Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

KOMUNIKASI EFEKTIF PETUGAS KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL MENGENAI PENCEGAHAN ANEMIA DI PUSKESMAS MARTAPURA Fir’ad Setya Nugraha; Cut Ika Anugrah Kirana; Siti Faridah; Muhammad Nashih; Sopia Sopia; Annisa Febriana; Rusdiana Rusdiana; Dewi Irianti
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 4 No. 3 (2023): SEPTEMBER 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v4i3.18429

Abstract

Anemia merupakan salah satu masalah kesehatan yang sering terjadi pada ibu hamil akibat kurang memperhatikan asupan nutrisi selama masa kehamilan, terutama asupan zat besi. Pengetahuan ibu hamil  mengenai cara mencegah anemia selama kehamilan diperlukan agar terhindar dari masalah kesehatan serta berbagai risiko kehamilan. Upaya pencegahan dan penanganan anemia pada ibu hamil dapat dilakukan dengan memberikan pendidikan kesehatan kepada ibu hamil menggunakan pendekatan komunikasi secara efektif untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang anemia pada kehamilan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara komunikasi efektif petugas kesehatan terhadap pengetahuan ibu hamil mengenai pencegahan anemia di Puskesmas Martapura. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif yang menggunakan metode deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional dengan jumlah sampel 30 responden. Penelitian menggunakan kuesioner komunikasi efektif dan pengetahuan pencegahan ibu hamil yang kemudian di uji menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara komunikasi efektif petugas kesehatan dengan pengetahuan pencegahan anemia pada ibu hamil di Puskesmas Martapura dengan nilai p value >0.005. Komunikasi secara efektif perlu dilakukan oleh petugas kesehatan dalam memberikan pelayanan maupun edukasi kepada pasien di Puskesmas. Perlunya penelitian lebih lanjut untuk melihat keefektifan komunikasi efektif yang diterapkan oleh petugas kesehatan dalam meingkatkan pengetahuan maupun kesadaran untuk mencegah terjadinya anemia selama kehamilan.
Mother's Experience of Caring for Children with Stunting in the Riverside of Banjar Regency Ikasari, Filia Sofiani; Maria, Insana; Chrisnawati; Nugraha , Fir’ad Setya; Abdillah , Ahmad Rizqo; Kirana , Cut Ika Anugrah; Wirandi , Muhammad
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 7 No. 11: NOVEMBER 2024 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/mppki.v7i11.6231

Abstract

Introduction: Stunting is one of the most common impacts of chronic malnutrition in the world. Banjar Regency is one of the regencies in South Kalimantan that has experienced a significant increase in stunting cases. Mothers often act as the primary caregivers of children, thus all actions taken by mothers related to care including fulfilling nutritional needs can affect the health and nutritional status of their children. It is important for a mother to have good knowledge about fulfilling nutrition for children, fulfilling immunizations, maintaining sanitation and treating infectious diseases in children. One way to gain knowledge is from experience. Mothers with stunted children have experiences that can be lessons regarding the actions taken during treatment, the obstacles felt and how to prevent stunting in the next generation. Objective: This study aims to explore the experiences of mothers in caring for children with stunting in the riverside of ??Banjar Regency. Method: A qualitative approach with a phenomenological design was used in this study. Data were collected using the in-depth interview method and analyzed using the sequence: transcribing, categorizing, using N-Vivo 12. The population in this study were all mothers who had stunted children in the riverside of ??Banjar Regency. In this study, mothers who became participants were selected using a purposive sampling method, namely data was taken from information from health center officers in Banjar Regency with inclusion criteria having experience caring for children with stunting, being able to communicate well and being willing to be participants. Data saturation was obtained on the 16th participant. Result: The results of this study identified 5 themes, namely children's eating habits, children's conditions, mothers' efforts, mothers' difficulties and the role of fathers. Children's eating habits include incomplete menus, eating little, eating irregularly, eating without side dishes, and snacks before eating. The condition of stunted children in this study was slow development, frequent illness, and poor sleep quality. Mother’s efforts were to provide exclusive breastfeeding and routinely go to posyandu. The difficulties faced by mothers were difficulty in accessing health facilities, economic problems, children who did not want to be separated from their mothers, confusion in handling stunting and the presence of a closed mouth movement in children. The role of fathers included collaborating with mothers in parenting and being less involved in parenting. Conclusion: The conclusion obtained in this study was that 5 themes were obtained from the experience of mothers in caring for children with stunting in the riverside of Banjar Regency.
Exploration of Mother’s Perception of Toddlers About Stunting: Qualitative Study Ikasari, Filia Sofiani; Pusparina, Iis; Nugraha, Fir'ad Setya; Abdillah, Ahmad Rizqo; Kirana, Cut Ika Anugrah; Wirandi, Muhammad
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 8 No. 3: MARCH 2025 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/mppki.v8i3.6932

Abstract

Introduction: Stunting is a significant health issue in Southeast Asia, commonly resulting from chronic malnutrition. Mothers play a crucial role in their children’s growth, development, and stunting prevention. Perceptions shape maternal attitudes and behaviors, influencing care for toddlers. This study aims to explore mothers’ perceptions of stunting in the Martapura 1 Health Center work area Methods: A qualitative study with a descriptive phenomenological approach was conducted. Sixteen mothers of stunted toddlers were selected using purposive sampling. Data were collected through observation, interviews, documentation, and audio recordings. Ethical approval was obtained from the Health Research Ethics Commission of the Stikes Intan Martapura. Results: Five themes emerged regarding mothers' perceptions of stunting: Definition of Stunting: Mothers associated stunting with genetic conditions, malnutrition, underweight, short stature, stunted growth and small body size; Causes of Stunting: Perceptions included many factors, malnutrition, cultural beliefs like "buyu" (a local term), and adequate food intake; Symptoms of Stunting: Mothers identified underweight, short stature, delayed development, small body size, and frequent illness; Prevention of Stunting: Properly fed, regular meal schedules, milk provision, attending posyandu (community health services), and provide vitamins; Handling of Stunting: Mothers mentioned consulting healthcare providers, providing nutritious food, improving dietary patterns, providing vitamins, and ensuring adequate sleep. Conclusion: The study provides insights into maternal perceptions of stunting, covering definitions, causes, symptoms, prevention, and management. The study highlights the influence of sociocultural beliefs on maternal perceptions of stunting, which may contribute to misunderstandings and ineffective prevention strategies. Findings emphasize the need for culturally tailored health education to correct misconceptions and promote evidence-based stunting prevention practices. Strengthening community engagement and healthcare interventions is crucial for enhancing maternal awareness and ensuring the successful implementation of stunting prevention programs. Future research should explore broader populations to capture diverse sociocultural perspectives and their impact on child health.
Peningkatan pengetahuan ibu tentang ISPA pada balita sebagai salah satu upaya mencegah stunting Ikasari, Filia Sofiani; Pusparina, Iis; Nugraha, Fir'ad Setya; Kirana, Cut Ika Anugrah
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 4 (2025): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i4.31597

Abstract

Abstrak Stunting merupakan permasalahan kesehatan serius yang berdampak jangka panjang terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak. Salah satu faktor langsung yang berkontribusi terhadap kejadian stunting adalah infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), terutama pada balita. Kurangnya pengetahuan ibu mengenai pencegahan dan penatalaksanaan ISPA dapat meningkatkan risiko infeksi berulang yang berdampak pada status gizi anak. Di wilayah kerja Puskesmas Martapura 1, prevalensi stunting mengalami peningkatan yang signifikan, sementara masih ditemukan rendahnya keterlibatan ibu dalam upaya pencegahan ISPA pada balita. Berdasarkan hasil observasi awal, banyak ibu belum memahami gejala dini ISPA dan langkah-langkah penanganan awal di rumah. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian ini dilakukan untuk memberdayakan ibu melalui edukasi dan pendampingan agar mampu mencegah ISPA sebagai upaya menurunkan risiko stunting. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ibu balita tentang ISPA sebagai salah satu upaya mencegah stunting. Metode pelaksanaan yang digunakan adalah edukasi kesehatan secara interaktif dengan pendekatan door-to-door kepada 16 ibu balita selama bulan Desember 2024. Materi edukasi mencakup pengertian, penyebab, gejala, pencegahan, dan penatalaksanaan ISPA, serta hubungannya dengan stunting. Evaluasi dilakukan melalui pre test dan post test yang dilakukan pada ibu balita. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam pengetahuan ibu setelah intervensi. Sebelum diberikan edukasi rerata pengetahuan ibu tentang ISPA 49,48%, setelah diberikan edukasi rerata pengetahuan ibu meningkat menjadi 87,6%. Edukasi kesehatan interaktif efektif dalam meningkatkan pengetahuan ibu tentang ISPA sebagai bagian dari upaya pencegahan stunting pada balita. Kata kunci: edukasi kesehatan; infeksi saluran pernapasan akut; ibu balita; pencegahan; stunting. Abstract Stunting is a serious public health problem with long-term impacts on children's growth and development. One of the direct contributing factors to stunting is acute respiratory infection (ARI), particularly in children under five. Mothers' lack of knowledge regarding ARI prevention and management can increase the risk of recurrent infections, which negatively affects children's nutritional status. In the working area of Martapura 1 Public Health Center, the prevalence of stunting has significantly increased, while maternal involvement in ARI prevention efforts remains low. Initial observations revealed that many mothers do not understand the early symptoms of ARI or appropriate home-based management strategies. Therefore, this community service activity aimed to empower mothers through education and assistance to prevent ARI as part of efforts to reduce stunting risk. The goal of this program was to improve maternal knowledge of ARI as a preventive measure against stunting. The method used was interactive health education delivered through a door-to-door approach to 16 mothers of toddlers during December 2024. The educational content included definitions, causes, symptoms, prevention, and home management of ARI, as well as its link to stunting. Evaluation was conducted using a pre-test and post-test design. The results showed a significant increase in maternal knowledge after the intervention. Before education, mothers' average knowledge of ARI was 49.48%. After education, the average knowledge increased to 87.6%. Interactive health education is effective in increasing mothers' knowledge of ARI as part of efforts to prevent stunting in toddlers.Interactive health education was effective in increasing maternal knowledge about acute respiratory infections (ARI) as part of efforts to prevent stunting in toddlers. Thus, interactive health education proved effective in enhancing mothers’ knowledge of ARI as part of stunting prevention efforts in young children. Keywords: acute respiratory infection; health education; mother of under five children, prevention; stunting.
Pengaruh Rebusan Daun Sirsak Terhadap Tekanan Darah Pada Wanita Usia Subur Penderita Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Martapura 1 Nugraha, Fir'ad Setya; Sukmawaty, Martini Nur; Pusparina, Iis; Raziansyah, Raziansyah
JURNAL KEPERAWATAN SUAKA INSAN (JKSI) Vol. 10 No. 2 (2025): Jurnal Keperawatan Suaka Insan (JKSI)
Publisher : STIKES Suaka Insan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jksi.v10i2.918

Abstract

Hypertension is one of the non-communicable diseases often referred to as a “silent killer”. In women of reproductive age, it is commonly caused by unhealthy lifestyle behaviors and hormonal imbalances. Hypertension can be managed through non-pharmacological therapies. One such therapy is consuming a decoction of soursop leaves. The intervention provided was an adjunct therapy to pharmacological treatment. This study aimed to investigate the effect of soursop leaf decoction on blood pressure among women of reproductive age with hypertension in the working area of Martapura 1 Health Center. A quantitative quasi-experimental method was used with a pre-test and post-test repeated measures design. The study involved 40 respondents selected through purposive sampling. Data were analyzed using the Wilcoxon test. The results showed a significant effect of soursop leaf decoction on both systolic and diastolic blood pressure, with a p-value of 0.000 (p < 0.005). These findings suggest that soursop leaf decoction effectively lowers blood pressure in hypertension women of reproductive age in the working area of Martapura 1 Health Center. This therapy is expected to serve as a potential alternative treatment for managing blood pressure in women of reproductive age with hypertension.
SOSIALISASI 5K DALAM UPAYA PENCEGAHAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN PENDEKATAN INTERPERSONAL Febriana, Annisa; Rusdiana, Rusdiana; Heryyanoor, Heryyanoor; Nugraha, Fir’ad Setya; Kirana, Cut Ika Anugrah; Faridah, Siti; Nashih, Muhammad; Sopia, Sopia
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2024): Volume 5 No 1 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i1.24783

Abstract

Tingginya masalah anemia pada ibu hamil menjadi salah satu permasalahan di Indonesia. Hal ini disebabkan pengetahuan yang kurang serta pola makan yang kurang baik dan kurangnya konsumsi makanan mengandung zat besi dan tablet Fe saat kehamilan dan pada masa remaja. Pengetahuan yang baik mengenai pencegahan anemia diperlukan agar ibu hamil dapat memperhatikan asuhan nutrisi selama kehamilan dan rutin konsumsi tablet Fe agar terhindar dari anemia selama kehamilan. Tujuan dari pelaksaanan pengabdian masyarakat ini agar pengetahuan ibu hamil mengenai pencegahan anemia dapat meningkat melalui 5k yang disosialisasikan dengan pendekatan interpersonal. Pendekatan interpersonal diharapkan dapat memaksimalkan dalam penyampaian informasi mengenai pencegahan anemia dan mudah untuk dipahami oleh ibu hamil. Kegiatan sosialisasi ini dilakukan di Puskesmas Martapura dengan sasaran 30 responden ibu hamil yang berkunjung ke Poli KIA-KB., menggunakan media leaflet yang berisikan informasi mengenai 5K dalam pencegahan anemia. Dilakukan pre dan post test menggunakan kuesioner untuk menilai pengetahuan dan ibu hamil mengenai pencegahan anemia. Hasil menunjukan adanya peningkatan pengetahuan mengenai pencegahan anemia. Perlunya kesinambungan dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat agar masalah anemia pada ibu hamil dapat dicegah dan dikendalikan melalui peningkatan pengetahuan dengan berbagai intervensi keperawatan yang inovatif.