Pendahuluan : Penularan penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dipengaruhi oleh kualitas lingkungan, terutama kondisi rumah. World Health Organization (WHO) melaporkan ISPA sebagai masalah kesehatan global yang mayoritas terdapat di negara berkembang. Keadaan rumah yang tidak terpenuhi standar, yaitu ventilasi buruk, kelembaban tinggi, serta kebersihan rendah, berkontribusi pada peningkatan risiko ISPA. Penelitian berikut bermaksud dalam menganalisis kaitan pada kondisi lingkungan rumah dengan kejadian ISPA terhadap orang dewasa di kawasan kerja Puskesmas Dumbo Raya. Metode : Penelitian berikut menerapkan pendekatan observasional analitik dengan metode cross sectional. Teknik sampling yang dipakai dalam penelitian ini yaitu Stratified Random Sampling dengan jumlah akhir sampel sebanyak 90 sampel. Data dikumpulkan menggunakan wawancara, observasi, dan kuesioner yang telah divalidasi, lalu dilakukan uji bivariat untuk menganalisis hasil penelitian. Hasil : Analisis menyatakan jika kondisi ventilasi, kelembaban, kepadatan hunian, serta lantai rumah mempunyai kaitan signifikan pada kejadian ISPA (p-value < 0,05). Responden yang tinggal di rumah dengan ventilasi, kelembaban, kepadatan hunian, serta lantai yang tidak terpenuhi syarat mempunyai prevalensi ISPA yang lebih tinggi. Sebaliknya, kondisi langit-langit rumah tidak menyatakan kaitan signifikan pada kejadian ISPA (p-value = 1,000). Simpulan : Didapatkan jika keadaan lingkungan rumah yang tidak terpenuhi syarat, yaitu ventilasi, kelembaban, kepadatan hunian, serta lantai rumah, berhubungan signifikan dengan kejadian ISPA pada orang dewasa, kecuali untuk kondisi langit-langit rumah yang tidak menunjukkan hubungan signifikan. Penelitian selanjutnya disarankan untuk dapat mencari tahu faktor mana yang paling berpengaruh pada kejadian ISPA.