Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Implementasi Pengelolaan Sediaan Vaksin Terhadap Pegawai Pedagang Besar Farmasi Di Wilayah Kota Medan Surbakti, Christica Ilsanna; Rialita Lifiani; Nuranti Rumella
Jurnal Abdimas Mutiara Vol. 6 No. 1 (2025): JURNAL ABDIMAS MUTIARA
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyuluhan mengenai pengadaan sediaan vaksin merupakan aspek penting dalam upaya pencegahan dan penanganan penyakit. Jurnal ini bertujuan untuk menggambarkan proses pengadaan sediaan vaksin di PBF Kota Medan dan mengidentifikasi strategi yang akurat dalam menjamin kualitas dan keamanan vaksin. Memberikan wawasan mengenai prosedur pengadaan vaksin kepada PBF di Kota Medan dan meningkatkan pengetahuan tentang peraturan serta penerapan praktik terbaik dalam pengadaan vaksin. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pengadaan sediaan vaksin di PBF Kota Medan telah dilaksanakan dengan tingkat akurasi dan keamanan yang tinggi. Beberapa strategi efektif berhasil diidentifikasi: Pengadaan Vaksin Terkoordinasi, Pengendalian Kualitas, Pengelolaan Sediaan Farmasi, dan Pelayanan Farmasi Klinik.
Edukasi Tentang Penyakit Tuberkulosis Dan Pemberian Informasi Obat Untuk Meningkatkan Pengetahuan Masyarakat Di UPT. Puskesmas Amplas Br Ginting, Grace Anastasia; Raissa Fitri; Mainal Furqan; Rialita Lifiani; Rezza Fikrih Utama; Zain Muhtarom
Jurnal Abdimas Mutiara Vol. 6 No. 1 (2025): JURNAL ABDIMAS MUTIARA
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia merupakan salah satu negara dengan beban tuberkulosis tertinggi. Jumlah kasus baru tuberkulosis di Indonesia tahun 2018 diperkirakan berjumlah 845.000 kasus. Jumlah kematian akibat tuberkulosis diperkirakan sebanyak 93.000 kasus. Indonesia merupakan negara dengan peringkat tertinggi ketiga di dunia dalam jumlah kasus baru tuberkulosis. Pengetahuan masyarakat mengenai penggunaan obat masih sangat terbatas. Obat harus selalu digunakan secara benar agar memberikan manfaat terapi yang optimal. Pengobatan tuberkulosis membutuhkan waktu yang cukup lama, yaitu selama 6 bulan dan kuman tuberkulosis berisiko menjadi resistan obat jika tidak menyelesaikan proses pengobatan sampai tuntas. Pengobatan untuk tuberkulosis resistan obat membutuhkan waktu jauh lebih lama daripada tuberkulosis biasa, yakni 2 tahun. Jika penyakit tuberkulosis tidak diobati sampai sembuh, maka 1 orang pasien tuberkulosis aktif dapat menularkan ke 10-15 orang pertahunnya. Tujuan dari program edukasi dan pemberian informasi obat adalah untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang penyakit tuberkulosis dan meningkatkan kesadaran dan kepatuhan masyarakat dalam penggunaan obat. Mahasiswa dan dosen dari Program Studi Pendidikan Profesi Apoteker dan Program Studi Sarjana Farmasi Universitas Sari Mutiara Indonesia melaksanakan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat di UPT. Puskesmas Amplas tentang penyakit tuberkulosis dan penggunaan obat. Ini adalah salah satu kegiatan tridarma perguruan tinggi yang mengabdikan diri kepada masyarakat.
Tingkat Kepatuhan Minum Obat Dan Sikap Pasien Diabetes Mellitus Di Klinik Utama Bersama Pasir Pengaraian Rokan Hulu Rialita Lifiani; Lilik Septiana; Nurul Adzkia Ghearizky; Resi Rizki Banjariani; Rifki Anshory Hendri
The Journal Of Pharmacy Vol. 2 No. 2 (2025): Journal Of Pharmacy UMRI
Publisher : LPPM, Universitas Muhammadiyah Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kesehatan yang baik muncul dari tingkat kepatuhan seseorang dalam mengkonsumsi obat. Kepatuhan seorang pasien dalam mengkonsumsi obat memiliki pengaruh besar terhadap kesembuhan pasien. Kepatuhan pasien minum obat antidiabetik sangat menentukan keberhasilan pasien dalam pengobatan diabetes mellitus. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kepatuhan minum obat dan sikap pasien terhadap penyakit diabetes mellitus di Klinik Utama Bersama Pasir Pengaraian Rokan Hulu Riau. Metode penelitian bersifat deskriptif dengan menggunakan kuesioner sebagai tolak ukur kepatuhan pada pasien diabetes mellitus. Hasil penelitian menunjukkan tingkat kepatuhan minum obat pada pasien level tinggi sebanyak 7 orang (22,6%), level sedang 5 orang (16,1%) dan level rendah 19 orang (61,3%). Tingkat sikap responden terhadap pengobatan diabetes mellitus sebanyak 13 responden (42%) baik dan 18 responden (58%) kurang baik. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat kepatuhan minum obat dan sikap pasien terhadap pengobatan diabetes mellitus di Klinik Utama Bersama Pasir Pengaraian Rokan Hulu Riau masih rendah dan kurang baik.
FORMULASI KRIM ANTI-AGING EKSTRAK ETANOL DAUN JELATANG (Urtica dioica L.) DENGAN PENAMBAHAN SARI LIDAH BUAYA (Aloe vera) Rialita Lifiani; Tampubolon, Manuppak Irianto; Br purba, Hana Ike Dameria; Oktaviana, Leni
JURNAL TEKNOLOGI KESEHATAN DAN ILMU SOSIAL (TEKESNOS) Vol. 3 No. 2 (2021): JURNAL TEKNOLOGI, KESEHATAN DAN ILMU SOSIAL (TEKESNOS)
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Urtica dioica L. or what is known as nettle is a perennial plant from the Urticaceae family. The leaves contain various medically important organic compounds and have antioxidant potential, including flavonoids. Antioxidants can be further utilized for the development of anti-aging in the form of topical dosage forms in the form of creams because of their easy use. This study aims to formulate and test the anti-aging effectiveness of nettle leaf ethanol extract cream preparations with the addition of aloe vera juice and to find out whether a cream containing ethanolic extract of nettle leaf (Urtica dioica L.) with the addition of aloe vera juice is able to provide an Anti-Aging effect on the skin. The method used was the experimental method. Nettle leaf was extracted by maceration using 96% ethanol solvent and concentrated with a rotary evaporator at 40°C, then the extract was made into cream preparations with a concentration variation of 0.2% (F1); 0.3% (F2); 0.4% (F3) and 0.5% (F4) with the addition of aloe vera juice with a constant concentration of 3% in each formula. As blank (F0), the cream base was used without the addition of extract. Evaluation of cream preparations included organoleptic test, homogeneity, emulsion type test, pH, stability test, viscosity, irritation, and anti-aging effectiveness test using a skin analyzer. Observations were made for 28 days by applying cream preparations behind the volunteers' ears. Results Nettle leaf ethanol extract with the addition of aloe vera extract can be formulated in a homogeneous cream dosage form, with a pH of 6.30 – 6.69, a viscosity of 16250-26750 cps, stable in storage for 28 days, and does not irritate the skin of volunteers. The conclusion obtained is that nettle leaf ethanol extract with the addition of aloe vera juice can be formulated in the form of a cream dosage form and a concentration of 0.5% shows the best anti-aging effectiveness.
Uji Aktivitas Antihiperglikemia Jus Bit Merah (Beta vulgaris L.) Pada Tikus Putih Jantan Yang Diberikan Beban Glukosa Oral Sianipar, Artha Yuliana; Br Waruwu, Tasya Sevrina Nica Arlin; Rezza Fikrih Utama; Rialita Lifiani; Mainal Furqan
JURNAL TEKNOLOGI KESEHATAN DAN ILMU SOSIAL (TEKESNOS) Vol. 6 No. 2 (2024): JURNAL TEKNOLOGI, KESEHATAN DAN ILMU SOSIAL (TEKESNOS)
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Plants containing secondary metabolites of alkaloids, flavonoids, saponins and tannins are known to have antihyperglycemic activity. One of the plants known to contain these secondary metabolites is red beet (Beta vulgaris L.). The purpose of this study was to determine the antihyperglycemic activity of red beetroot juice and to determine the effective concentration of red beetroot juice in reducing blood glucose levels in male rats that were given a glucose load orally. This study uses an experimental method with pretest-posttest control group design, where the test animals used were 25 male white rats divided into 5 groups. Group I was given 0.5% CMC suspension as a negative control, group II was given metformin suspension 9 mg/200 g BW as a positive control, group III was given red beet juice with a concentration of 100%, group IV was given red beet juice with a concentration of 50%, group V given red beet juice concentration of 25%. The results showed that 100% concentration of red beet juice, 50% concentration of red beet juice, and 25% concentration of red beet juice could reduce blood glucose levels in white rats, where red beet juice concentration of 25% had the lowest antihyperglycemic activity, red beet juice concentration of 50 % was not significantly different from metformin as a comparison, and 100% concentration of red beetroot juice had the highest antihyperglycemic activity. It was concluded that red beetroot juice has activity as an antihyperglycemic and the most effective as an antihyperglycemic is 100% concentration of red beetroot juice.