Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Teori Masuknya Islam di Nusantara Dan Perkembangan Pendidikan Islam Masa Awal di Aceh (Lembaga dan Tokoh) Meunasah - Teungku Nurul Hasanah; Bahaking Rama; Syamsuddin
P@RAD!GMA : Jurnal Kajian Budaya & Media Vol. 2 No. 03 (2025): P@RAD!GMA: Jurnal Kajian Budaya & Media
Publisher : YAYASAN HAMJAH DIHA bekerjasama dengan PENA INSTITUTE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk menganalisis berbagai teori mengenai masuknya Islam di Nusantara dan menelusuri perkembangan awal pendidikan Islam di Aceh, dengan fokus pada peran lembaga Meunasah dan figur Teungku. Studi ini mengkaji teori Gujarat, Mekkah (Arab), Persia, dan Cina, serta implikasinya terhadap pemahaman awal proses Islamisasi di wilayah ini. Lebih lanjut, penelitian ini secara spesifik menyoroti Aceh sebagai salah satu wilayah pertama yang menerima Islam, dan bagaimana lembaga Meunasah berfungsi sebagai pusat pendidikan informal dan keagamaan di tingkat gampông (desa). Peran sentral para Teungku, sebagai ulama dan pemimpin spiritual, dalam mentransmisikan ilmu pengetahuan Islam dan nilai-nilai keagamaan kepada masyarakat Aceh pada masa awal juga dieksplorasi. Melalui pendekatan historis dan analisis deskriptif, artikel ini berargumen bahwa pemahaman terkait tentang teori masuknya Islam ke Nusantara memberikan konteks penting bagi nalai terhadap akar dan perkembangan unik pendidikan Islam di Aceh, di mana Meunasah dan Teungku memainkan peran fundamental dalam pembentukan identitas keagamaan masyarakat.
Etika Digital Perspektif Hadis (Studi Tematik Tntang Konsep Haya’ (Malu) Sebagai Landasan Menjaga Marwah Diri Remaja Muslim Di Media Sosial) Nurul Hasanah; Abustani Ilyas; , Zulfahmi Alwi
P@RAD!GMA : Jurnal Kajian Budaya & Media Vol. 2 No. 03 (2025): P@RAD!GMA: Jurnal Kajian Budaya & Media
Publisher : YAYASAN HAMJAH DIHA bekerjasama dengan PENA INSTITUTE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70004/pradgma.v2i03.213

Abstract

Media sosial telah menjadi ruang eksistensi tak terpisahkan bagi remaja muslim, namun sekaligus menghadirkan tantangan serius terhadap marwah (kehormatan dan harga diri). Fenomena seperti oversharing, pencitraan diri berlebihan, cyberbullying, dan konsumsi konten negatif mengancam nilai-nilai luhur seorang muslim. Penelitian ini bertujuan untuk mengkonstruksi sebuah kerangka etika digital yang berlandaskan pada nilai Islam yang fundamental, yaitu al-haya’ (rasa malu). Dengan menggunakan metode penelitian hadis tematik (maudhu’i), penelitian ini menghimpun, mengkritik, dan menganalisis hadis-hadis kunci tentang haya’ dari kitab-kitab hadis primer. Hasil analisis menunjukkan bahwa haya’ dalam perspektif hadis bukanlah sifat pasif atau minder, melainkan sebuah bentuk kesadaran iman yang aktif dan berfungsi sebagai mekanisme kontrol internal. Konsep ini kemudian disintesis menjadi empat prinsip etika digital: (1) Haya’ sebagai filter konten internal sebelum memproduksi atau menyebar informasi; (2) Haya’ sebagai pendorong interaksi positif dan pencegah perilaku destruktif; (3) Haya’ sebagai benteng penjaga privasi dan batasan diri; dan (4) Haya’ sebagai pemandu dalam mengonsumsi konten yang baik. Penelitian ini menyimpulkan bahwa internalisasi konsep haya’ dapat menjadi fondasi yang kokoh bagi remaja muslim dalam menjaga marwah diri di tengah arus informasi media sosial yang kompleks.
Tafsir Tematik Ilmu Pengetahuan Integrasi Ilmu Murni Dalam Tafsir Ilmi; Tinjauan Atas Tafsir Kementerian Agama Teguh Arafah Julianto; Tharekh Era Elraisy; Nurul Hasanah; Hasyim Haddade; Hamka Ilyas
P@RAD!GMA : Jurnal Kajian Budaya & Media Vol. 2 No. 03 (2025): P@RAD!GMA: Jurnal Kajian Budaya & Media
Publisher : YAYASAN HAMJAH DIHA bekerjasama dengan PENA INSTITUTE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini membahas tentang aspek aspek Ilmu Murni tentang buku tafsir ilmi Kementrian Agama yang mulai di kerjakan pada tahun 2009 sampai tahun tahun 2010, artikel ini menfokuskan pada telaah buku tafsir ilmi kemenag pada terbitan periode awal tahun 2009-2010 berupa tiga buku diantaranya; Pertama, Penciptaan langit dan Bumi dalam perspektif al-Qur’an dan Sains, Kedua, Penciptaan Bumi dalam Perspektif al-Qur’an dan Sains, ketiga, Penciptaan Manusia dalam Perspektif al-Qur’an dan Sains. lebih lanjut, artikel ini juga menyoroti pentingnya pemahaman kontekstual terhadap istilah-istilah dalam Al-Qur'an, seperti penggunaan kata "hari" yang lebih tepat dipahami sebagai "masa" atau "periode". Hal ini menunjukkan bahwa penciptaan tidak hanya terjadi dalam waktu yang singkat, tetapi melalui proses yang panjang dan kompleks. Penjelasan tentang penciptaan manusia dalam perspektif Al-Qur'an dan sains juga diuraikan, di mana tahapan perkembangan embrio dijelaskan secara bertahap, sejalan dengan penemuan ilmiah modern. Dengan demikian, tafsir ilmiah Kemenag tidak hanya memberikan pemahaman spiritual, tetapi juga menjembatani antara ajaran agama dan ilmu pengetahuan, menunjukkan bahwa keduanya dapat saling melengkapi dalam memahami asal-usul dan proses penciptaan alam semesta.