Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Proses Berpikir Kreatif Dalam Memecahkan Masalah SPLTV Ditinjau Dari Tipe Kepribadian Rational dan Guardian Anastasyia, Neneng
Kognitif: Jurnal Riset HOTS Pendidikan Matematika Vol. 4 No. 4 (2024): Oktober - Desember 2024
Publisher : Education and Talent Development Center Indonesia (ETDC Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51574/kognitif.v4i4.2741

Abstract

Perbedaan tipe kepribadian Rational dan Guardian memengaruhi proses berpikir kreatif dalam memecahkan masalah SPLTV, sehingga dapat menjadi dasar pengembangan strategi pembelajaran yang lebih efektif dan personal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan proses berpikir kreatif siswa ditinjau dari tipe kepribadian Rational dan Guardian dalam memecahkan masalah SPLTV. pendekatan kualitatif deskriptif digunakan untuk menjawab permasalahan dengan melibatkan empat orang siswa kelas X SMA Negeri 2 Enrekang, yang mewakili tipe kepribadian yang diteliti, yaitu dua siswa dengan tipe kepribadian rational dan dua siswa dengan tipe kepribadian guardian.Instrumen yang digunakan meliputi soal tes kemampuan berpikir kreatif, angket tes kepribadian Keirsey, dan pedoman wawancara proses berpikir kreatif dengan tahapan Wallas. Validitas data diperoleh melalui triangulasi sumber, dan analisis data dilakukan dengan mereduksi data, diikuti dengan penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa dengan tipe kepribadian rational cenderung menunjukkan kreativitas yang lebih tinggi dibandingkan siswa tipe guardian dalam memecahkan masalah SPLTV. Proses berpikir kreatif siswa rational pada tahap persiapan menunjukkan kemampuan mengumpulkan informasi dan memiliki dasar pengetahuan yang baik. Pada tahap inkubasi, mereka cenderung berhenti memikirkan masalah untuk mencari informasi dari sumber lain, dan pada tahap iluminasi mereka mampu menghasilkan lebih dari satu metode penyelesaian. Sedangkan proses berpikir kreatif siswa dengan tipe kepribadian guardian, pada tahap inkubasi menunjukkan bahwa mereka tidak berhenti memikirkan masalah secara sadar, dan pada tahap iluminasi hanya memberikan satu metode penyelesaian sehingga cenderung kurang kreatif.
Proses Berpikir Kreatif Dalam Memecahkan Masalah SPLTV Ditinjau Dari Tipe Kepribadian Rational dan Guardian Anastasyia, Neneng
Kognitif: Jurnal Riset HOTS Pendidikan Matematika Vol. 4 No. 4 (2024): October - December 2024
Publisher : Education and Talent Development Center Indonesia (ETDC Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51574/kognitif.v4i4.2741

Abstract

Perbedaan tipe kepribadian Rational dan Guardian memengaruhi proses berpikir kreatif dalam memecahkan masalah SPLTV, sehingga dapat menjadi dasar pengembangan strategi pembelajaran yang lebih efektif dan personal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan proses berpikir kreatif siswa ditinjau dari tipe kepribadian Rational dan Guardian dalam memecahkan masalah SPLTV. pendekatan kualitatif deskriptif digunakan untuk menjawab permasalahan dengan melibatkan empat orang siswa kelas X SMA Negeri 2 Enrekang, yang mewakili tipe kepribadian yang diteliti, yaitu dua siswa dengan tipe kepribadian rational dan dua siswa dengan tipe kepribadian guardian.Instrumen yang digunakan meliputi soal tes kemampuan berpikir kreatif, angket tes kepribadian Keirsey, dan pedoman wawancara proses berpikir kreatif dengan tahapan Wallas. Validitas data diperoleh melalui triangulasi sumber, dan analisis data dilakukan dengan mereduksi data, diikuti dengan penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa dengan tipe kepribadian rational cenderung menunjukkan kreativitas yang lebih tinggi dibandingkan siswa tipe guardian dalam memecahkan masalah SPLTV. Proses berpikir kreatif siswa rational pada tahap persiapan menunjukkan kemampuan mengumpulkan informasi dan memiliki dasar pengetahuan yang baik. Pada tahap inkubasi, mereka cenderung berhenti memikirkan masalah untuk mencari informasi dari sumber lain, dan pada tahap iluminasi mereka mampu menghasilkan lebih dari satu metode penyelesaian. Sedangkan proses berpikir kreatif siswa dengan tipe kepribadian guardian, pada tahap inkubasi menunjukkan bahwa mereka tidak berhenti memikirkan masalah secara sadar, dan pada tahap iluminasi hanya memberikan satu metode penyelesaian sehingga cenderung kurang kreatif.
OPTIMALISASI PEMBUATAN SOAL UJIAN MELALUI PEMANFAATAN AI BAGI GURU SMA DI KABUPATEN SERAM BAGIAN TIMUR Ramadhani, Widya Putri; Anastasyia, Neneng; Mataheru, Eunike Ester
Journal of Community Empowerment Vol 3, No 2 (2024): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jce.v3i2.27754

Abstract

ABSTRAKGuru-guru SMA di Kabupaten Seram Bagian Timur menghadapi tantangan signifikan dalam pembuatan soal ujian berkualitas, disebabkan oleh beban kerja tinggi, keterbatasan waktu, dan kesenjangan digital. Kegiatan pengabdian bertujuan mengoptimalkan kemampuan guru dalam menyusun soal ujian melalui pemanfaatan teknologi Kecerdasan Buatan (AI). Metode pelaksanaan menggunakan pendekatan pelatihan dan pendampingan, meliputi survei awal, pelatihan penggunaan AI, implementasi praktis, dan evaluasi komprehensif. Kegiatan melibatkan 38 guru SMA dari total 40 guru di Kabupaten Seram Bagian Timur, dengan tingkat partisipasi mencapai 95%. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan signifikan dalam kompetensi guru. Pemahaman tentang AI meningkat dari 65 menjadi 85, efisiensi waktu pembuatan soal meningkat 75%, variasi soal bertambah 100%, dan kualitas soal yang memenuhi standar naik dari 70% menjadi 90%. Sebanyak 85% guru menyatakan kesiapan untuk mengimplementasikan AI dalam proses pembuatan soal ujian. Pemanfaatan AI secara efektif dapat meningkatkan kualitas dan efisiensi pembuatan soal ujian, membuka peluang inovasi dalam praktik evaluasi pembelajaran di sekolah menengah atas. Kata kunci: Kecerdasan Buatan, Pembuatan Soal Ujian, Guru SMA, Kabupaten Seram Bagian Timur. ABSTRACTHigh school teachers in East Seram Regency face significant challenges in creating quality exam questions, due to high workload, time constraints, and digital divide. The service activity aims to optimize the ability of teachers to compile exam questions through the use of Artificial Intelligence (AI) technology. The implementation method uses a training and mentoring approach, including an initial survey, training on the use of AI, practical implementation, and comprehensive evaluation. The activity involved 38 high school teachers out of a total of 40 teachers in East Seram Regency, with a participation rate of 95%. The results showed a significant improvement in teachers' competencies. The understanding of AI increased from 65 to 85, the time efficiency of making questions increased by 75%, the variety of questions increased by 100%, and the quality of questions that met the standards rose from 70% to 90%. A total of 85% of teachers expressed readiness to implement AI in the process of making exam questions. Effective utilization of AI can improve the quality and efficiency of making exam questions, opening up opportunities for innovation in learning evaluation practices in senior high schools.  Keywords: Artificial Intelligence, Exam Question Creation, High School Teachers, East Seram Regency
Pengaruh Kebiasaan Berpikir, Resiliensi, dan Disposisi Matematis terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII di Kecamatan Teluk Ambon Sofyan, Abdul; Anastasyia, Neneng
Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 9 No 2 (2025): Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika Volume 9 Nomor 2 Tahun 2025
Publisher : Mathematics Education Study Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cendekia.v9i2.4037

Abstract

Capaian belajar matematika tidak hanya ditentukan oleh aspek kognitif semata, melainkan turut dipengaruhi oleh faktor non-kognitif seperti kebiasaan berpikir, ketahanan mental (resiliensi), serta disposisi siswa terhadap matematika. Meskipun demikian, kajian empiris yang secara menyeluruh mengintegrasikan ketiga faktor tersebut dalam satu kerangka analisis, terutama dalam konteks lokal seperti pada jenjang Sekolah Menengah Pertama di Kecamatan Teluk Ambon, masih sangat terbatas. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh kebiasaan berpikir matematis, resiliensi matematis, dan disposisi matematis terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII di SMP Negeri wilayah tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan ex-post facto. Instrumen yang digunakan mencakup angket kebiasaan berpikir matematis, angket resiliensi matematis, angket disposisi matematis, serta tes pencapaian hasil belajar matematika. Teknik analisis data melibatkan statistik deskriptif dan analisis jalur dengan pendekatan Structural Equation Modeling (SEM). Hasil analisis menunjukkan bahwa kebiasaan berpikir matematis memberikan kontribusi sebesar 22% terhadap hasil belajar matematika, resiliensi matematis sebesar 47,5%, dan disposisi matematis sebesar 15,2%. Berdasarkan temuan tersebut, dapat disimpulkan bahwa kebiasaan berpikir dan resiliensi dalam matematika memiliki pengaruh yang signifikan terhadap disposisi matematis dan hasil belajar matematika siswa. Di samping itu, disposisi matematis juga terbukti memberikan kontribusi positif yang signifikan terhadap peningkatan hasil belajar matematika.
PELATIHAN PENYUSUNAN E-LKPD BERBASIS LIVEWORKSHEET BAGI GURU SMP DI KECAMATAN LEIHITU BARAT MALUKU TENGAH Matitaputty, Christi; Ramadhani, Widya Putri; Anastasyia, Neneng; Pattiasina, Florentine Gratia; Laurika, Priciliya Ademaya
PAKEM : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5 No 2 (2025): Pakem : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/pakem.5.2.121-130

Abstract

The Electronic Student Worksheet (e-LKPD), utilizing a digital learning platform Liveworksheet offers a significant opportunity for digital transformation in education. This Community Service (PkM) activity aimed to enhance the digital competence of junior high school teachers in Leihitu Barat District, Central Maluku, in developing e-LKPDs that provide students with a more interactive learning experience. The methods used included socialization, training, technology implementation, mentoring, and evaluation. The Liveworksheet-based e-LKPD training successfully improved teachers’ digital literacy and produced interactive teaching materials that are engaging, efficient, and easily accessible for students. The use of e-LKPD increases student participation in the classroom learning process by up to ±65% and speeds up teacher learning evaluation. The integration of local wisdom into digital content made learning more contextual while also supporting the preservation of Maluku’s cultural heritage
Analyzing Students’ Creative Thinking Skills Based on Rational and Guardian Personality Types Anastasyia, Neneng; Sofyan, Abdul
Kognitif: Jurnal Riset HOTS Pendidikan Matematika Vol. 5 No. 3 (2025): July - September 2025
Publisher : Education and Talent Development Center Indonesia (ETDC Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51574/kognitif.v5i3.3127

Abstract

Differences in personality types significantly influence individuals’ ways of thinking, which in turn affect the problem-solving strategies they employ in mathematics. This study aims to analyze students’ Creative Thinking Ability (CTA) in solving mathematical problems based on rational and guardian personality types. A descriptive qualitative approach was employed, involving four tenth-grade students from SMA Negeri 2 Enrekang, consisting of two students with rational personality types and two with guardian personality types. The research instruments included a creative thinking ability test, the Keirsey personality test questionnaire, and interview guidelines. Data validity was ensured through source triangulation, while data analysis was carried out using data reduction, data display, and conclusion drawing. The findings revealed that students with rational personality types demonstrated higher levels of creative thinking ability, averaging at CTA level 3, as they were able to meet the indicators of fluency and flexibility in solving problems. However, both personality types did not show evidence of originality. Students with guardian personality types generally performed at CTA level 1, as they typically relied on a single method of problem-solving, except in problem number 2 where they were able to reach CTA level 3. This study was limited to rational and guardian personality types, and therefore cannot be generalized to other personality types. Future research is recommended to include artisan and idealist personality types to provide a more comprehensive understanding in line with David Keirsey’s theory.
UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI DIGITAL GURU MELALUI PELATIHAN PENGGUNAAN LEARNING MANAGEMENT SYSTEM BERBASIS EDUKATI Dahiana, Wa Ode; Anastasyia, Neneng; Mataheru, Eunike Ester
PAKEM : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5 No 2 (2025): Pakem : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/pakem.5.2.182-191

Abstract

The development of digital technology has brought significant changes in education, including in the learning process. However, teachers in remote areas such as Leihitu Barat District, Central Maluku, still face limitations in digital competence and infrastructure, which hinder the optimal use of educational technology. Based on these conditions, this community service program was carried out with the aim of improving teachers’ digital competence through training on the use of the Edukati-based Learning Management System (LMS). The activities involved several stages, including preparation, face-to-face training, hands-on practice using the LMS, online mentoring after the training, and evaluation through pre-test and post-test. The results indicated a significant improvement in participants’ understanding and skills. Before the training, all teachers had no knowledge of LMS and no prior experience in using it. After the training, all participants understood the basic functions of LMS, and 75% were able to operate Edukati’s key features, such as creating digital classes, uploading materials, and designing learning assessments. Teachers’ readiness level increased from 4.2% (not ready) to 82.1% (ready). Nevertheless, limited devices, unstable internet access, and the absence of technical staff remain challenges in implementation. Teachers’ enthusiasm, the support of a WhatsApp community, and the openness of partner schools to digital innovation provide opportunities for program sustainability. Therefore, the Edukati LMS training proved effective in improving teachers’ digital literacy and is essential as a strategic step to strengthen digital culture in education, particularly in remote areas