Inal Aprizal
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

ANALISIS PERSPEKTIF HAEDAR NASHIR TENTANG MUHAMMADIYAH DITINJAU DARI BERBAGAI ASPEK KEILMUAN ISLAM BERKEMAJUAN Suriyati; Inal Aprizal; Desi Asmaret
EDU RESEARCH Vol 6 No 1 (2025): EDU RESEARCH
Publisher : IICLS (Indonesian Institute for Corporate Learning and Studies)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47827/jer.v6i1.295

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perspektif Haedar Nashir mengenai Muhammadiyah melalui berbagai aspek keilmuan Islam yang berkemajuan. Metode yang digunakan adalah literatur review, di mana penulis mengkaji berbagai karya tulis, artikel, dan dokumen yang relevan dengan pemikiran Haedar Nashir tentang Muhammadiyah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Haedar Nashir menekankan pentingnya integrasi antara nilai-nilai Islam dan kemajuan ilmu pengetahuan untuk mencapai masyarakat yang berkeadaban. Selain itu, ia menggarisbawahi peran Muhammadiyah sebagai organisasi yang proaktif dalam menghadapi tantangan zaman, dengan menjunjung tinggi pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial. Melalui analisis ini, dapat disimpulkan bahwa perspektif Haedar Nashir tidak hanya menyoroti relevansi Muhammadiyah dalam konteks keagamaan, tetapi juga dalam memfasilitasi kemajuan sosial dan intelektual di Indonesia. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pemikiran bagi pengembangan studi Muhammadiyah dan keilmuan Islam yang lebih luas.
ANALISIS PERBEDAAN DAN PERSAMAAN FILSAFAT DAN TASAWUF (MISTISISME) ISLAM DALAM MENCARI KEBENARAN Jumadia; Inal Aprizal; Riki Saputra
EDU RESEARCH Vol 6 No 1 (2025): EDU RESEARCH
Publisher : IICLS (Indonesian Institute for Corporate Learning and Studies)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47827/jer.v6i1.307

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menggali dan membandingkan dua pendekatan yang berbeda dalam memahami kebenaran dalam tradisi Islam. Filsafat Islam mengedepankan pemikiran rasional dan logis, berusaha menjelaskan realitas melalui analisis kritis dan argumentasi. Sebaliknya, tasawuf menekankan pengalaman spiritual dan hubungan personal dengan Tuhan, mencari kebenaran melalui penghayatan dan praktik mistis. Melalui metode kualitatif, penelitian ini menganalisis teks-teks klasik dari kedua tradisi serta pemikiran tokoh-tokoh terkenal dalam filsafat dan tasawuf. Hasil analisis menunjukkan bahwa meskipun terdapat perbedaan dalam metode dan pendekatan filsafat bersifat analitis dan rasional, sedangkan tasawuf lebih kontemplatif dan intuitif kedua tradisi ini memiliki kesamaan dalam tujuan akhir yaitu pencarian kebenaran yang hakiki. Kesimpulan dari penelitian ini menegaskan bahwa filsafat dan tasawuf, meskipun berbeda, saling melengkapi dan memberikan wawasan yang lebih dalam mengenai hakikat eksistensi manusia dan hubungan dengan Tuhan. Pemahaman yang Integrative terhadap kedua pendekatan ini dapat memperkaya diskursus keagamaan dan filosofis dalam konteks Islam.
STRATEGI INKLUSI TANTANGAN DAN SOLUSI DALAM PEMBELAJARAN SISWA DENGAN KEBUTUHAN KHUSUS Inal Aprizal
EDU RESEARCH Vol 6 No 1 (2025): EDU RESEARCH
Publisher : IICLS (Indonesian Institute for Corporate Learning and Studies)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47827/jer.v6i1.513

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tantangan yang dihadapi dalam penerapan strategi inklusi di kelas dan mencari solusi untuk meningkatkan pengalaman belajar siswa dengan kebutuhan khusus. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus di beberapa sekolah inklusif, dengan pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan kuesioner yang melibatkan guru, siswa, dan orang tua. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tantangan utama meliputi kurangnya pelatihan bagi guru, keterbatasan sumber daya, dan stigma sosial terhadap siswa dengan kebutuhan khusus. Namun, solusi yang diidentifikasi mencakup peningkatan pelatihan profesional, pengembangan materi pembelajaran yang adaptif, serta peningkatan kesadaran dan dukungan dari orang tua dan masyarakat. Penelitian ini memberikan rekomendasi bagi pengambil kebijakan dan pendidik untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih inklusif dan mendukung bagi semua siswa.
KONSEP KEBENARAN DALAM FILSAFAT ILMU KEISLAMAN : PERSPEKTIF AL-GHAZALI DAN IBN RUSHD Yelliza Gusti; Inal Aprizal; Julhadi
EDU RESEARCH Vol 6 No 1 (2025): EDU RESEARCH
Publisher : IICLS (Indonesian Institute for Corporate Learning and Studies)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47827/jer.v6i1.523

Abstract

Konsep kebenaran dalam filsafat ilmu Keislaman merupakan tema yang mendalam dan kompleks, terutama ketika dipandang melalui lensa pemikiran dua tokoh besar: Al-Ghazali dan Ibn Rushd. Al-Ghazali, dengan pendekatan sufistiknya, menekankan bahwa kebenaran sejati tidak hanya dapat dicapai melalui akal tetapi juga melalui pengalaman spiritual dan revelasi. Ia berargumen bahwa pengetahuan yang diperoleh melalui akal saja sering kali tidak memadai dan dapat menyesatkan, sehingga penting untuk mengintegrasikan intuisi dan wahyu dalam pencarian kebenaran. Di sisi lain, Ibn Rushd (Averroes) menekankan pentingnya rasionalitas dan argumentasi logis dalam menemukan kebenaran. Ia berpendapat bahwa akal dan wahyu tidak bertentangan, melainkan saling melengkapi. Ibn Rushd berusaha mengembalikan peran filsafat sebagai alat untuk memahami ajaran agama, dan meyakini bahwa kebenaran filosofis adalah satu dan tidak terbagi. Kedua pemikir ini memberikan kontribusi signifikan terhadap pemahaman kebenaran dalam konteks Islam, dengan Al-Ghazali menekankan dimensi spiritual dan Ibn Rushd menekankan rasionalitas. Diskursus antara keduanya membuka ruang bagi perdebatan yang lebih luas mengenai metode pencarian kebenaran dalam tradisi intelektual Islam, menciptakan jembatan antara iman dan akal yang relevan hingga saat ini.