Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Comparison Of Polyphenol Antioxidant Levels In Fig Plant Leaves, Skin, And Flesh Using The DPPH Method Annisa Ancha; Rachmat Faisal Syamsu; Iin Widya Ningsi; Armanto Makmun; Andi Millaty Halifah Dirgahayu Lantara
Jurnal EduHealth Vol. 16 No. 01 (2025): Jurnal EduHealt, Edition January - March, 2025
Publisher : Sean Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fig plants (Ficus carica) are known to have potential as a source of antioxidants, especially from the polyphenol content found in the leaves, skin, and fruit flesh. This study aims to compare the antioxidant activity of polyphenols in three parts of the fig plant using the DPPH (2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl) test method to measure free radical inhibition. Extraction was carried out using 96% ethanol, and antioxidant activity was tested at concentrations of less than 100 ppm. The results showed that fig leaves had the highest antioxidant activity with an inhibition percentage of 75.991%, followed by fig flesh at 56.559%, and fig skin at 48.925%. ANOVA test analysis showed significant differences between the three parts of the plant with a significance value of p of 0.004 (<0.05), which confirmed that fig leaves have higher antioxidant potential than the skin and fruit flesh. This study provides useful information for the development of fig-based health products.
Investigasi Pemeriksaan Luar pada Korban Tenggelam dan Aspek Medikolegal: Laporan Kasus Suryo, Ersya; Nur Azizah Reski; Annisa; Denny Mathius; Zulfiyah Surdam; Andi Millaty Halifah Dirgahayu Lantara
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 5 No. 2 (2025): Juni
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v5i2.552

Abstract

Menurut Dorland’s Illustrated Medical Dictionary mendefinisikan tenggelam sebagai sesak napas dan kematian yang disebabkan oleh terisinya paru-paru dengan air atau cairan lain, sehingga menyulitkan terjadinya pertukaran gas. Secara global, tenggelam merupakan penyebab kematian akibat cedera tidak disengaja ke-3 terbanyak dan menyebabkan hampir 4000 kematian per tahun di Amerika Serikat. Metode: Mengidentifikasi langsung penyebab kematian pada korban tenggelam melalui pemeriksaan luar. Kasus: Seorang jenazah laki-laki dikirim oleh penyidik dengan Surat Permintaan Visum ke salah satu rumah sakit di Makassar pada tanggal 01 Mei 2024. Seorang pria Indonesia berusia 37 tahun bernama Tn. H ditemukan meninggal dunia di pantai. Bagian Forensik dan Medikolegal menerima surat permintaan pemeriksaan luar dengan ketentuan umum. Hasil: Pada pemeriksaan luar amati tanda-tanda tenggelam, yaitu: busa berwarna putih/merah pada hidung dan mulut, benda-benda air seperti pasir, tumbuhan, dll, pada rongga hidung dan rongga mulut, cutis anserine, Washer woman’s hand, Cadaveric spasm. Kesimpulan: Pencarian dan Pertolongan pada hakikatnya merupakan kegiatan kemanusiaan dan merupakan kewajiban bagi setiap warga negara. Berdasarkan hasil pemeriksaan luar ditemukan tanda-tanda tenggelam, untuk memaksimalkan bukti tanda-tanda tenggelam perlu dilakukan autopsi sehingga dapat menarik kesimpulan pasti bahwa mayat ini merupakan korban tenggelam.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU KEHADIRAN MAHASISWA PADA JAM PERTAMA DI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA Luthfiah Amelia Artjan; Andi Millaty Halifah Dirgahayu Lantara; Suliati P. Amir; Shulhana Mochtar; Muhammad Wirasto Ismail
Medika Alkhairaat: Jurnal Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Vol 7 No 03 (2025): Desember
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Alkhairaat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/ma.v7i03.349

Abstract

ABSTRAK Kehadiran mahasiswa secara tepat waktu dalam perkuliahan pagi memiliki peran penting dalam menjamin efektivitas proses pembelajaran, khususnya pada pendidikan kedokteran yang menuntut kedisiplinan tinggi, beban akademik besar, dan kesiapan mental yang optimal. Namun, keterlambatan mahasiswa masih menjadi permasalahan yang sering terjadi, dipengaruhi oleh berbagai faktor internal dan eksternal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi ketepatan waktu kehadiran mahasiswa pada jam kuliah pertama di Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain potong lintang (cross-sectional). Sampel terdiri dari 197 mahasiswa preklinik angkatan 2022 yang dipilih melalui teknik quota sampling. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner terstruktur yang mencakup enam variabel: motivasi belajar, kualitas tidur, minat terhadap mata kuliah (faktor internal), serta metode pengajaran dosen, faktor cuaca, dan lingkungan perkuliahan (faktor eksternal). Data dianalisis menggunakan uji regresi linier berganda dengan bantuan SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi belajar (p = 0,045) dan minat terhadap mata kuliah (p = 0,010) berpengaruh positif signifikan terhadap kehadiran mahasiswa, sementara metode pengajaran dosen (p = 0,005) dan lingkungan perkuliahan (p < 0,001) berpengaruh negatif signifikan. Kualitas tidur dan faktor cuaca tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan. Model ini menjelaskan 48,7% variasi dalam kehadiran (R² = 0,487). Hasil ini menunjukkan bahwa ketepatan waktu kehadiran lebih dipengaruhi oleh faktor psikologis dan pedagogis daripada faktor lingkungan fisik atau fisiologis. ABSTRACT Punctual student attendance during early morning lectures plays a vital role in ensuring the effectiveness of learning, particularly in medical education, which demands high levels of discipline, academic workload, and mental readiness. However, student tardiness remains a common issue, influenced by various internal and external factors. This study aimed to analyze the factors affecting the punctuality of students’ attendance in the first lecture session at the Faculty of Medicine, Universitas Muslim Indonesia. A cross-sectional quantitative design was used with a total sample of 197 pre-clinical students from the 2022 cohort, selected through quota sampling. Data were collected using structured questionnaires covering six independent variables: internal factors (learning motivation, sleep quality, and subject interest) and external factors (teaching methods, weather conditions, and learning environment). Data were analyzed using multiple linear regression with SPSS software. The results showed that learning motivation (p = 0.045) and interest in the subject (p = 0.010) had a positive and significant effect on student attendance. Conversely, teaching methods (p = 0.005) and the classroom environment (p < 0.001) had a significant negative effect. Sleep quality (p = 0.257) and weather (p = 0.776) were not statistically significant. The regression model explained 48.7% of the variation in attendance (R² = 0.487). These results show that punctuality in attendance is more influenced by learning motivation and interest in the course than by physical or physiological environmental factors.