Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Pemahaman Pendidikan Dalam Surah Madaniyah: Analisis QS. Mujaadalah Ayat 11 Berdasarkan Karakteristik Makkiyah Dan Madaniyah Andi Rafiqah Rahmah; Achmad Abubakar; Hamka Ilyas
PESHUM : Jurnal Pendidikan, Sosial dan Humaniora Vol. 4 No. 2: Februari 2025
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/peshum.v4i2.7620

Abstract

Pendidikan dalam Islam memiliki kedudukan yang sangat penting, tidak hanya sebagai sarana untuk mencapai kesuksesan duniawi tetapi juga untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Surah al-Mujaadalah ayat 11, yang diturunkan di Madinah, mengandung pesan penting terkait pendidikan, yaitu penghormatan terhadap ilmu pengetahuan dan pendidikan karakter. Ayat ini menegaskan bahwa orang-orang yang beriman dan berilmu akan diangkat derajatnya di sisi Allah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis nilai-nilai pendidikan yang terkandung dalam QS. al-Mujaadalah ayat 11, dengan mempertimbangkan karakteristik surah Makkiah dan Madaniyah, serta implikasinya dalam praktik pendidikan modern. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan studi literatur, yang mencakup analisis teks Al-Qur'an, tafsir, dan jurnal terkait pendidikan Islam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan dalam Islam, seperti yang dijelaskan dalam QS. al-Mujaadalah ayat 11, harus mengintegrasikan ilmu pengetahuan dengan nilai-nilai moral dan etika. Pendidikan ini tidak hanya bertujuan untuk menghasilkan individu yang cerdas tetapi juga berbudi pekerti luhur. Implikasi dari pemahaman ini dalam pendidikan modern adalah perlunya pengembangan kurikulum yang mengutamakan integrasi antara pengetahuan dan karakter, penerapan teknologi dalam pendidikan yang beretika, serta menciptakan lingkungan pembelajaran yang inklusif dan dialogis. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan pendidikan Islam yang relevan dan aplikatif di era modern.
Dampak Munasabah Ayat Terhadap Pemahaman Etika Dalam Al-Qur’an surah Al-Baqarah Dian Maharani Rusli; Achmad Abubakar; Hamka Ilyas
PESHUM : Jurnal Pendidikan, Sosial dan Humaniora Vol. 4 No. 2: Februari 2025
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/peshum.v4i2.7622

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis munasabah ayat dalam Surah Al-Baqarah dan implikasinya terhadap etika dan moral dalam kehidupan sehari-hari. Surah Al-Baqarah, sebagai surah terpanjang dalam Al-Baqarah, sebagai surah terpanjang dalam Al-Qur’an, mengandung berbagai tema yang saling berkaitan, termasuk keadilan, kejujuran, dan tanggung jawab sosial. Melalui pendekatan analisis kualitatif, penelitian ini menggali keterkaitan antar ayat dan bagaimana konteks historis serta sosial memengaruhi pemahaman umat muslim. Hasil penelitian menunjukkan bahwa munasabah ayat tidak hanya memperkuat pemahaman terhadap ajaran Al-Quran, tetapi juga menawarkan panduan praktis dalam menghadapi tantangan moral di era modern. Dengan demikian, penelitian ini berkontribusi pada pengembangan pemahaman etika dalam Islam dan relevansinya dalam konteks kontemporer, serta memperkuat posisi surah Al-Baqarah sebagai pedoman moral yang universal. Dengan demikian, penelitian ini berkontribusi pada pengembangan etika dalam Islam dan relevansinya dalam masyarakat saat ini, surah ini menyajikan berbagai prinsip etika yang meliputi keadilan, kebenaran, amanah, serta tanggung jawab sosial, yang penting untuk menciptakan kehidupan yang adil dan harmonis. Melalui ayat-ayat seperti larangan riba, kewajiban bersedekah, dan pengajaran mengenai kejujuran serta amanah, Al-Qur’an menekankan pentingnya menjaga hubungan yang baik antara manusia, Allah, dan alam semesta.
Nilai-Nilai Pendidikan Dalam Mempelajari Ayat-Ayat Muhkam dan Mutasyabih Dalam Al-Qur’an Ahmad Ramadhan; Achmad Abu Bakar; Hamka Ilyas
PESHUM : Jurnal Pendidikan, Sosial dan Humaniora Vol. 4 No. 2: Februari 2025
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/peshum.v4i2.7716

Abstract

Salah satu pokok pembahasan yang penting dan kontroversial sepanjang sejarah dalam kajian Ulumul Quran adalah masalah Muhkam dan Mutasyabih. Hal ini dilatar belakangi oleh pendapat ulama tentang adanya atau tiada ayat muhkam dan mutasyabih dalam al-Quran.Dalam Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tentang nilai-nilai pendidikan adanya ayat-ayat muhkamat dan mutasyabihat dalam al-Qur’an. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka dimana penulis berusaha menemukan, menyusun dan menganalisis berbagai informasi melalui berbagai sumber terkait. Maka adanya ayat-ayat muhkamat, dapat memudahkan bagi manusia mengetahui arti dan maksudnya. Juga memudahkan bagi mereka dalam menghayati makna maksudnya agar mudah mengamalkan pelaksanaan ajaran-ajarannya. Serta mendorong umat untuk giat memahami, menghayati, dan mengamalkan isi kandungan al-Quran, karena lafal ayat-ayatnya telah mudah diketahui, gampang dipahami, dan jelas pula untuk diamalkan. Begitu juga dengan adanya ayat-ayat mutasyabihat, membuktikan kelemahan dan kebodohan manusia. Sebesar apapun usaha dan persiapan manusia, masih ada kekurangan dan kelemahannya. Hal tersebut menunjukkan betapa besar kekuasaan Allah Swt. dan kekuasaan ilmu-Nya yang Maha Mengetahui. Ayat-ayat muhkamat dan mutasyabihat adalah dua hal yang saling melengkapi dalam al-Qur‟an. Terdapat nilai-nilai pendidikan yang tidak terkira di dalam keduanya. Karena itu, mempelajari keduanya, sama halnya mempelajari hikmah dari penurunan al-Qur’an itu sendiri.
Amtsal Dalam Al-Qur’an Sebagai Media Pembelajaran Nilai Moral Dalam Pendidikan Islam Rahmawati Rahmawati; Achmad Abubakar; Hamka Ilyas
PESHUM : Jurnal Pendidikan, Sosial dan Humaniora Vol. 4 No. 2: Februari 2025
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/peshum.v4i2.7730

Abstract

Penelitian ini membahas perang penting amtsal (perumpamaan-perumpamaan) dalam al-Qur’an yang merupakan salah satu metode pengajaran yang digunakan pada kitab suci islam, untuk menyampaikan pesan moral, hukum, dan petunjuk hidup dalam konteks pendidikan islam. Amtsal dalam al-Qur’an adalah sebuah perumpamaan-perumpamaan yang, seringkali mengkaji berbagai bentuk perumpamaan yang terdapat dalam al-qur’an serta tujuan dan makna yang terkandung di dalamnya. Dalam Al-Qur'an, terdapat berbagai amtsal yang digunakan untuk menggambarkan konsep-konsep spiritual, moral, dan sosial dengan cara yang mudah dipahami. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji perumpamaan-perumpamaan yang terdapat dalam Al-Qur'an serta pesan-pesan yang terkandung di dalamnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan tafsir tematik untuk menganalisis konteks dan makna perumpamaan dalam berbagai surah, dengan fokus pada makna yang ingin disampaikan melalui cerita atau analogi tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa amtsal dalam Al-Qur'an tidak hanya berfungsi sebagai alat komunikasi yang efektif, tetapi juga memiliki kedalaman makna yang mendorong refleksi dan perubahan perilaku bagi pembaca. Perumpamaan-perumpamaan ini mengajarkan nilai-nilai moral seperti kejujuran, kesabaran, dan keimanan, serta memperingatkan umat manusia terhadap akibat dari penolakan terhadap kebenaran. Oleh karena itu, amtsal dalam Al-Qur'an tidak hanya relevan dalam konteks sejarah, tetapi juga tetap relevan untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari umat Islam. Melalui studi ini ditemukan bahwa Amtsal al-Qur’an memiliki beberapa peran penting dalam pendidikan seperti memperkuat pemahaman tentang akhlak, meningkatkan kesadaran akan kebesaran Allah dan menberikan metode pembelajaran yang efektif melalui penekanan.
Konsep Lingkungan Hidup Dalam Perspektif Al-Qur’an Budihartono; Hasyim Hadadde; Hamka Ilyas
P@RAD!GMA : Jurnal Kajian Budaya & Media Vol. 2 No. 03 (2025): P@RAD!GMA: Jurnal Kajian Budaya & Media
Publisher : YAYASAN HAMJAH DIHA bekerjasama dengan PENA INSTITUTE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The environment is a vital aspect of human life, deeply interconnected with spiritual values and religious ethics. The Qur’an, as the primary source of Islamic teachings, pays significant attention to the creation, preservation, and balance of the natural world. This article explores the concept of the environment from the Qur’anic perspective using a thematic interpretation (tafsir maudhuu’ii) approach. The findings reveal that the Qur’an not only acknowledges the importance of the environment but also provides normative guidance on how humans should interact with nature responsibly. Key concepts such as khaliifah (stewardship), miizaan (balance), fasaad (corruption), and iḥsaan (excellence in action) form the ethical foundation for environmental management. A deeper understanding of Qur’anic verses on the environment encourages Muslims to internalize ecological values in daily life as a form of worship and social responsibility. This study emphasizes that environmental preservation is not merely an ecological issue but also a theological mandate with eschatological dimensions.
Tafsir Tematik Ilmu Pengetahuan Integrasi Ilmu Murni Dalam Tafsir Ilmi; Tinjauan Atas Tafsir Kementerian Agama Teguh Arafah Julianto; Tharekh Era Elraisy; Nurul Hasanah; Hasyim Haddade; Hamka Ilyas
P@RAD!GMA : Jurnal Kajian Budaya & Media Vol. 2 No. 03 (2025): P@RAD!GMA: Jurnal Kajian Budaya & Media
Publisher : YAYASAN HAMJAH DIHA bekerjasama dengan PENA INSTITUTE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini membahas tentang aspek aspek Ilmu Murni tentang buku tafsir ilmi Kementrian Agama yang mulai di kerjakan pada tahun 2009 sampai tahun tahun 2010, artikel ini menfokuskan pada telaah buku tafsir ilmi kemenag pada terbitan periode awal tahun 2009-2010 berupa tiga buku diantaranya; Pertama, Penciptaan langit dan Bumi dalam perspektif al-Qur’an dan Sains, Kedua, Penciptaan Bumi dalam Perspektif al-Qur’an dan Sains, ketiga, Penciptaan Manusia dalam Perspektif al-Qur’an dan Sains. lebih lanjut, artikel ini juga menyoroti pentingnya pemahaman kontekstual terhadap istilah-istilah dalam Al-Qur'an, seperti penggunaan kata "hari" yang lebih tepat dipahami sebagai "masa" atau "periode". Hal ini menunjukkan bahwa penciptaan tidak hanya terjadi dalam waktu yang singkat, tetapi melalui proses yang panjang dan kompleks. Penjelasan tentang penciptaan manusia dalam perspektif Al-Qur'an dan sains juga diuraikan, di mana tahapan perkembangan embrio dijelaskan secara bertahap, sejalan dengan penemuan ilmiah modern. Dengan demikian, tafsir ilmiah Kemenag tidak hanya memberikan pemahaman spiritual, tetapi juga menjembatani antara ajaran agama dan ilmu pengetahuan, menunjukkan bahwa keduanya dapat saling melengkapi dalam memahami asal-usul dan proses penciptaan alam semesta.
Wawasan Al-Qur’an Tentang Ukhuwa Nurchalis Aziz; Hasyim Haddade; Hamka Ilyas
P@RAD!GMA : Jurnal Kajian Budaya & Media Vol. 2 No. 03 (2025): P@RAD!GMA: Jurnal Kajian Budaya & Media
Publisher : YAYASAN HAMJAH DIHA bekerjasama dengan PENA INSTITUTE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ukhuwa, or brotherhood, is a fundamental value in Islamic teachings, extensively discussed both explicitly and implicitly in the Quran. This study aims to uncover and deeply examine the Quranic insights into the concept of ukhuwa, including its terminology, forms, and implications for the social life of Muslims. The approach used in this study is qualitative, using the thematic interpretation method (maudhu'i), which explores verses related to brotherhood, including ukhuwa Islamiyah (Islamic brotherhood), ukhuwa insaniyah (human brotherhood), and ukhuwa wathaniyah (national brotherhood). The results of this study indicate that the Quran emphasizes the importance of building harmonious relationships, helping each other in good deeds, forgiving one another, and maintaining unity amidst differences. The values of ukhuwa in the Quran are not only directed at fellow Muslims but also at all humanity as a manifestation of the universal grace of Islam. This research confirms that ukhuwa is the primary foundation for building a just, peaceful, and civilized society.