Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENERAPAN SISTEM LOCKOUT DAN TAGOUT DI INDUSTRI KONSTRUKSI : A SYSTEMATIC REVIEW Oktaria, Yolanda; Rahmi, Redha; Dewi, Siti Nurmala
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 11, No 1 (2025): APRIL 2025
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v11i1.4995

Abstract

AbstrakKeselamatan kerja adalah prioritas utama dalam industri. Keselamatan dan kesehatan kerja bertujuan menciptakan lingkungan kerja yang aman dan bebas dari bahaya. LOTO (Lock-Out Tag-Out) adalah suatu sistem penguncian dan pelabelan, yang merupakan prosedur yang sangat efektif dalam mencegah kecelakaan akibat energi berbahaya. LOTO telah terbukti mampu mengurangi secara signifikan risiko kecelakaan kerja pada alat berat dalam dunia Industri Konstruksi. Metode dalam tinjauan sistematis ini dilakukan dengan menggunakan protokol PRISMA (PreferredReporting Items for Systematic reviews and Meta- Analyses). Langkah pertama dalam melakukan tinjauan sistematis ini yaitu melakukan pencarian melalui sumber data elektronik yaitu Google Scholar danPubmed dengan keyword yang digunakan untuk pencarian adalah terkait penerapan Logout dan Tagout di indsutri konstruksi. Suksesnya penerapan LOTO di industri konstruksi bergantung pada beberapa faktor, antara lain Komitmen manajemen dimana Dukungan penuh dari manajemen proyek sangat penting. Selanjutnya Pelatihan yang memadai, Semua pekerja harus dilatih secara teratur mengenai prosedur LOTO. Lalu Standarisasi prosedurm, Prosedur LOTO harus jelas, terdokumentasi, dan dipahami oleh semua pihak. Selanjutnya yaitu Evaluasi berkala, Penerapan LOTO harus dievaluasi secara berkala untuk mengidentifikasi area yang perlu perbaikan. Dan terakhir Keterlibatan semua pihak dimana Semua pihak yang terlibat dalam proyek, termasuk kontraktor dan subkontraktor, harus terlibat aktif dalam penerapan LOTO. 
LITERATUR REVIEW : PENILAIAN DAMPAK KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DALAM OPERASI TAMBANG BAWAH TANAH Rahmi, Redha; Dewi, Siti Nurmala; Oktaria, Yolanda
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 11, No 1 (2025): APRIL 2025
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v11i1.5006

Abstract

Operasi tambang bawah tanah memiliki risiko tinggi terhadap kesehatan dan keselamatan kerja (K3). Dampak potensial dapat muncul dari paparan fisik, kimia, serta mekanis yang berbahaya. Kajian ini bertujuan untuk meninjau literatur terkait penilaian dampak kesehatan dan keselamatan kerja pada tambang bawah tanah, dengan fokus pada identifikasi bahaya, penilaian risiko, serta pengendalian yang dilakukan untuk meminimalkan dampak. Berdasarkan hasil tinjauan, diterapkan metode identifikasi risiko seperti HIRARC dan JSA yang efektif dalam menurunkan tingkat risiko, namun masih diperlukan pengembangan lebih lanjut dalam pengawasan dan pelatihan
ANALISIS HUBUNGAN BEBAN KERJA DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP DISTRES PADA PERAWAT DI RS X TEMBILAHAN Yussy Rha, Warda; Dewi, Siti Nurmala
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 2 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i2.49069

Abstract

Perawat merupakan profesi yang rentan mengalami distres akibat tingginya beban kerja dan tekanan emosional dalam menjalankan tugas. Distres yang dialami perawat dapat berdampak negatif terhadap kualitas hidup serta mutu pelayanan kesehatan yang diberikan kepada pasien. Beban kerja yang tinggi dan rendahnya dukungan sosial merupakan faktor yang berkontribusi terhadap meningkatnya tingkat distres. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara beban kerja dan dukungan sosial dengan tingkat distres pada perawat di RS X Tembilahan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain cross-sectional. Sampel penelitian berjumlah 135 perawat. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner untuk mengukur beban kerja, dukungan sosial, dan tingkat distres. Analisis data dilakukan menggunakan uji chi-square untuk melihat hubungan antar variabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar perawat mengalami beban kerja yang tinggi (85,9%) dan menerima dukungan sosial yang baik dari supervisor (93,3%) maupun rekan kerja (98,5%). Analisis statistik menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara beban kerja dengan tingkat distres (p < 0,05), sedangkan dukungan sosial dari supervisor maupun rekan kerja tidak menunjukkan hubungan yang signifikan dengan distres (p > 0,05). Beban kerja yang tinggi berhubungan dengan peningkatan tingkat distres pada perawat, sementara dukungan sosial belum menunjukkan hubungan yang signifikan. Oleh karena itu, diperlukan intervensi organisasi untuk mengelola beban kerja secara efektif guna menurunkan tingkat distres pada tenaga keperawatan
Hubungan Faktor Lingkungan Fisik Dengan Distress Pada Pekerja Manufaktur Tanjung, Muhamad Fajar Maulidi; Setiyono, Andik; Dewi, Siti Nurmala
JUKEJ : Jurnal Kesehatan Jompa Vol 4 No 2 (2025): JUKEJ: Jurnal Kesehatan Jompa
Publisher : Yayasan Jompa Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57218/jkj.Vol4.Iss2.1873

Abstract

Work-related stress is recognized as a global issue that affects all professions in developed and developing countries and is a major challenge to occupational safety and health. Stress is divided into two types: eustress and distress. Negative stress or distress is a reaction to stressors that manifest itself in negative psychological conditions (e.g., anger, emotions, negative thoughts). The objective of this study is to determine the association between physical work environment factors and distress among workers in the hotpressing area of a manufacturing company. This study will be conducted using a quantitative approach and a cross-sectional study design. The population and sample of this study are workers in the hotpressing area of a manufacturing company with a total of 246 respondents. The analysis of this study uses logistic regression testing. The results of the study show that there is an association between the work environment and work distress (p=0.001). Physical environmental conditions such as lighting (p=0.037), humidity (p=0.011), air circulation (p=0.005), and air quality (p=0.005) have a significant or dominant association that affects worker distress, with the variable of exposure protection conditions from hazardous materials being controlled (p=0.415). Distress caused by poor physical environmental conditions results in physiological disorders such as increased heart rate. Meanwhile, the emotional disorders caused by these conditions include workers feeling emotionally exhausted. Cognitive disorders caused by these conditions include workers finding it difficult to concentrate. Furthermore, behavioral disorders caused by these conditions include workers having difficulty sleeping and exhibiting abnormal eating behaviors. These findings serve as a reminder and input for companies that the physical environment at the workplace should not be neglected and must be controlled to ensure it is safe and comfortable for workers, as it will have an impact on their health, especially in terms of disruptive stress or distress.