA JAYA PUBLISHER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63265/jkti.v3i1.68

Abstract

Moringa leaves (Moringa oleifera) are a source of bioactive compounds, including flavonoids, which have therapeutic benefits such as antioxidants and anti-inflammatory. This research aims to isolate and identify flavonoids in Moringa leaves using Thin Layer Chromatography (TLC) and UV-Vis Spectrophotometry methods. Moringa leaf samples were extracted using 70% ethanol via the maceration method. The TLC test results showed an Rf value of 7.7, identical to quercetin as the main flavonoid. Quantitative analysis using UV-Vis spectrophotometry at a wavelength of 425 nm produced flavonoid levels of 0,99%. This discovery confirms the presence of quercetin in Moringa leaves, supporting its potential as a source of active compounds useful for pharmaceutical and health applications
Analisis Efektivitas Biaya Penambahan Injeksi Aminofilin Pada Pasien Penyakit Paru Obstruksi Kronis Rawat Inap Yang Diterapi Dengan Nebulizer Atrovent-Berotec Di RSUD Dr. Moewardi Maharani, B. Fitria; Munawir; Harmoni, Dewi Natali Sri
JURNAL KESEHATAN TROPIS INDONESIA Vol. 3 No. 1 (2025): Januari
Publisher : PT. LARPA JAYA PUBLISHER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63265/jkti.v3i1.71

Abstract

Penyakit Paru Obstruksi Kronis (PPOK) merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang disebabkan hambatan aliran udara dengan manifestasi sesak nafas dan gangguan oksigenasi jaringan serta diikuti dengan adanya obstruksi jalan nafas. Pada penderita PPOK terjadi peningkatan kebutuhan bronkodilator. Tujuan penambahan injeksi aminofilin untuk meningkatkan kontraktilitas diafragma dan menjadikan kurang rentan terhadap kelelahan karna menyebabkan relaksasi sel otot polos di saluran napas. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan keefektifan biaya bronkodilator nebulizer atrovent–nebulizer berotec dan penambahan injeksi aminofilin. Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional. Biaya yang dianalisis adalah biaya medik langsung yang meliputi biaya obat PPOK, biaya obat tambahan, biaya bahan habis pakai (BHP), biaya sarana dan biaya pelayanan. Efektivitas terapi diukur dengan menghitung persentase jumlah pasien yang mencapai target hilang gejala. Analisis dilakukan dengan uji non parametrik Kolmogorov Smirnov kemudian dilanjutkan dengan uji independent t test menggunakan program SPSS for Window 19, untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan signifikan biaya medik langsung antara dua kelompok terapi. Analisis efektifitas biaya diperoleh dengan menghitung nilai ACER (Average Cost Effectiveness Ratio) dengan membandingkan biaya rata-rata tiap jenis kelompok dengan efektivitas terapi. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 52 pasien yang menderita PPOK, 31 pasien menggunakan nebulizer atrovent–nebulizer berotec–injeksi aminofilin dengan efektivitas 70% dan 21 pasien menggunakan nebulizer atrovent–nebulizer berotec dengan efektivitas 66%. Dari analisis data statistik menunjukkan perbedaan yang signifikan biaya medik langsung antara nebulizer atrovent-nebulizer berotec-injeksi aminofilin (Rp. 1.475.617) dan nebulizer atrovent-nebulizer berotec (Rp. 1.938.910). Nilai ACER kelompok terapi nebulizer atrovent-nebulizer berotec-injeksi aminofilin (Rp. 2.108.024) lebih kecil dibanding terapi nebulizer atrovent–nebulizer berotec (Rp. 2.937.742). Disimpulkan bahwa penambahan injeksi aminofilin lebih cost-effective pada terapi nebulizer atrovent–nebulizer berotec.