Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Bahasa Slang dalam Media Sosial: Studi Kasus pada Takarir Unggahan Akun Instagram @gojekindonesia Sitorismi, Aninda Ayu
MIMESIS Vol. 6 No. 1 (2025): JANUARI 2025
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/mms.v6i1.11979

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan bentuk dan fungsi penggunaan bahasa slang dalam takarir unggahan akun Instagram @gojekindonesia. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui teknik simak dan catat dalam takarir unggahan akun @gojekindonesia selama Juli hingga Oktober 2024. Penelitian ini melibatkan teori dari Chaer & Agustina (2014). Berdasarkan hasil penelitian, dari 35 data yang diperoleh, teridentifikasi berbagai bentuk dan fungsi bahasa slang. Bentuk bahasa slang terbagi dalam tujuh variasi, di mana neologisme (penciptaan kata baru) menjadi bentuk terbanyak yang ditemukan, yakni 11 data. Ada juga bentuk kontraksi sebanyak 7 data, peminjaman bahasa asing 7 data, peminjaman bahasa lokal 4 data, akronim 4 data, pemenggalan 1 data, dan singkatan 1 data. Penelitian ini juga mengidentifikasi tiga fungsi utama penggunaan bahasa slang, yaitu fungsi direktif, fungsi fatis, dan fungsi referensial. Fungsi bahasa slang yang paling dominan digunakan adalah fungsi fatis. Temuan ini menghasilkan bahwa penggunaan bahasa slang merupakan strategi komunikasi yang efektif untuk membangun kedekatan antara perusahaan baik dengan pengikut akun media sosialnya maupun pengguna Instagram secara luas, serta dapat menunjukkan kreativitas dalam berkomunikasi di media sosial.
REALISASI STRATEGI KESANTUNAN BERBAHASA DALAM SINIAR PADA KANAL YOUTUBE RADITYA DIKA: EPISODE “CANTIK + PINTAR + PRESTASI = XAVIERA” Sitorismi, Aninda Ayu
An-Nas Vol. 9 No. 1 (2025): AN-NAS: Jurnal Humaniora
Publisher : Fakultas Syariah dan Adab Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32665/annas.v9i1.3639

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk strategi kesantunan dalam interaksi pembawa acara dan narasumber dalam siniar pada kanal YouTube Raditya Dika pada episode “Cantik + Pintar + Prestasi = Xaviera” dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi peserta tutur dalam memilih bentuk strategi kesantunan tersebut berdasarkan teori strategi kesantunan menurut Brown dan Levinson. Metode yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif dengan pengumpulan data melalui teknik simak dan catat pada tuturan pembawa acara dan narasumber dalam siniar. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat tiga bentuk strategi kesantunan yang digunakan, antara lain bald on record, kesantunan positif, dan kesantunan negatif. Strategi kesantunan positif dominan digunakan dalam interaksi siniar ini yang menunjukkan bahwa pembawa acara dan narasumber menyadari bahwa situasi informal dan santai dalam siniar memberikan peluang untuk membangun hubungan yang akrab, menghindari kecanggungan, dan menciptakan kenyamanan agar interaksi dapat berjalan lancar tanpa mengancam muka mitra tutur. Sementara itu, strategi off record hampir tidak ditemukan karena ragam siniar yang informal. Penggunaan strategi-strategi tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor: kekuasaan, jarak sosial, tingkat pembebanan, tujuan komunikasi, sensitivitas tema, serta desain dan gaya penyajian siniar. Temuan ini menunjukkan bahwa strategi kesantunan memiliki peranan penting dalam interaksi siniar. Meskipun siniar dikemas secara informal, pembawa acara dan narasumber tetap memperhatikan prinsip kesantunan untuk menciptakan kenyamanan, menghindari ancaman muka, dan menjaga kelancaran komunikasi.
Pelanggaran Prinsip Kerja Sama dalam Siniar pada Kanal Youtube The Maple Media: Episode #Breakingbadnews Sitorismi, Aninda Ayu
Narasi: Jurnal Kajian Bahasa, Sastra Indonesia, dan Pengajarannya Vol. 3 No. 1 (2025): April
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30762/narasi.v3i1.4687

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk pelanggaran maksim prinsip kerja sama serta implikatur yang muncul dalam siniar pada kanal YouTube The Maple Media episode #breakingbadnews yang dibawakan oleh Arif Brata dan Oza Rangkuti. Metode deskriptif kualitatif digunakan dengan pengumpulan data berupa teknik simak dan catat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelanggaran terhadap maksim-maksim prinsip kerja sama dalam siniar ini dominan terjadi dalam bentuk pelanggaran maksim relevansi, yakni sebanyak 28 tuturan. Dominasi ini menunjukkan bahwa pembawa acara sengaja menyampaikan komentar atau informasi secara tidak langsung dan tidak relevan dengan topik utama namun menyisipkan implikatur yang bertujuan untuk humor, kritik sosial, atau untuk memberikan perspektif baru terhadap isu yang dibahas. Pelanggaran ini juga berfungsi untuk mengurangi potensi kerugian immateriil terhadap pihak-pihak yang terlibat dalam berita. Selain maksim relevansi, ditemukan juga pelanggaran terhadap maksim kuantitas sebanyak 14 tuturan, maksim kualitas 27 tuturan, dan maksim cara 4 tuturan. Adapun implikatur yang teridentifikasi secara umum bertujuan untuk menyampaikan komentar atau kritik, kesan, dan pesan secara implisit kepada pihak-pihak yang terlibat dalam berita yang disampaikan. Temuan ini menunjukkan bahwa meskipun pelanggaran terhadap maksim-maksim prinsip kerja sama sering terjadi dengan menghasilkan kesan ambigu dalam siniar, hal tersebut tidak terjadi tanpa tujuan, justru dapat memberikan dimensi tambahan dalam komunikasi dengan memperkaya pesan dan memberikan peluang bagi pendengar untuk menginterpretasikan pesan secara lebih mendalam dan kritis, khususnya terkait kritik sosial.
Translation Equivalence in the Song ‘Satu Bulan’ by Bernadya with the Arabic Version Mukminin, Muhamad Saiful; Sitorismi, Aninda Ayu
Lughaat: Journal of Arabic Linguistics Vol. 1 No. 2 (2025): September 2025
Publisher : Departement of Arabic Language and Literature

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/lughaat.v1i2.1234

Abstract

This study examines the translation equivalence in the song Satu Bulan by Bernadya and its Arabic version Syahr Ba'd. Using a qualitative descriptive approach, this research aims to explore how meaning, structure, and cultural nuances are preserved or altered during translation. The data consists of the Indonesian lyrics of Satu Bulan and its Arabic translation. Data collection is conducted through a documentation of the two texts, focusing on key phrases, idiomatic expressions, and cultural elements. The analysis employs interactive model, encompassing data reduction, data display, and conclusion drawing. Findings reveal that most translations achieve equivalence, particularly at word, above the word, grammatical, and pragmatic levels. The translator effectively maintains word meanings and adapts sentence structures and grammatical categories to suit the target language. However, some non-equivalent translations were identified, involving shifts in meaning or loss of nuance. These imbalances are primarily influenced by cultural differences, idiomatic expressions, and structural variations between Indonesian and Arabic. Overall, the translation successfully balances linguistic accuracy and cultural adaptation, with minor deviations that reflect the complexities of cross-language equivalence.
IMPERATIVE FEATURES IN ARABIC TEXTBOOK FOR MADRASAH ALIYAH: REPRESENTATION AND LEARNING IMPLICATIONS Mukminin, Muhamad Saiful; Sitorismi, Aninda Ayu; Atikoh, Iklilah; Irianti, Waviq Alfiana
Al-Katib: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab Vol. 1 No. 2 (2024): Desember 2024
Publisher : Arabic Language and Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study uses a descriptive qualitative research method with content analysis on the Arabic language textbook for Madrasah Aliyah. The purpose of this study is to analyze the use of imperative features in the form of imperative verbs and their implications for learning. Data were collected through direct observation of relevant sentences, focusing on identifying forms of imperative verbs in patterns such as tsulatsi mujarrad, tsulatsi mazid, ruba'i mujarrad, and ruba'i mazid. Each imperative verb form found was analyzed to identify its morphological patterns and semantic meanings within the context of Arabic language learning. The data analysis techniques include morphological analysis to determine the transformation from regular verbs to imperative verbs, as well as semantic analysis to understand the meaning of each imperative verb in its sentence. The research results indicate that the use of imperative verbs in the Arabic language textbook includes various wazan patterns and is used to give clear instructions to students within the learning context. The learning implications of using imperative verbs are related to the application of learning theories, such as social learning theory, cognitive theory, and task-based learning, which support students' understanding of language structure and its application in everyday communication.