Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analisis Kegiatan Penangkapan Serta Kebijakan Penangkapan Lobster (Panulirus spp.) di Wilayah Pesisir Pantai Pangandaran Provinsi Jawa Barat Rahayu, Indriyani; Herawati, Titin; Nurhayati, Atikah
Akuatika Indonesia Vol 9, No 1 (2024): Jurnal Akuatika Indonesia (JAkI)
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan Universitas Padjadjaran, Grha. Kandaga (P

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jaki.v9i1.46401

Abstract

Lobster adalah komoditas akuakultur dengan nilai ekonomi tinggi dan sangat diminati di pasar domestik maupun ekspor. Peningkatan permintaan pasar ini berdampak pada peningkatan eksploitasi lobster di alam. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis aspek penangkapan serta dari aspek kebijakan peraturan penangkapan lobster di 3 stasiun yaitu stasiun 1 Pantai Madasari, stasiun 2 Pantai Timur Pangandaran dan stasiun 3 Majingklak Kabupaten Pangandaran, Provinsi Jawa Barat. Pengumpulan data telah dilakukan pada bulan Oktober 2022 – Februari 2023 melalui survei lapangan, data dalam penelitian ini terdiri atas data primer dan data sekunder. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis deskriptif kualitatif. Hasil kajian memperlihatkan bahwa pada umumnya armada penangkapan yang digunakan yaitu mayoritas kapal fiber dengan ukuran panjang kurang lebih 10 m, lebar kurang lebih 1,9 m dan kedalaman kapal kurang lebih 80 cm, alat tangkap berupa trammel net ukuran panjangnya adalah 50 m per piece dan ukuran mata jaring adalah 3,5-4 inch, berbahan nilon. Perlindungan hukum dari kegiatan penangkapan lobster yaitu tercantum dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan (Permen KP) Nomor 17 Tahun 2021 atas perubahan 16/Permen-KP/2022 dan persepsi nelayan terhadap kebijakan Perlindungan hukum dari kegiatan penangkapan lobster dengan persentase sebesar 80% mayoritas nelayan mengetahuinya. 
Social and economic conditions of fishermen catching lobsters in the Pangandaran Coastal Area, West Java Province Rahayu, Indriyani; Herawati, Titin; Nurhayati, Atikah; MS, Yuniarti; HS, Asep Agus; Sunarto, Sunarto
Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal Acta Aquatica: Jurnal Ilmu Perairan, Vol. 10: No. 2 (August, 2023)
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/aa.v10i2.10655

Abstract

This study aims to determine the socio-economic conditions of lobster fishermen at 3 stations, namely Station 1 Madasari Beach, station 2 Pantai Timur Pangandaran, station 3 Pamotan Village, Majingklak District, Pangandaran Regency, West Java Province. Data collection was carried out from October 2022 - February 2023 through field surveys. This research used a descriptive method which used 90 respondents, 30 respondents at each station. Collecting data using interview techniques, observation, questionnaires, and documentation. The results of the study show that in general the age of fishermen is between 43-52 years with a junior high school level of education who have a work experience level of 11-20 years, and more than 51% of lobster fishermen in Pangandaran waters have family dependents where in one family the number of dependents is more than 3 people. Respondents income at 3 stations in Pangandaran Regency ranges from 100,000 to 200,000 per day, and the total expenditure in one month is Rp. 2,000,000 to IDR 2,500,000. In general, the fishermen's houses at the 3 stations are good and livable, and some of the fishermen's children have continued their studies at a higher level, namely college. Lobster fishermen do most of their main work as fishermen, and very few have other jobs besides working as fishermen.Keywords: Lobster Fishermen; Pangandaran; Social and Economic
Konservasi pesisir berbasis komunitas: penanaman pandan laut (Pandanus tectorius) untuk perlindungan habitat dan edukasi lingkungan di Batu Hiu, Pangandaran Herawati, Titin; Rahayu, Indriyani; Prihadi , Donny Juliandri; Anggraeni, Santi R.; Ismail, M. Rudyansyah; Maqbul, Ismail; Zallesa, Sheila; Bachtiar, Eri; Umar Abdurrahman
PERDIKAN (Journal of Community Engagement) Vol. 7 No. 2 (2025): (In Progress)
Publisher : IAIN Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/pjce.v7i2.22150

Abstract

Coastal areas play a crucial role in sustaining marine ecosystems and the livelihoods of local communities. However, pressures from abrasion, vegetation degradation, and human activities threaten the sustainability of ecosystems. This Community Service and Empowerment program aimed to encourage direct community involvement in coastal conservation through the planting of Pandanus tectorius in Batu Hiu, Pangandaran. The methods applied were participatory approaches, including community coordination, environmental education, planting activities, and initial monitoring. The results showed the successful planting of hundreds of Pandanus tectorius seedlings in coastal areas vulnerable to abrasion, the release of 129 turtle hatchlings over three years of activities, and an increase in community knowledge about the ecological functions of Pandanus tectorius. Discussions with the community revealed the growth of collective awareness and concern for coastal conservation. This program demonstrates that marine ecotourism with a community-based conservation approach can serve as an effective strategy to protect coastal habitats while instilling environmental sustainability values.[Kawasan pesisir memiliki peran penting dalam menjaga keberlanjutan ekosistem laut dan kehidupan masyarakat. Namun, tekanan akibat abrasi, degradasi vegetasi, serta aktivitas manusia mengancam keberlanjutan ekosistem. Kegiatan Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) ini bertujuan mendorong keterlibatan langsung masyarakat dalam konservasi pesisir melalui penanaman pandan laut (Pandanus tectorius) di kawasan Batu Hiu, Pangandaran. Metode yang digunakan adalah pendekatan ABCD (Asset-Based Community Development) partisipatif berupa koordinasi dengan masyarakat, edukasi lingkungan, aksi penanaman, dan monitoring awal. Hasil kegiatan menunjukkan keberhasilan penanaman ratusan bibit pandan laut di area pesisir rawan abrasi, pelepasan 129 ekor tukik, serta peningkatan pengetahuan masyarakat tentang fungsi ekologis pandan laut. Diskusi dengan masyarakat menunjukkan tumbuhnya kesadaran dan kepedulian kolektif terhadap konservasi pesisir. Kegiatan ini membuktikan bahwa ekowisata laut dengan pendekatan konservasi berbasis komunitas dapat menjadi strategi efektif untuk melindungi habitat pesisir sekaligus menanamkan nilai keberlanjutan lingkungan.]