Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Digital Visual Branding : Membangun Tata Kelola Manajemen Digital Branding Desa Gisik Cemandi Gina Amara Amodia; Sahrul Rizkyanto; Hanan Salsabila; Triyoga Agung Laksana; Jokhanan Kristiyono; Aulia Afniar Rahmawati; E. Rizky Wulandari
Prapanca : Jurnal Abdimas Vol. 4 No. 2 (2024): Prapanca : Jurnal Abdimas
Publisher : LPPM Stikosa - AWS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37826/prapanca.v4i2.889

Abstract

Gisik Cemandi Sedati refers to an area or village in East Java, Indonesia, which is known for its tourism potential, especially related to beaches and sea-related activities. This area has the potential for natural tourism, especially beach tourism, because it is located on the northern coast of Java. The people of Gisik Cemandi Village generally work as salt farmers, fishermen, and small traders. Most of the population has not made full use of digital technology, especially in the context of tourism marketing and promotion. This research focuses on the implementation of digital branding for Gisik Cemandi Village, Sedati, Sidoarjo through the Abdimas (Community Service) program by Stikosa-AWS. This service began with the lack of digital exposure in Gisik Cemandi Village, which has significant tourism potential. The main goal is to increase the visibility and branding of the village through digital strategies, so that it can attract more tourists and improve the local economy. The methods used include SWOT analysis to identify strengths, weaknesses, opportunities, and threats in village digital marketing. Furthermore, a digital content strategy involving websites, social media, and online campaigns was developed. The Abdimas Stikosa-AWS program also involves training villagers in managing digital content. The results of this program include a significant increase in online traffic to the village's digital platform, increased interaction on social media, and an increase in the number of tourist visits. This research confirms that the implementation of digital branding through the Abdimas program can be effective in increasing the visibility and attractiveness of village tourism.
Implementasi Program Bimbingan Baca Dan Tulis Bagi Siswa Yang Kesulitan Membaca Dan Menulis Di SMPN 17 Kota Serang Ajeng Restu Wahyuni; Alifia Sayidina Santoso; Alif Via Dwi Febriani; Hanan Salsabila; M. Abriyanto; Pradista Marsha Salsalbilla Atmaja; Risfa Nafisa Salma; Yessy Agustin
Gudang Jurnal Multidisiplin Ilmu Vol. 2 No. 11 (2024): GJMI - NOVEMBER
Publisher : PT. Gudang Pustaka Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59435/gjmi.v2i11.997

Abstract

Menyelesaikan literasi dalam menulis dan membaca merupakan tantangan yang masih banyak ditemui dalam berbagai jenjang pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kesulitan literasi dan membantu siswa yang kurang dalam pemahaman terutama dalam kemampuan membaca dan menulis, serta meluncurkan metode pengajaran bimbingan yang digunakan untuk mengatasi masalah tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode wawancara dan observasi terhadap siswa, guru, dan orang tua di sekolah SMPN 17 Kota Serang dengan menggunakan program bimbingan literasi sebagai metode untuk meningkatkan daya baca dan tulis anak diberikannya bimbingan literasi sebelum pelajaran dimulai waktu yang diberikan selama 30 menit dengan jangka waktu 1 bulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor utama yang menyebabkan kesulitan literasi meliputi kurangnya minat membaca, metode pengajaran yang kurang efektif, dan keterbatasan akses terhadap bahan bacaan yang menarik. Selain itu, lingkungan keluarga yang kurang mendukung perkembangan literasi juga mempengaruhi keterampilan membaca dan menulis siswa. Kesimpulan dari penelitian ini menekankan perlunya inovasi dalam metode pengajaran literasi, serta peran aktif orang tua dan sekolah dalam menciptakan lingkungan yang mendukung minat baca dan tulis pada anak. Rekomendasi diberikan agar program literasi lebih disesuaikan dengan kebutuhan anak dan menitikberatkan pada pendekatan yang interaktif serta terfokus pada praktik sehari-hari.