Ropita
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengembangan Model Bimbingan Interpersonal Untuk Siswa Sekolah Dasar Di Kota Pangkalpinang (Tinjauan Kecenderungan Perilaku Bullying Di Sekolah Dasar) Hevitria; Said Akhmad Maulana; Muhamad Tohir; Ropita
G-Couns: Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol. 9 No. 3 (2025): Agustus 2025. G-Couns: Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Universitas PGRI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/g-couns.v9i3.7067

Abstract

Kurangnya model interpersonal yang optimal dalam membimbing menyebabkan siswa bertingkah laku yang menyimpang secara sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model bimbingan interpersonal siswa SD di Kota Pangkalpinang. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan dengan model 4D. Produk pengembangan berupa buku model bimbingan interpersonal untuk siswa SD. Subjek penelitian ini adalah siswa SD kelas tinggi. Subjek uji skala kecil berjumlah 10 orang, sedangkan skala besar berjumlah 60 siswa. Instrumen pengumpulan data yakni observasi, angket siswa, lembar validasi, wawancara guru, dan angket respon guru. Teknik analisis data meliputi analisis data kuantitatif dan kualitatif. Hasil dari penelitian pengembangan produk model interpersonal untuk siswa SD di Kota Pangkalpinang dinilai valid dan praktis. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara bimbingan interpersonal dan perilaku verbal bullying di sekolah dasar. Implikasi penelitian ini diharapkan anak mendapatkan pengarahan dan bimbingan orang tua serta guru dalam menumbuhkembangkan bimbingan interpersonal anak. Kata kunci: bimbingan, interpersonal,  bullying
Pengembangan Model Bimbingan Interpersonal Untuk Siswa Sekolah Dasar Di Kota Pangkalpinang (Tinjauan Kecenderungan Perilaku Bullying Di Sekolah Dasar) Hevitria; Said Akhmad Maulana; Muhamad Tohir; Ropita
G-Couns: Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol. 9 No. 3 (2025): Agustus 2025. G-Couns: Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Universitas PGRI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/g-couns.v9i3.7067

Abstract

Kurangnya model interpersonal yang optimal dalam membimbing menyebabkan siswa bertingkah laku yang menyimpang secara sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model bimbingan interpersonal siswa SD di Kota Pangkalpinang. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan dengan model 4D. Produk pengembangan berupa buku model bimbingan interpersonal untuk siswa SD. Subjek penelitian ini adalah siswa SD kelas tinggi. Subjek uji skala kecil berjumlah 10 orang, sedangkan skala besar berjumlah 60 siswa. Instrumen pengumpulan data yakni observasi, angket siswa, lembar validasi, wawancara guru, dan angket respon guru. Teknik analisis data meliputi analisis data kuantitatif dan kualitatif. Hasil dari penelitian pengembangan produk model interpersonal untuk siswa SD di Kota Pangkalpinang dinilai valid dan praktis. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara bimbingan interpersonal dan perilaku verbal bullying di sekolah dasar. Implikasi penelitian ini diharapkan anak mendapatkan pengarahan dan bimbingan orang tua serta guru dalam menumbuhkembangkan bimbingan interpersonal anak. Kata kunci: bimbingan, interpersonal,  bullying
Integrasi Literasi Budaya Lokal dalam Pendidikan Dasar: Studi Kasus Program Minggu Literasi di Desa Bayan Muh Arfah; Nihayati, Arina; Ropita; Tria Asti; Rosheila Melani; Suci Amaliya Sari
Jurnal SOLMA Vol. 14 No. 3 (2025)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka (UHAMKA Press)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/solma.v14i3.20737

Abstract

Latar belakang: Program Minggu Literasi Bayan dilaksanakan untuk menjawab rendahnya integrasi budaya lokal dalam literasi sekolah dasar di Desa Bayan, Lombok Utara. Tujuan: kegiatan ini adalah meningkatkan keterampilan literasi dasar sekaligus memperkuat identitas budaya melalui cerita rakyat dan tradisi lokal. Metode: metode deskriptif kualitatif dengan observasi, wawancara, FGD, dan dokumentasi, dianalisis secara tematik. Hasil pre-test menunjukkan hanya 3 siswa (15%) berada pada kategori “Paham” membaca kalimat sederhana, sedangkan 2 siswa (10%) masih “Tidak Paham”. Setelah program, jumlah siswa “Paham” meningkat menjadi 7 (35%) dan kategori “Tidak Paham” menurun menjadi 0. Hasil: Wawancara guru menunjukkan siswa lebih percaya diri, antusias, dan aktif. Kebaruan penelitian ini adalah integrasi literasi budaya berbasis program Minggu Literasi yang belum pernah diteliti di Desa Bayan. Kesimpulan: program ini efektif meningkatkan literasi dasar sekaligus kesadaran budaya, sehingga perlu diintegrasikan dalam kurikulum sekolah dan dikembangkan dengan inovasi digital.