Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pemberian Asuhan Secara Berkesinambungan Atau Continuity of Care (COC) Dari Masa Kehamilan Sampai Keluarga Berencana Sanjaya, Riona; Rofika, Ayu; Nariyati, Atik Yuli; Aryani, Famela Dwi; Nanda, Reski; Cahya, Wulan; Selvia, Resti; Aulia, Maya Difa; Meliana, Meliana; Fitri, Ica
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 12, No 2 (2025): Volume 12 Nomor 2
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v12i2.16364

Abstract

Pelayanan kesehatan yang baik untuk menurunkan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) di Indonesia dengan pemberian asuhan secara berkesinambungan atau continuity of care (COC) yaitu asuhan kebidanan komprehensif yang diberikan secara menyeluruh mulai dari hamil, bersalin, bayi baru lahir, nifas,sampai pada keluarga berencana. Data AKI dan AKB di Indonesia makin tinggi angka kematian ibu dan bayi di suatu negara maka dapat dipastikan bahwa derajat kesehatan negara tersebut buruk penelitian ini bertujuan untuk melakukan asuhan berkelanjutan dari masa kehamilan sampai pasca persalinan. Selain itu akan dilakukan asuhan secara komprehensif mulai dari masa kehamilan, persalinan, pada ibu inpartu kala 1 fase aktif, nifas sampai deengan bayi baru lahir dan dilanjutkan keluarga berencana. Asuhan yang diberikan pada ibu hamil dengan kompres hangat dan ibu nifas dengan pemberian pijat oksitosin. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan metode studi kasus. Pada kasus ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan menggunakan tujuh langkah Varney dan pendekatan SOAP asuhan continuity of care sejak masa kehamilan hingga KB. hasil asuhan kebidanan yang dilakukan terhadap Ny. S, Ny. SO dan Ny. A didapatkan ibu tidak mengalami masalah yang serius serta praktik dengan teori tidak ada kesenjangan, masalah kebidanan dijumpai pada masa hamil, bersalin, nifas terhadap y Ny. S, Ny. SO dan Ny. A  yaitu nyeri pinggang dan punggung dan produksi ASI kurang. Penatalaksaan kasus dilakukan dengan pemberian kompres hangat dan pemberian pijat oksitosin. Evaluasi tindakan didapatkan ada penurunan nyeri punggung serta peningkatan produksi ASI.
Analisis biaya penggunaan analgetik sebagai terapi antinyeri pada pasien pasca bedah apendisitis di RSUD Aulia Pandeglang Yusransyah, Yusransyah; Stiani, Sofi Nurmay; Cahya, Wulan; Udin, Baha
Journal of Holistic and Health Sciences (Jurnal Ilmu Holistik dan Kesehatan) Vol. 9 No. 1 (2025): Journal of Holistic and Health Sciences (Jurnal Ilmu Holistik dan Kesehatan)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51873/jhhs.v9i1.349

Abstract

Latar belakang: Penggunaan analgetik sebagai terapi antinyeri pada pasien pasca bedah apendisitis di rumah sakit memiliki peran yang signifikan dalam mendukung proses pemulihan pasien. Namun, seiring meningkatnya biaya perawatan kesehatan, penting bagi fasilitas kesehatan untuk mengoptimalkan penggunaan analgetik agar tetap efektif namun juga ekonomis. Minimisasi biaya penggunaan analgetik tanpa mengorbankan efektivitas terapi menjadi tantangan utama dalam memastikan pasien mendapatkan perawatan yang optimal. Tujuan penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk menentukan penggunaan obat analgesik dengan biaya paling rendah pada pasien pasca operasi apendisitis di RSUD Aulia Pandeglang. Metode penelitian: Metode penelitian yang digunakan adalah pengambilan data secara retrospektif dengan menggunakan data sekunder berupa rekam medis dan rincian biaya pengobatan pasien pasca operasi apendisitis yang tersedia di rumah sakit. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata biaya total untuk analgetik Tramadol injeksi dengan lama pengobatan 3 hari adalah Rp. 2.893.400,00/pasien, Dexketoprofen oral dengan lama pengobatan 3 hari adalah Rp. 11.051.400,00/pasien, Ketorolac injeksi dengan lama pengobatan 9 hari adalah Rp. 27.067.531,00/pasien, Paracetamol oral dengan lama pengobatan 7 hari adalah Rp. 13.212.000,00/pasien, Asam Mefenamat oral dengan lama pengobatan 10 hari adalah Rp. 2.929.000,00/pasien, Natrium Diklofenak oral dengan lama pengobatan 3 hari adalah Rp. 10.929.052,00/pasien, Ibuprofen oral dengan lama pengobatan 5 hari adalah Rp. 3.957.000,00/pasien, dan Ketoprofen injeksi dengan lama pengobatan 6 hari adalah Rp. 13.239.000,00/pasien. Simpulan: Berdasarkan data tersebut, analgetik injeksi Tramadol memiliki biaya total rata-rata paling rendah dibandingkan dengan analgetik lainnya