Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search
Journal : Merdeka Indonesia Jurnal International

PENDAMPINGAN TENTANG PENGOLAHAN SAMPAH DENGAN PRINSIP REDUCE, REUSE, RECYCLE (3R) DI SEKOLAH DASAR NEGERI (SDN) JATIREJO, KELURAHAN JATIREJO, KECAMATAN GUNUNG PATI, KOTA SEMARANG Eko Anton Rubiantoro; Indah Susilowati
urn:nbn:de:00001miji.v3i11
Publisher : Merdeka Indonesia Jurnal International

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan reduce, reuse, dan recycle (3R) atau batasi sampah, guna ulang sampah dan daur ulang sampah adalah segala aktivitas yang mampu mengurangi segala sesuatu yang dapat menimbulkan sampah, kegiatan penggunaan kembali sampah yang layak pakai untuk fungsi yang sama atau fungsi yang lain, dan kegiatan mengolah sampah untuk dijadikan produk baru. Tujuan pelaksanaan kegiatan ini, memberikan pengetahuan kepada guru/siswa terkait upaya pengelolaan sampah dengan prinsip 3R. Rangkaian pengabdian yang dilaksanakan berupa pembuatan proposal, pelaksanaan kegiatan, evaluasi kegiatan serta pembuatan laporan. Dari hasil dari kegiatan, akhirnya siswa dapat mengetahui lebih jauh tentang apa itu pengelolaan sampah dengan prinsip 3R dan pentingnya didalam menjaga lingkungan hidup. Konsep 3R merupakan konsep yang sangat cocok diterapkan di sekolah dalam rangka upaya pengenalan dini terhadap pengelolaan sampah dan sangat membantu program kebersihan sekolah.
PENDAMPINGAN TENTANG PEMBUATAN PETA ASET DESA (PETA BENGKOK) DI DESA BUKURAN, KECAMATAN KALIJAMBE, KABUPATEN SRAGEN Rubiantoro, Eko Anton; Susilowati, Indah
Merdeka Indonesia Jurnal International Vol 3 No 2 (2023): MIJI : Merdeka Indonesia Journal International
Publisher : Merdeka Indonesia Jurnal International

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5555/miji.v3i2.94

Abstract

Pemetaan aset desa atau tanah bengkok sangat penting didalam upaya pengelolaan yang baik terhadap tanah kas desa agar dapat memberikan manfaat ekonomi, sosial, dan lingkungan yang signifikan bagi masyarakat desa. Tujuan pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk memberikan pengetahuan tentang pembuatan peta desa bagi peserta, Rangkaian pengabdian yang dilaksanakan berupa pembuatan proposal, pelaksanaan kegiatan, evaluasi kegiatan serta pembuatan laporan. Dari hasil dari kegiatan, akhirnya peserta pelatihan dapat mengetahui lebih jauh tentang arti penting peta dan fungsinya terutama terkait dengan inventarisasi asset desa, peserta dapat membaca dan membuat peta sesuai dengan kaidah pemetaan, dan peserta dapat membuat desain peta sesuai dengan kebutuhan untuk masa ke depan didalam mendukung pengembangan desa.
ANALISIS KEMAMPUAN LAHAN UNTUK ALOKASI PEMANFAATAN RUANG DI KOTA SALATIGA Rubiantoro, Eko Anton; Susilowati, Indah
Merdeka Indonesia Jurnal International Vol 3 No 2 (2023): MIJI : Merdeka Indonesia Journal International
Publisher : Merdeka Indonesia Jurnal International

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5555/miji.v3i2.95

Abstract

Alih fungsi lahan merupakan masalah yang dialami oleh sebagian besar Kabupaten/Kota di Indonesia termasuk Kota Salatiga. Kemampuan lahan merupakan karakteristik lahan yang mencakup sifat tanah topografi, drainase dan kondisi lingkungan hidup lain. Berdasarkan karakteristik lahan, dapat dilakukan klasifikasi kemampuan lahan ke dalam tingkat kelas, sub kelas dan unit pengelolaan. Berdasarkan kajian, Kemampuan lahan di Kota Salatiga dapat disimpulkan bahwa luas lahan yang mendukung untuk dikembangkan kegiatan non pertanian pada kelas III, IV,V dan VI. Kemampuan lahan kelas I dan II mendukung untuk pengembangan kegiatan pertanian dan kawasan lindung sedangkan untuk kelas VII dan VIII mendukung untuk kegiatan lindung dan rekreasi alam. Kelas kemampuan I dan II dikembangkan secara bersyarat untuk kegiatan non pertanian yang tidak merusak fungsi lindung. Kemampuan lahan didominasi kelas II seluas 3.738,83 ha. Potensi kemampuan lahan Kota Salatiga mempunyai potensi kemampuan lahan tinggi (4.938,02 Ha) untuk dikembangkan dalam mendukung pembangunan daerah, sedangkan pada wilayah yang termasuk dalam potensi sedang (520,92 Ha) dan rendah (39,61 Ha) perlu memperhatikan beberapa faktor fisik guna lahan yang dapat sebagai penghambat untuk meminimalisir dampak negatif yang ditimbulkan dari hasil kegiatan pembangunan. Hasil evaluasi kesesuaian lahan Kota Salatiga dengan kategori “sesuai” seluas kurang lebih 5.429,43 Ha dan “sesuai dengan rekomendasi” seluas kurang lebih 69,12 Ha. Kategori “sesuai” paling banyak terdapat di Kecamatan Argomulyo seluas 1.815,53 Ha
PELATIHAN PEMBUATAN PETA TUTUPAN LAHAN DI DESA KARANGGATAK KECAMATAN KLEGO KABUPATEN BOYOLALI Rubiantoro, Eko Anton
Merdeka Indonesia Jurnal International Vol 4 No 1 (2024): MIJI : Merdeka Indonesia Journal International
Publisher : Merdeka Indonesia Jurnal International

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5555/miji.v4i1.167

Abstract

Secara filosofis lahan memiliki peran dan fungsi sentral bagi masyarakat yang bercorak agraris karena memiliki nilai ekonomis, nilai sosial budaya dan religius. Lahan memiliki arti penting dalam aspek kehidupan manusia. Tujuan pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk memberikan pengetahuan tentang pembuatan peta tutupan lahan bagi peserta pelatihan. Dengan adanya peta tutupan lahan pihak desa dapat mengetahui Gambaran secara utuh tentang desanya dilihat dari tutupan lahan yang ada, sehingga dapat merencanakan konsep-konsep pembangunan desa secara lebih terarah dan tepat sasaran. Hasil identifikasi perubahan lahan ini dapat dimanfaatkan sebagai monitoring wilayah untuk kebijakan pemerintah desa untuk ke depan, atau dengan analisis lebih lanjut dapat digunakan untuk memprediksi perkembangan desa di tahun berikutnya. Peta tutupan lahan secara periodik akan membantu pemerintah desa untuk memantau atau mengontrol perkembangan diwilayah desanya dilihat dari perubahan lahan yang terjadi, akibat dari pertumbuhan jumlah penduduk, harga lahan, kondisi ekonomi, kondisi infrastruktur, dan perubahan kondisi sosial.
ANALISIS PERKIRAAN DAMPAK RENCANA PEMBANGUNAN JALAN TOL BAWEN-YOGYAKARTA DI KECAMATAN AMBARAWA KABUPATEN SEMARANG DILIHAT DARI PERSPEKTIF ANALISIS 6 (ENAM) MUATAN KLHS Rubiantoro, Eko Anton
Merdeka Indonesia Jurnal International Vol 4 No 1 (2024): MIJI : Merdeka Indonesia Journal International
Publisher : Merdeka Indonesia Jurnal International

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5555/miji.v4i1.171

Abstract

Permasalahan alih fungsi lahan merupakan permasalahan yang sulit untuk dihindari di dalam proses pembangunan di Kecamatan Ambarawa. Pembangunan jalan tol menyebabkan alih fungsi lahan pertanian seluas 44,43 Ha yang berdampak pada berkurangnya potensi lahan sebagai penghasil produksi biomassa dalam mendukung daya dukung lahan pertanian dan supply pangan. Penurunan terhadap kinerja jasa lingkungan penyedia pangan didominasi pada kelas rendah dengan luas 19,22 Ha. Penurunan keanekaragaman hayati karena adanya alih fungsi pekarangan, perkebunan, sawah, tegalan, dan lahan terbuka menjadi jalan tol. Penurunan kinerja jasa lingkungan penyedia keanekaragaman hayati (D4) pada kelas tinggi sebesar 67% sangat tinggi 26%, sangat rendah 4% dan rendah 3%. Penurunan area terbuka sehingga mengurangi area resapan air dan berdampak pada daya dukung ketersediaan air. Peningkatan limpasan air akibat dari adanya perubahan tutupan lahan yang dipengaruhi oleh koefisien run-off. Laju run off aliran air mengalami peningkatan setelah pembangunan dari 0,004 m3/dt meningkat menjadi 0,071 m3/dt. Penurunan kualitas air yaitu parameter TSS (Total Suspended Solid), karena disebabkan alih fungsi lahan dan erosi dari adanya aktivitas proses pembangunan. Berkurangnya ruang terbuka hijau berpengaruh terhadap penyerapan polusi udara dan penurunan nilai indeks kualitas udara. Perubahan komponen lingkungan hidup lain yang akan terkena dampak baik komponen biotik dan abiotic. Peningkatan aktivitas transportasi yang akan berpengaruh terhadap peningkatan emisi GRK. Penyerapan emisi tahun 2023 sebesar 3.780,27 ton CO2e, tahun 2044 berkurang sebesar 3.589,19 CO2e, sehingga menjadi 191,08 ton CO2e.
ANALISIS NILAI LAHAN DI KECAMATAN KLEGO KABUPATEN BOYOLALI Rubiantoro, Eko Anton
Merdeka Indonesia Jurnal International Vol 4 No 2 (2024): Vol 4 No 2 (2024): MIJI : Merdeka Indonesia Journal International
Publisher : Merdeka Indonesia Jurnal International

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69796/miji.v4i2.278

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pola terkait harga lahan berdasarkan beberapa parameter terkait yang akan diuji. Pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini adalah melalui pendekatan kualitatif dan kuantitatif, yang menekankan pada pendekatan positivistik dalam bentuk perkembangan atau prediktif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui survei primer dan sekunder. Adapun data-data yang akan dipakai antara lain data kependudukan, data fisik alam, ketersediaan fasilitas umum, data harga lahan, data jarak, dan data peta yang terkait dengan analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingginya harga lahan di Kecamatan Klego dipengaruhi oleh kondisi eksisting, seperti letak/posisi lahan, penggunaan lahan, dan jaringan jalan. Nilai lahan dengan harga tinggi di Kecamatan Klego berada pada kanan kiri jalan utama yaitu jalan kolektor primer penghubung Kota Salatiga - Gemolong, serta jalan lokal penghubung Kecamatan Klego dan Kecamatan Simo meliputi Desa Bade, Banyuurip, Blumbang, Karangmojo, Klego, dan Sumberagung. Penggunaan lahan dengan jenis perdagangan jasa/komersil, industri, dan permukiman memiliki kecenderungan nilai lahan lebih tinggi dibandingkan dengan jenis penggunaan lahan berupa semak belukar, tegalan/ladang, dan sawah. Berdasarkan hasil analisa dihasilkan rangking kisaran harga lahan di Kecamatan Klego berada pada kisaran harga Rp <100.000 seluas 4.128,16 Hektar (73%), Rp 100.000 - 200.000 seluas 796,70 Hektar (14%), Rp 200.000 - 500.000 seluas 491,33 Hektar (9%), Rp 500.000 - 1.000.000 seluas 136,19 Hektar (2%), dan Rp 1.000.000 - 2.000.000 seluas 4.128,16 Hektar (1%).
PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN INSTALASI PEMANENAN AIR PADA MASYARAKAT/KELOMPOK TANI KELURAHAN JLAKRAH KECAMATAN SELO KABUPATEN BOYOLALI Eko Anton Rubiantoro; Eko Anton Rubiantoro; Apriyanto Budhi Wibowo; Baswindro Baswindro
urn:nbn:de:00001miji.v2i027
Publisher : Merdeka Indonesia Jurnal International

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Teknologi Pemanenan Air Hujan adalah salah satu alternatif pemenuhan air untuk kebutuhan pertanian di kawasan lereng gunung. Pemanenan air hujan memiliki manfaat, yaitu: kebutuhan air untuk aktivitas pertanian dapat terpenuhi, masyarakat dapat melakukan bercocok tanam sepanjang tahun bahkan dimusim kemarau selama cadangan air masih ada, dapat menghemat biaya pengeluaran, mudah membuatnya, teknologi sederhana tapi kaya manfaat, ketersediaan material mudah didapatkan, dan dapat digunakan secara berkelanjutan. Tujuan pelaksanaan kegiatan ini, memberikan pengetahuan kepada masyarakat/ kelompok tani terkait upaya pemanenan air dimusim penghujan. Rangkaian pengabdian yang dilaksanakan berupa survei lapangan, FGD, pembuatan proposal, pelaksanaan kegiatan sosialisasi dan pendampingan pemilihan jajan sehat, evaluasi serta pembuatan laporan akhir kegiatan. Dari hasil dari kegiatan, akhirnya masyarakat/kelompok tani mengetahui jenis-jenis upaya pemanfaatan air hujan dan mengenal tentang inovasi pemanenan air hujan, bisa membuat desain bangunan pemanenan air hujan, serta dapat membuat bangunan fisik dari desain yang telah dibuat.