Abstrak. Sampah merupakan salah satu permasalahan klasik yang kurang mendapatkan perhatian. Dalam hal mengolah sampah agar tidak berdampak negatif bagi lingkungan sekitar. Pemberdayaan masyarakat dalam memperluas kesempatan kerja yang salah satunya dipengaruhi oleh kebijakan pengembangan Usaha Mikro. Metode pengelolaan sampah dengan melakukan metode mendaur ulang. Hal yang melatarbelakangi kegiatan pelatihan pembuatan pot bunga ramah lingkungan berbahan abu sekam padi di Perumahan Taman Safira Lestari, yaitu: ketertarikan peserta, keinginan peserta, dan keterbatasan informasi peserta mengetahui cara pembuatan dan kewirausahaan. Kegiatan pembuatan pot bunga awalnya dalam bentuk yang menyerupai lekukan dari lipatan kain tebal berbahan semen, dan pasir. Pemanfaatan abu sekam padi sebagai bahan substitusi semen pada pot bunga bertujuan untuk mengurangi penggunaan semen dan sebagai alternatif cara mengelola limbah serta diharapkan berdapat dampak positif bagi lingkungan. Abu sekam padi termasuk jenis material bersifat pozolan yang dapat bermanfaat untuk meningkatkan sifat-sifat beton. Penelitian ini bertujuan untuk memperkenalkan kepada peserta pelatihan dalam kegiatan pengabdian masyarakat cara pembuatan pot bunga ramah lingkungan dengan memanfaatkan abu sekam padi sebagai bahan subtitusi. Untuk mendapatkan abu sekam padi, terlebih dahulu limbah sekam padi dibakar, kemudian dihaluskan dengan ditumbuk serta diayak menggunakan saringan ayakan. Materi kewirausahaan disampaikan oleh Andi Fatimah, Ita Rosvita, Irma Satriani, dan Andi Sompa dilanjutkan dengan materi penggunaan bahan baku berupa abu sekam padi disampaikan oleh Andi Ibrahim Yunus, kemudian mempresentasikan teknik pembuatan pot ramah lingkungan oleh Mahasiswa Universitas Fajar. Sesi terakhir dilakukan tanya jawab seputar kegiatan memulai usaha, prospek usaha dan motifasi berbisnis pot bunga bagi peserta, dan pameran hasil karya peserta, serta foto bersama Dosen, Mahasiswa, dan Peserta Pelatihan Kegiatan. Adapun kesimpulan dari hasil kegiatan pelatihan ini ada yaitu: kegiatan ini berperan serta dalam usaha mikro, peserta dapat merancang desain baru, dan kegiatan pengabdian selanjutnya, berupa pelatihan mengenai produk inovatif berbahan baku yang berbeda.