Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Polarisasi Politik Antara Kepala Desa dengan Penyelenggara Pemilu: Studi Kasus Pemilu 2024 di Bangkalan Ahmad Sukron
Journal of Politics and Policy Vol. 6 No. 2 (2024)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jppol.2024.006.02.02

Abstract

This research aims to explore the process of political polarization between village heads and election organizers in Bangkalan Regency in the 2024 elections. Through this research, researchers want to explore how factors such as traditional patronage at the village level can create polarization of interests both in the process of forming PPS, KPPS and PKD, PTPS which boils down to personal interests and group interests. The research method used in this research is a qualitative approach with a case study through interview techniques, observation and documentation studies. The results of this study show that political polarization between village heads and election organizers. Vulnerability to political intervention has occurred in Bangkalan Regency, and efforts to avoid it require complex steps. To minimize the problem, several strategic efforts are needed, namely: a) Increasing the awareness of all parties involved. b) Maximizing the role of the village head in carrying out his duties as a policy maker at the village level, c) Increasing public participation and awareness of elections. With the implementation of these measures, the integrity of elections can be improved and public confidence in election results can be maintained.
PENGUATAN FATWA HIJAU NAHDLATUL ULAMA DAN PENTINGNYA KONSERVASI MANGROVE BERKELANJUTAN DI PESISIR PACIRAN Ali Maksum; Moh Anas Kholish; Wemi Halim; Ahmad Sukron; Aditya Putra Harwanto
Wisesa: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2025): WISESA: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : UPT. PKM UB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.wisesa.2025.04.1.6

Abstract

Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengidentifikasi berbagai kerusakan hutan Mangrove di pesisir pantai Paciran, Lamongan serta faktor-faktor yang melatarbelakanginya. Selain itu kegiatan pengabdian masyarakat ini juga bertujuan untuk menguatkan rumusan Fatwa Hijau Nahdlatul Ulama tentang pentingya konservasi hutan Magrove di Pesisir Paciran Lamongan. Pada waktu yang bersamaan pengabdian masyarakat ini juga bertujuan untuk menguatkan peran Fatwa Hijau Nahdlatul Ulama dalam mendorong konservasi hutan mangrove di pesisir Pantai Paciran, Lamongan. Adapun metode pelaksanaan yang digunakan dalam kegiatan pengadian masyarakat ini adalah; berkolaborasi dan bekerja sama dengan pihak-pihak terkait seperti tokoh masyarakat, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup dan Pemerhati Hutan Mangrove dari Lembaga Swadaya Masyarakat tertentu untuk menyelenggarakan pelatihan, Forum Grup Discussion, Kampanye Media Massa dalam bentuk edukasi kepada masyarakat pesisir pantai Paciran Lamongan tentang Fatwa Hijau Nahdaltul Ulama dan pentingnya konservasi hutan Mangrove yang berkelanjutan. Adapun hasil pengabdian masyarakat ini diharapkan agar Fatwa Hijau Nahdlatul Ulama menjadi mercesuar penguatan dari berbagai elemen di masyarakat dalam memahami dan melakukan tindakan kolaboratif akan pentingnya konservasi hutan Mangrove di pesisir pantai Paciran, Lamongan. 
PERAN INOVASI DAN JARINGAN BISNIS TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA MIXUE PEKALONGAN (PERSPEKTIF ETIKA BISNIS ISLAM) Friza Rifqo Azizah; Ahmad Sukron
Jurnal Ilmiah Manajemen dan Akuntansi Vol. 2 No. 3 (2025): Mei : Jurnal Ilmiah Manajemen dan Akuntansi
Publisher : CV. Denasya Smart Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69714/k7qar605

Abstract

This study aims to examine the role of innovation and business networks in the success of Mixue Pekalongan from the perspective of Islamic business ethics. As a global beverage franchise, Mixue has experienced rapid growth in Indonesia, including in Pekalongan, where the majority of the population is Muslim. The study employs a descriptive qualitative approach, with data collected through in-depth interviews, observations, and documentation. Key informants included the branch manager, employees, and consumers. The findings reveal that innovation includes regular product updates, digital marketing strategies via social media, and efficient, standardized operations. Meanwhile, the business network is supported through centralized supply distribution and cooperation among branches, which enhance operational efficiency and sustainability. The application of Islamic business ethics is reflected in honest transactions, fair treatment of employees, the use of halal-certified materials, and avoidance of usury and uncertainty in contracts. Mixue’s strength lies in its ability to integrate modern innovation with sharia principles, adding value in Muslim communities. The study concludes that innovation and business networks play a significant role in business success. It is recommended that branch offices be given more flexibility in local promotions and improved communication with headquarters. Future research may expand the scope to other branches to gain broader insight.
Analisis Kinerja Simpang Tak Bersinyal Jalan Keprekan–Borobudur dan Jalan Balaputradwa Mengacu pada MKJI 1997 Heri Setiawan; Ahmad Sukron; Boro Sakti Dewo; Fikra Haikal; Izzul Fahmi A. K.; M. Efrizal Zahid N.; Fikri Riza Rahmawan; Andhika Suryanegara
MERDEKA : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 3 No. 1 (2025): Oktober
Publisher : PT PUBLIKASI INSPIRASI INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/merdeka.v3i1.5794

Abstract

Simpang tak bersinyal adalah titik pertemuan jalan yang mengatur kendaraan berdasarkan prioritas tanpa pengendali sinyal. Penelitian ini mengkaji simpang tipe 322 yang menghubungkan Jalan Keprekan – Borobudur sebagai jalan utama dan Jalan Balaputradewa sebagai jalan minor. Terletak di kawasan wisata dengan aktivitas perdagangan di kedua sisi jalan, simpang ini juga berfungsi sebagai jalur alternatif ke beberapa daerah. Kondisi tersebut menyebabkan lalu lintas padat dan potensi kemacetan yang dapat menurunkan kualitas pelayanan simpang. Oleh karena itu, penelitian ini mengevaluasi kinerja simpang menggunakan metode MKJI 1997 dengan parameter kapasitas, derajat kejenuhan, tundaan, peluang antrian, dan tingkat pelayanan. Hasil menunjukkan kapasitas simpang 2.251,55 smp/jam, masih di bawah kapasitas dasar 2.700 smp/jam menurut MKJI, sehingga kinerjanya masih memadai. Derajat kejenuhan 0,79 menunjukkan lalu lintas padat tapi masih dalam batas toleransi. Tundaan rata-rata 13,00 detik/smp, dengan tundaan di jalan minor (18,42 detik/smp) lebih tinggi daripada jalan utama (6,52 detik/smp). Peluang antrian berkisar 25,0%–49,8%, masih dapat diterima. Penelitian ini menegaskan pentingnya pengelolaan lalu lintas yang optimal untuk menjaga kinerja simpang di masa mendatang.
Egalitarianisme Ekonomi Moral dan Ekonomi Rasional Generasi Z : Sebuah Pendekatan Sosio-Ekonomis Ahmad Sukron; Namira Clara Alicia
JURNAL ILMIAH EKONOMI DAN MANAJEMEN Vol. 3 No. 12 (2025): Desember
Publisher : CV. KAMPUS AKADEMIK PUBLISING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61722/jiem.v3i12.7567

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi hubungan antara ekonomi moral dan ekonomi rasional dalam tindakan ekonomi Generasi Z di era modern, yang dipengaruhi oleh kemajuan teknologi digital, perubahan sosial, dan evolusi pola konsumsi global. Generasi Z merupakan kelompok yang tumbuh dalam lingkungan digital dan media sosial yang kuat, di mana keputusan ekonomi mereka seringkali dipengaruhi oleh algoritma, iklan daring, dan norma moral yang terbentuk dari percakapan sosial di dunia maya. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi perilaku digital, dan studi literatur berdasarkan publikasi ilmiah dari Google Scholar. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa Generasi Z cenderung menggabungkan unsur moral dan rasional dalam proses pengambilan keputusan ekonomi, meskipun dalam praktiknya terdapat ketidakseimbangan seiring meningkatnya dorongan konsumsi digital. Fenomena seperti pembelian impulsif, pencitraan merek etis, dan kampanye sosial digital menunjukkan adanya konflik antara nilai-nilai moral dan efisiensi dalam praktik ekonomi saat ini. Hasil empiris juga menunjukkan bahwa perilaku ekonomi Generasi Z di Indonesia lebih dipengaruhi oleh media sosial, pengaruh, dan algoritma daripada pertimbangan moral yang mendalam, meskipun nilai-nilai etika tetap penting dalam membentuk loyalitas merek. Studi ini menyoroti pentingnya literasi ekonomi berbasis moral, transparansi perusahaan, dan kebijakan publik yang mendukung keseimbangan antara prinsip etika dan rasional dalam sistem ekonomi digital. Penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi, baik secara teoretis maupun praktis, dalam mengembangkan paradigma ekonomi yang lebih manusiawi, berkelanjutan, dan responsif terhadap perubahan zaman.
Ketimpangan dan Kesejahteraan Ekonomi di Indonesia : Perspektif Sosiologi Ekonomis Ahmad Sukron; May Naila Khoiroh
JURNAL ILMIAH EKONOMI DAN MANAJEMEN Vol. 3 No. 12 (2025): Desember
Publisher : CV. KAMPUS AKADEMIK PUBLISING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61722/jiem.v3i12.7568

Abstract

Studi ini meneliti ketidaksetaraan sosial dan ekonomi di Indonesia melalui lensa sosiologi ekonomi menggunakan pendekatan tinjauan pustaka. Analisis mengungkapkan bahwa ketidaksetaraan adalah fenomena multidimensional yang berakar pada interaksi struktural antara ekonomi, hierarki sosial, dan kebijakan publik. Dari perspektif sosiologis-ekonomi, ketidaksetaraan bukan hanya hasil dari distribusi pendapatan yang tidak merata, tetapi juga manifestasi dari struktur sosial yang terinstitusionalisasi yang memberikan hak istimewa kepada kelompok-kelompok tertentu dengan modal ekonomi, budaya, dan sosial yang lebih besar. Studi ini juga menemukan bahwa kebijakan pembangunan saat ini di Indonesia cenderung menekankan pertumbuhan ekonomi daripada distribusi yang adil, sehingga memperkuat kesenjangan sistemik antar kelas sosial. Lebih lanjut, studi ini menyoroti bahwa kesejahteraan tidak dapat dicapai hanya melalui ekspansi ekonomi tanpa mengintegrasikan nilai-nilai sosial seperti solidaritas, keadilan, dan inklusivitas. Sosiologi ekonomi menawarkan kerangka analitis komprehensif yang menjembatani hubungan antara pasar dan masyarakat, menekankan pentingnya dimensi etika dan sosial dalam perumusan kebijakan. Temuan menunjukkan bahwa kesejahteraan sosial yang berkelanjutan membutuhkan reformasi struktural, akses yang adil terhadap pendidikan dan kesehatan, dan revitalisasi solidaritas sosial di dalam masyarakat. Kesimpulannya, pencapaian pembangunan inklusif di Indonesia tidak hanya membutuhkan efisiensi ekonomi, tetapi juga penguatan keadilan sosial dan tanggung jawab kolektif.