Alamsyah, Azhar Zulkarnain
Unknown Affiliation

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Minuman TJ (Telang dan Jahe) terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi Silvia, Ai; Alamsyah, Azhar Zulkarnain; Lutiyah, Lutiyah
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal Vol. 16 No. 01 (2025): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Science Journal
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jikbh.v16i01.1486

Abstract

Latar Belakang: Hipertensi sering disebut sebagai pembunuh senyap atau silent killer karena penderita biasanya tidak merasakan gejala apa pun selama bertahun-tahun. Faktor penyebab hipertensi dibedakan menjadi dua kategori, yaitu faktor yang tidak dapat diubah seperti genetik, usia, dan jenis kelamin, serta faktor yang dapat diubah seperti kebiasaan hidup tidak sehat, misalnya merokok, konsumsi garam berlebih, dan alkohol. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur pengaruh konsumsi minuman TJ (Telang dan Jahe) terhadap tekanan darah penderita hipertensi.Metode: Pendekatan yang digunakan adalah metode penelitian pre-eksperimental dengan desain one group pretest-posttest. Subjek penelitian melibatkan 16 responden, dan analisis data dilakukan dengan uji statistik paired t-test.Hasil: Berdasarkan analisis statistik menggunakan paired t-test, nilai p pada tekanan darah sistolik dan diastolik sebesar 0,01 (<0,05), yang menunjukkan adanya pengaruh signifikan terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi.Kesimpulan: Penelitian ini menemukan adanya efek positif konsumsi minuman TJ terhadap penurunan tekanan darah penderita hipertensi. Oleh karena itu diharapkan dapat menjadi acuan dalam menawarkan alternatif pengobatan bagi penderita hipertensi melalui konsumsi minuman TJ.
Hubungan dukungan sosial dan spiritual dengan kepatuhan perawatan diri pasien Hipertensi di Puskesmas Kosim, Abdul; Safariyah, Erna; Alamsyah, Azhar Zulkarnain; Hamzah, Amir
Journal of Health Research Science Vol. 5 No. 01 (2025): Journal of Health Research Science
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jhrs.v5i1.1478

Abstract

Latar Belakang: Hipertensi adalah penyakit kronis yang memerlukan manajemen jangka panjang, di mana kepatuhan perawatan diri pasien sangat penting untuk mencegah komplikasi. Kepatuhan sering kali rendah, dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk dukungan sosial dan spiritual. Penelitian ini bertujuan untuk memahami peran kedua jenis dukungan dalam meningkatkan kepatuhan perawatan diri pasien hipertensi, yang dapat membantu pengelolaan hipertensi lebih efektif.Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain deskriptif korelasional dan pendekatan cross-sectional. Sampel terdiri dari 71 pasien hipertensi, dengan teknik pengambilan sampel menggunakan non-probability sampling jenis accidental sampling. Analisis data dilakukan dengan uji Chi-Square.Hasil: Hasil uji statistik Chi-Square menunjukkan nilai p-Value dukungan sosial sebesar 0,000 dan p-Value dukungan spiritual sebesar 0,000, yang berarti p<0,05. Oleh karena itu, H0 ditolak.Kesimpulan: Terdapat hubungan antara dukungan sosial dan spiritual dengan kepatuhan perawatan diri pasien hipertensi di Puskesmas Rawat Inap Sindangbarang, Kabupaten Cianjur.
Hubungan tingkat pengetahuan perawat kamar bedah tentang pasien safety dengan presepsi perawat kamar bedah tentang surgical safety checklist Yulia, Fitriya; Hamzah, Amir; Alamsyah, Azhar Zulkarnain
Journal of Health Research Science Vol. 5 No. 01 (2025): Journal of Health Research Science
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jhrs.v5i1.1479

Abstract

Latar Belakang: Surgical Safety Checklist (SSC) telah terbukti efektif dalam meningkatkan keselamatan pasien, implementasinya sering kali dipengaruhi oleh tingkat pemahaman dan persepsi perawat ruang bedah. Perawat yang memahami dan memiliki persepsi positif terhadap SSC lebih cenderung untuk mematuhi prosedur yang ada, yang pada gilirannya dapat mengurangi risiko kesalahan medis dan meningkatkan kualitas perawatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara tingkat pengetahuan perawat di ruang bedah mengenai keselamatan pasien dengan persepsi mereka terhadap penggunaan surgical safety checklist di rumah sakit.Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain studi potong lintang (cross-sectional). Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling, dengan jumlah sampel sebanyak 35 orang. Analisis data dilakukan dengan uji Chi Square.Hasil: Berdasarkan hasil uji Chi Square, diperoleh nilai p-Value sebesar 0,000 yang menunjukkan bahwa p < 0,05, sehingga hipotesis nol (H0) ditolak.Kesimpulan: Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan perawat ruang bedah mengenai keselamatan pasien dengan persepsi mereka terhadap surgical safety checklist. Maka disarankan agar perawat ruang bedah terus meningkatkan pengetahuan mereka mengenai keselamatan pasien dan prosedur surgical safety checklist.
Efektivitas terapi relaksasi benson terhadap penurunan tekanan darah pasien hipertensi Awalia, Desti Sri; Alamsyah, Azhar Zulkarnain; Novryanthi, Dhinny
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal Vol. 16 No. 01 (2025): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Science Journal
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jikbh.v16i01.1519

Abstract

Latar Belakang: Hipertensi merupakan tantangan kesehatan global yang signifikan dengan prevalensi mencapai 1,13 miliar orang di dunia. Di Indonesia, khususnya Kota Bogor, terjadi peningkatan kasus dari 56.411 (2021) menjadi 82.165 (2023). Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas terapi relaksasi Benson dalam menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi di RS Islam Aysha Cibinong.Metode: Menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain quasi-experimental one-group pre-post-test, responden dipilih melalui teknik purposive sampling sesuai dengan kriteria inklusi.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan penurunan signifikan tekanan darah setelah intervensi, dengan perubahan dari 80% responden hipertensi derajat I menjadi 78,2% tekanan darah normal. Terjadi penurunan rata-rata tekanan sistolik dari 152,09 mmHg menjadi 133,45 mmHg dan diastolik dari 91,82 mmHg menjadi 83,00 mmHg (p<0,000). Karakteristik responden didominasi kelompok usia 46-55 tahun (54,5%) dengan mayoritas perempuan (58,2%).Kesimpulan: Terapi relaksasi Benson efektif dalam menurunkan tekanan darah melalui mekanisme pengaktifan sistem saraf parasimpatis dan pengurangan stres oksidatif. Terapi Realaksasi Benson dapat diintegrasikan  sebagai pengobatan non-farmakologis.
Latar Belakang: Nyeri setelah operasi debridement merupakan masalah yang dapat menghambat proses penyembuhan dan menurunkan kualitas hidup pasien. Teknik relaksasi otot progresif (PMR) adalah metode non-farmakologis yang efektif untuk mengurangi ketegangan otot dan membantu percepatan pemulihan. Metode: Penelitian ini menggunakan desain pre-eksperimental dengan pendekatan one group pretest-posttest, melibatkan 20 pasien pasca operasi debridemen di RS Sentosa Bogor yang dipilih secara purposive. Harjono, Herkulanus; Hamzah, Amir; Alamsyah, Azhar Zulkarnain; Alamsyah, Mustopa Saepul
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal Vol. 16 No. 01 (2025): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Science Journal
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jikbh.v16i01.1648

Abstract

Latar Belakang: Nyeri setelah operasi debridement merupakan masalah yang dapat menghambat proses penyembuhan dan menurunkan kualitas hidup pasien. Teknik relaksasi otot progresif (PMR) adalah metode non-farmakologis yang efektif untuk mengurangi ketegangan otot dan membantu percepatan pemulihan.Metode: Penelitian ini menggunakan desain pre-eksperimental dengan pendekatan one group pretest-posttest, melibatkan 20 pasien pasca operasi debridemen di RS Sentosa Bogor yang dipilih secara purposive. Intervensi berupa teknik relaksasi otot progresif dilakukan selama 15-20 menit setiap sesi. Tingkat nyeri diukur sebelum dan sesudah intervensi menggunakan skala Numeric Rating Scale (NRS), kemudian dianalisis dengan uji Wilcoxon.Hasil: Terdapat penurunan nyeri yang signifikan setelah intervensi. Sebelum intervensi, 80% pasien mengalami nyeri sedang, sementara setelah intervensi seluruh pasien melaporkan nyeri ringan. Nilai signifikansi uji Wilcoxon adalah p = 0,001 (p < 0,05), menunjukkan teknik relaksasi otot progresif berpengaruh nyata dalam menurunkan nyeri.Kesimpulan: Teknik relaksasi otot progresif terbukti efektif dalam mengurangi nyeri pasca operasi debridement dan dapat dijadikan pilihan non-farmakologis untuk meningkatkan kenyamanan pasien selama masa pemulihan
Pengaruh terapi murottal surat ar rahman terhadap kecemasan pasien Hastuti, Ira; Alamsyah, Azhar Zulkarnain; Hamzah, Amir; Alamsah, Mustopa Saepul
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal Vol. 16 No. 01 (2025): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Science Journal
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jikbh.v16i01.1649

Abstract

Latar Belakang: Pasien di High Care Unit (HCU) sering mengalami kecemasan akibat kondisi kesehatan kritis, alat medis kompleks, dan keterbatasan interaksi sosial, yang jika tidak ditangani dapat memperburuk kondisi fisiologis. Terapi murottal Al-Qur’an, khususnya Surat Ar-Rahman, dipercaya memberikan efek relaksasi melalui irama dan makna spiritualnya. Penelitian ini bertujuan mengkaji pengaruh terapi murottal Surat Ar-Rahman terhadap kecemasan pasien di ruang HCU RSUD Jampang Kulon.Metode: Penelitian ini menggunakan desain quasi-eksperimental pretest-posttest tanpa kelompok kontrol dengan sampel 15 pasien HCU RSUD Jampang Kulon. Intervensi berupa pemutaran murottal Surat Ar-Rahman selama 10 menit, dua kali sehari selama tiga hari. Tingkat kecemasan diukur menggunakan Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) sebelum dan sesudah intervensi, lalu dianalisis dengan uji Wilcoxon.Hasil: Analisis data memperlihatkan penurunan tingkat kecemasan yang signifikan setelah pasien menerima terapi murottal Surat Ar-Rahman dengan nilai p = 0,001 (p < 0,05).Kesimpulan: Terapi murottal Surat Ar-Rahman terbukti efektif dalam mengurangi kecemasan pada pasien yang dirawat di HCU. Terapi ini dapat dijadikan sebagai alternatif intervensi non-farmakologis dalam praktik keperawatan untuk menangani kecemasan pasien di ruang perawatan intensif.
Pengaruh metode william flexion exercises terhadap penurunan rasa nyeri pasien low back pain Maulida, Widi Saskia; Alamsyah, Azhar Zulkarnain; Utami, Tri; Lutiya, Lutiya
Jurnal Asuhan Kebidanan Vol 5 No 02 (2025): Journal of Midwifery Care
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan Garawangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jmc.v5i02.1528

Abstract

Latar Belakang: Penanganan nyeri pada pasien low back pain dilakukan dengan pendekatan menyeluruh, termasuk terapi fisik, obat analgetik, dan metode alternatif seperti akupuntur dan pijat. Salah satu metode rehabilitasi yang sering digunakan adalah William Flexion Exercises. Tujuan penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh William Flexion Exercises terhadap pengurangan nyeri pada pasien low back pain.Metode: Penelitian kuantitatif dengan desain quasi eksperimental dan two group pretest-posttest design. Sampel terdiri dari 32 responden, yang dibagi menjadi kelompok intervensi (16 orang) dan kontrol (16 orang). Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling. Analisis data menggunakan Uji Paired T-Test.Hasil: Hasil uji statistik menunjukkan P = 0,000 pada kelompok intervensi (lebih kecil dari 0,05), yang menunjukkan pengaruh signifikan, sementara pada kelompok kontrol, P = 0,164 (lebih besar dari 0,05), yang menunjukkan tidak ada pengaruh signifikan.Kesimpulan: William Flexion Exercises efektif dalam mengurangi nyeri pada pasien low back pain. Latihan ini tidak memberikan pengaruh signifikan pada kelompok kontrol. Disarankan untuk melaksanakan William Flexion Exercises secara rutin sesuai petunjuk medis untuk mengurangi nyeri low back pain.
Pengaruh Pemberian Edukasi Preoperatif terhadap Tingkat Kecemasan Pasien Pre Operasi di Ruang Instalasi Bedah Sentral RSUD Jampang Kulon Dasep, Dasep; Alamsah, Mustopa Saepul; Alamsyah, Azhar Zulkarnain; Suryadin, Asep
Malahayati Nursing Journal Vol 7, No 8 (2025): Volume 7 Nomor 8 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v7i8.20489

Abstract

ABSTRACT Preoperative anxiety is a common response experienced by patients before undergoing surgical procedures. High levels of anxiety can negatively impact anesthesia processes and postoperative recovery. One effort that can be made to reduce anxiety is by providing preoperative education. This study aims to determine the effect of preoperative education on the anxiety level of preoperative patients in the operating room at RSUD Jampang Kulon. The research design used was a pre-experimental method with a one-group pretest-posttest approach. The sample consisted of 32 respondents selected using purposive sampling. The instrument used to measure anxiety levels was the Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS). Data were analyzed using the Wilcoxon test, which showed a significant result with a p-value of 0.000 (p < 0.05). This indicates a decrease in anxiety levels after the provision of preoperative education. Therefore, it can be concluded that preoperative education has a significant effect in reducing patients’ anxiety before surgery. Preoperative education should be part of the standard pre-surgical care to enhance patients’ preparedness and comfort. Keywords: Preoperative Education, Anxiety, Preoperative Patients  ABSTRAK Kecemasan preoperatif merupakan respons umum yang sering dialami pasien sebelum menjalani tindakan pembedahan. Tingkat kecemasan yang tinggi dapat berdampak negatif terhadap proses anestesi dan pemulihan pascaoperasi. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi kecemasan adalah dengan memberikan edukasi preoperatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian edukasi preoperatif terhadap tingkat kecemasan pasien pre operasi di Ruang Instalasi Bedah Sentral RSUD Jampang Kulon. Desain penelitian yang digunakan adalah pra-eksperimen dengan pendekatan one group pretest-posttest. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 32 responden yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan untuk mengukur tingkat kecemasan adalah kuesioner Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS). Data dianalisis menggunakan uji Wilcoxon dan menunjukkan hasil yang signifikan, yaitu p-value sebesar 0,000 (p < 0,05). Hasil ini menunjukkan adanya penurunan tingkat kecemasan setelah diberikan edukasi preoperatif. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pemberian edukasi preoperatif berpengaruh signifikan dalam menurunkan tingkat kecemasan pasien sebelum menjalani operasi. Edukasi preoperatif sebaiknya menjadi bagian dari standar pelayanan praoperasi untuk meningkatkan kesiapan dan kenyamanan pasien. Kata Kunci: Edukasi Preoperatif, Kecemasan, Pasien Pre Operasi
Pengaruh rendaman air garam hangat dan jahe terhadap tekanan darah pada penderita hipertensi Nursakinah, Fina; Alamsyah, Azhar Zulkarnain; Mulyadi, Egi; Danismaya, Irawan
Jurnal Praktik Dan Pendidikan Keperawatan Vol 6 No 01 (2025): Journal of Nursing Practice and Education
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Garawangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/3vbv8d87

Abstract

Latar Belakang: Pengendalian hipertensi masih menjadi tantangan serius karena tingginya angka kejadian dan keterbatasan kepatuhan penderita terhadap terapi farmakologis jangka panjang. Kondisi ini menuntut adanya pendekatan non-farmakologis yang sederhana, efektif, dan dapat diterapkan di masyarakat. Salah satu alternatif yang potensial adalah penggunaan rendaman air garam hangat dan jahe sebagai terapi komplementer untuk menurunkan tekanan darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh rendaman air garam hangat dan jahe terhadap tekanan darah pada penderita hipertensi.Metode: Penelitian menggunakan desain one group pretest-posttest dengan jumlah sampel 60 responden yang dipilih melalui teknik purposive sampling. Intervensi dilakukan selama lima hari dengan perendaman kaki selama 15 menit per hari.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan adanya penurunan tekanan darah sistolik dari rerata 158,08 mmHg menjadi 146,25 mmHg dan diastolik dari 89,42 mmHg menjadi 81,42 mmHg. Uji Wilcoxon menunjukkan hasil signifikan (p = 0,001) untuk tekanan darah sistolik dan diastolik.Kesimpulan: Simpulan penelitian ini adalah rendaman air garam hangat dan jahe efektif menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi. Disarankan terapi ini dapat dijadikan pilihan intervensi non-farmakologis yang sederhana, aman, dan dapat dilakukan secara mandiri di rumah.