Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Faktor Resiko Penyebab Nyeri Punggung Bawah pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia (UMI) Angkatan 2021 Ramdani, Putri; Nasaruddin, Hermiaty; Putra, Fadil Mula; Syafei, Imran; Mubarak, Andi Firman
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol 25, No 1 (2025): Februari
Publisher : Universitas Batanghari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33087/jiubj.v25i1.5702

Abstract

This study aims to determine the characteristics of sedentary lifestyle to complaints of low back pain in students of the Faculty of Medicine UMI class of 2021 based on age, gender, height, weight, and sleep quality. This study is a quantitative research with a cross-sectional study design. The results showed that the most complaints of low back pain were experienced by 21-year-old subjects, who were generally in the transition phase from education to the world of work. Based on gender, women experience these complaints more often than men, which are caused by biological factors such as lower muscle mass and hormonal fluctuations. Height 150-159 cm has the highest prevalence of low back pain, possibly due to less than optimal posture. College students weighing 40-49 kg also experience this complaint more often, which can be attributed to lower muscle mass. In terms of sleep quality, there was a significant relationship between sleep quality and the severity of low back pain, where respondents with low sleep quality tended to experience higher pain. Overall, this study shows a significant relationship between sedentary lifestyle and low back pain complaints in UMI Faculty of Medicine students. Further research is suggested to explore other factors such as stress, physical activity, and psychological factors that may affect sleep quality and low back pain severity
Monitoring Tekanan Darah dan Glukosa Darah sebagai Pencegahan Penyakit Degeneratif bagi Masyarakat Desa Paddinging Abdullah, Rezky Putri Indarwati; Nasaruddin, Hermiaty; Arifin Bando, Achmad Syafii
Jurnal Pengabdian Kedokteran Indonesia Vol 6 No 1 (2025): Maret 2025
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/jpki.v6i1.339

Abstract

Penyakit degeneratif seperti hipertensi dan diabetes mellitus merupakan masalah kesehatan global yang signifikan. American Heart Association melaporkan bahwa sekitar 74,5 juta orang di Amerika yang berusia di atas 20 tahun menderita hipertensi. Menghadapi tantangan kesehatan ganda berupa peningkatan kasus penyakit tidak menular, termasuk DM dan hipertensi perlu dilakukan kegiatan pengabdian masyarakat bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang diet dan komplikasi, serta memberikan edukasi mengenai penyakit degeneratif. Metode yang digunakan mencakup penyuluhan, skrining kesehatan melalui pengukuran tekanan darah dan kadar gula darah, serta penyediaan alat pemeriksaan dan bahan ajar yang mudah dipahami, guna meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan. Sebelum penyuluhan, hanya 20% peserta yang memiliki pemahaman baik tentang hipertensi dan diabetes mellitus, namun setelah penyuluhan meningkat menjadi 86%. Pemeriksaan Kesehatan mengungkapkan bahwa 37,5% peserta mengalami pre-hipertensi, 27,5 hipertensi, dan 10% memiliki kadar glukosa darah di atas normal. Hal ini menunjukkan bahwa edukasi dan skrining kesehatan berbasis komunitas efektif dalam meningkatan kesadaran dan pemahaman Masyarakat tentang penyakit degeneratif.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN MELASMA PADA PENYAPU JALAN WANITA USIA 20-50 TAHUN DI MAKASSAR Wana, Nirwana; Abdi, Dian Amelia; Surdam, Zulfiyah; Yuniati, Lisa; Nasaruddin, Hermiaty
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 1 (2024): APRIL 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i1.25599

Abstract

Melasma berasal dari bahasa Yunani “melas” yaitu “bintik hitam” yang merupakan penampakan klinis dari melasma. Melasma biasanya ditemukan pada ras kulit gelap tetapi dapat pula ditemukan di berbagai ras pada warga yang tinggal di daerah yang menerima radiasi ultraviolet yang tinggi, yaitu penduduk yang tinggal di wilayah tropis dan paling sering ditemukan pada perempuan dibandingkan laki-laki. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian  melasma pada penyapu jalan wanita usia 20-50 tahun di Makassar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yakni observasional analitik dengan desain studi cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah penyapu jalan wanita usia 20-50 tahun sebanyak 50 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan mengisi kuesioner. Hasil dari penelitin didapatkan bahwa dari 50 penyapu jalan didapatkan 16 orang (32%) menderita melasma, paling banyak pada usia 41-50 (41,7%). Faktor risiko pada sampel didapatkan 27 orang (54%) yang terpapar sinar matahari, 13 orang (26%) yang menggunakan kosmetik, 23 orang (46%) yang menggunakan kontrasepsi hormonal, 2 orang (4%) hamil, dan 6 orang (12%) mengonsumsi obat-obatan. Berdasarkan hasil uji chi-square didapatkan paparan sinar matahari dan penggunaan kosmetik adalah <0.001, kontrasepsi hormonal 0.535, kehamilan 0.542 dan penggunaan obat-obatan 0.365. Kesimpulan dari penelitian ini yakni ada hubungan yang signifikan antara paparan sinar matahari dan kosmetik dengan kejadian melasma sedangkan penggunaan kontrasepsi hormonal, kehamilan, dan penggunaan obat-obatan tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian melasma pada penyapu jalan wanita usia 20-50 tahun di Makassar.