Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Edukasi dan Sosialisasi Pencegahan Skabies di Pondok Pesantren Modern Al-Aqsha Kabupaten Sumedang Akbari, Anamika Lingga Anjani; Laurence, Christopher; Permana, Noah Jefferson; Faiza, Tiara; Florine, Angela Chrisabel; Permatasari, Priska Dewi; Sukamto, Charissa Otniel; Adesandika, Egidia Listi; Suharman, Khuznul Khatimah; Fernanda, Keisha Arizka; Wiraswati, Hesti Lina
Jurnal Abdimas Kartika Wijayakusuma Vol 6 No 3 (2025): Jurnal Abdimas Kartika Wijayakusuma
Publisher : LPPM Universitas Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/jakw.v6i3.759

Abstract

Skabies merupakan penyakit yang umum ditemukan di negara beriklim tropis, khususnya Indonesia. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengungkapkan bahwa prevalensi skabies bernilai sekitar 8,5-9% dan menduduki peringkat 3 dari 12 penyakit kulit yang sering terjadi di Indonesia. Salah satu lokasi yang sering dilaporkan memiliki kasus skabies dengan frekuensi cukup tinggi adalah pondok pesantren. Tingkat kepadatan, faktor pencahayaan, akses ventilasi, serta penerapan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) menjadi faktor fundamental penyebaran skabies, termasuk di pesantren. Hal tersebut menjadi landasan untuk dilaksanakannya program pengabdian masyarakat kepada para siswa dan siswi pesantren agar dapat mengetahui langkah preventif serta kuratif terhadap skabies. Edukasi yang dilakukan berupa penyuluhan skabies terhadap siswa dan siswi Pondok Pesantren Al-Aqsha di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Pengisian kuesioner juga dilakukan untuk mengetahui gambaran PHBS di lingkungan pesantren. Pengukuran pengetahuan partisipan dilakukan dengan mengadakan pre-test dan post-test yang diisi oleh 91 responden, terjadi peningkatan pengetahuan santri dari 73% menjadi 82,14%. Hal tersebut menunjukkan bahwa metode penyuluhan dapat meningkatkan pengetahuan partisipan. Selain itu, secara umum santri Ponpes Al-Aqsha memiliki perilaku yang baik dalam menjaga kebersihan diri. Harapannya, tindakan preventif serta kuratif terkait skabies dapat ditingkatkan baik di tingkat individu maupun lembaga sehingga dapat mengurangi prevalensi skabies khususnya di pondok pesantren.
Plant-based diet dan sindrom metabolik: uji pendahuluan pada komunitas plant-based diet Bandung Lubis, Leonardo; Luftimas, Dimas Erlangga; Faiza, Tiara; Fatimah, Siti Nur; Fitria, Nita; Purba, Ambrosius
Jurnal Gizi Klinik Indonesia Vol 21, No 2 (2024): Oktober
Publisher : Minat S2 Gizi dan Kesehatan, Prodi S2 IKM, FK-KMK UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/ijcn.84198

Abstract

Association between plant-based diet and metabolic syndrome: a pilot study on Bandung plant-based diet communityBackground: Metabolic syndrome is a cluster of disorders related to cardiometabolic abnormalities that are experienced by two out of five people in Indonesia. Miscellaneous factors increase the risk of metabolic syndrome, including improper diet. Plant-based diets are expected to lower the risk of metabolic syndrome.Objective: The study investigated the association between a plant-based diet and metabolic syndrome.Methods: A cross-sectional study design was conducted on 60 subjects, consisting of 20 subjects who applied the plant-based diet and 40 subjects who did not apply the plant-based diet. Visceral fat rating, body mass index, blood pressure, fasting blood glucose, triglyceride, and HDL were also measured to identify the amount of metabolic syndrome indicators that occurred in each subject. Data was analyzed using a parametric independent sample t-test, non-parametric Mann-Whitney U, and Chi-Square tests.Results: Non-parametric test analysis in fasting blood glucose showed a significant result (p=0.022), but not in other metabolic syndrome indicators, as well as the Chi-Square test (p=1.000).Conclusions: This study found no association between a plant-based diet and metabolic syndrome.