Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmu Administrasi dan Studi Kebijakan (JIASK)

KEBIJAKAN CUKAI ROKOK SEBAGAI INSTRUMEN FISKAL: STUDI KUALITATIF TENTANG DAMPAK KONSUMSI DAN PENERIMAAN NEGARA DI INDONESIA Marbun, Frederic Kornelius
Jurnal Ilmu Administrasi dan Studi Kebijakan (JIASK) مجلد 7 عدد 2 (2025): Jurnal Ilmu Administrasi dan Studi Kebijakan (JIASK) (Maret 2025)
Publisher : MAP Program Pascasarjana Universitas Sjakhyakirti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48093/jiask.v7i2.251

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara mendalam kebijakan cukai rokok di Indonesia sebagai instrumen fiskal, serta dampaknya terhadap konsumsi rokok dan penerimaan negara. Melalui pendekatan kualitatif, penelitian ini menggali pandangan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, industri rokok, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat umum, dalam rangka menilai efektivitas penerapan kebijakan cukai rokok. Data primer diperoleh melalui wawancara mendalam dengan narasumber kunci yang berperan dalam perumusan dan pelaksanaan kebijakan, sementara data sekunder diperoleh melalui studi literatur, laporan pemerintah, dan analisis dokumen kebijakan yang relevan. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa kebijakan cukai rokok telah berhasil mengurangi konsumsi rokok secara signifikan, terutama di kalangan masyarakat berpenghasilan rendah. Namun, di sisi lain, terdapat peningkatan peredaran rokok ilegal yang menjadi tantangan tersendiri bagi upaya pengendalian konsumsi. Dari perspektif penerimaan negara, cukai rokok menjadi salah satu kontributor terbesar dalam pendapatan fiskal Indonesia. Kenaikan tarif cukai yang konsisten dinilai mampu menekan prevalensi perokok, namun kebijakan ini harus diimbangi dengan upaya pengawasan yang lebih ketat dan efektif terhadap peredaran rokok ilegal. Selain itu, diperlukan kerangka kebijakan yang lebih komprehensif agar kebijakan fiskal ini tidak hanya berfokus pada aspek ekonomi semata, melainkan juga mampu memaksimalkan dampak positifnya terhadap kesehatan masyarakat secara luas.
KEBIJAKAN CUKAI ROKOK SEBAGAI INSTRUMEN FISKAL: STUDI KUALITATIF TENTANG DAMPAK KONSUMSI DAN PENERIMAAN NEGARA DI INDONESIA Marbun, Frederic Kornelius
Jurnal Ilmu Administrasi dan Studi Kebijakan (JIASK) مجلد 7 عدد 2 (2025): Jurnal Ilmu Administrasi dan Studi Kebijakan (JIASK) (Maret 2025)
Publisher : MAP Program Pascasarjana Universitas Sjakhyakirti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48093/jiask.v7i2.251

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara mendalam kebijakan cukai rokok di Indonesia sebagai instrumen fiskal, serta dampaknya terhadap konsumsi rokok dan penerimaan negara. Melalui pendekatan kualitatif, penelitian ini menggali pandangan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, industri rokok, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat umum, dalam rangka menilai efektivitas penerapan kebijakan cukai rokok. Data primer diperoleh melalui wawancara mendalam dengan narasumber kunci yang berperan dalam perumusan dan pelaksanaan kebijakan, sementara data sekunder diperoleh melalui studi literatur, laporan pemerintah, dan analisis dokumen kebijakan yang relevan. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa kebijakan cukai rokok telah berhasil mengurangi konsumsi rokok secara signifikan, terutama di kalangan masyarakat berpenghasilan rendah. Namun, di sisi lain, terdapat peningkatan peredaran rokok ilegal yang menjadi tantangan tersendiri bagi upaya pengendalian konsumsi. Dari perspektif penerimaan negara, cukai rokok menjadi salah satu kontributor terbesar dalam pendapatan fiskal Indonesia. Kenaikan tarif cukai yang konsisten dinilai mampu menekan prevalensi perokok, namun kebijakan ini harus diimbangi dengan upaya pengawasan yang lebih ketat dan efektif terhadap peredaran rokok ilegal. Selain itu, diperlukan kerangka kebijakan yang lebih komprehensif agar kebijakan fiskal ini tidak hanya berfokus pada aspek ekonomi semata, melainkan juga mampu memaksimalkan dampak positifnya terhadap kesehatan masyarakat secara luas.