Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Hubungan Pengetahuan Keluarga Dengan Kepatuhan Pasien Dalam Menjalankan Diet DM Tipe II Di RSUD Sekarwangi Sukabumi Mulyadi, Egi; Basri, Burhanuddin
Jurnal Ilmiah Mandala Education (JIME) Vol 7, No 2 (2021): Jurnal Ilmiah Mandala Education
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58258/jime.v7i2.2061

Abstract

Latar Belakang: DM (Diabetes Mellitus) merupakan kelainan heterogen yang ditandai kenaikan kadar glukosa dalam darah. Dari data awal yang peneliti dapatkan di RSUD Sekarwangi Sukabumi pada tahun 2020 pada bulan Mei pasien yang menderita DM Tipe II sebanyak 189 jiwa, pada bulan Juni sebanyak 213 jiwa, pada bulan Juli sebanyak 200 jiwa, pada bulan Agustus sebanyak 185 jiwa, pada bulan September sebanyak 203 jiwa, dan pada bulan Oktober sebanyak 39 jiwa. Berdasarkan dari hasil wawancara 5 pasien yang menderita DM Tipe II diruang Poli Penyakit Dalam RSUD Sekarwangi Sukabumi didapatkan 3 pasien yang mengatakan tidak mengerti apa yang dimaksud dengan DM Tipe II dan bagaimana tanda dan gejala DM Tipe II. Hal ini dikarenakan kurangnya pengetahuan pasien atau keluarga pasien tentang DM Tipe II dan informasi yang masih kurang pada masyarakat tentang DM Tipe II. Dan 1 pasien dan keluarga pasien mengatakan mengerti apa yang dimaksud dengan DM Tipe II. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan pengetahuan keluarga dengan kepatuhan pasien dalam menjalankan diet DM Tipe II. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan penelitian deskripsi korelasi  serta menggunakan rancangan cross sectional. Populasi Dan Sampel: Populasi dalam penelitian 242 pasien dengan sampel 71 responden. Hasil Penelitian: hasil uji chi square menunjukan bahwa nilai p value 0,015 < 0,05 yang berarti ada hubungan antara pengetahuan keluarga dengan kepatuhan pasien dalam menjalankan diet DM Tipe II. Kesimpulan: Ada hubungan pengetahuan keluarga dengan kepatuhan pasien dalam menjalankan diet DM Tipe II di RSUD Sekarwangi Sukabumi. Saran: Bagi pasien yang menderita DM Tipe II diharapkan untuk meningkatkan pengetahuan dan mematuhi dalam menjalankan diet DM Tipe II.
Hubungan pengetahuan dan tingkat pendidikan terhadap pencegahan DBD di Wilayah Kerja Puskesmas Baros Mulyadi, Egi; Dewi, Sri Kurnia
Jurnal Inovasi Kesehatan Masyarakat Vol 3 No 2 (2023): Journal of Public Health Innovation (JPHI)
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan Garawangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jphi.v3i02.744

Abstract

Latar Belakang: Penyakit DBD sampai sekarang merupakan salah satu penyakit menular yang menjadi masalah kesehatan masyarakat utama di seluruh daerah tropis dan subtropis di dunia diantaranya kepulauan di Indonesia hingga bagian utara Australia. DBD adalah penyakit yang disebabkan oleh satu dari empat virus dengue berbeda dan ditularkan melalui nyamuk terutama Aedes aegypti. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan tingkat Pendidikan terhadap pencegahan DBD di wilayah kerja Puskesmas Baros. Metode: penelitian ini menggunakan deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Besar responden dalam penelitian ini yaitu 92 responden. Instrumen dalam penelitian adalah kuesioner. Penelitian dianalisis dengan menggunakan rumus Chi square Hasil : Hasil uji statistik hubungan pengetahuan terhadap pencegahan DBD dengan chi-square di nilai P value yang dihasilkan sebesar 0,000 < 0,05, dan hasil uji statistik hubungan tingkat pendidikan terhadap pencegahan DBD dengan chi-square nilai P value yang dihasilkan sebesar 0,000 < 0,05. Kesimpulan : bahwa ada hubungan pengetahuan terhadap pencegahan DBD di Wilayah Kerja Puskesmas Baros, dan ada hubungan tingkat pendidikan terhadap pencegahan DBD di Wilayah Kerja Puskesmas Baros. Saran: Bagi Puskesmas Puskesmas Baros disarankan untuk lebih meningkatkan dan mengoptimalkan kegiatan penyuluhan atau sosialisasi mengenai penyakit DBD dan cara pencegahan DBD
Pengaruh backrub massage terhadap kualitas tidur pada lansia di Panti Werdha Rukun Ibu Kota Sukabumi Ramdhani, Suci; Safariyah, Erna; Mulyadi, Egi
Jurnal Inovasi Kesehatan Masyarakat Vol 4 No 1 (2023): Journal of Public Health Innovation (JPHI)
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan Garawangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jphi.v4i01.828

Abstract

Latar Belakang: Lansia mengalami perubahan fisiologis yang salah satunya terjadi adalah penurunan kualitas tidur. Tingkat kejadian gangguan tidur pada lansia terbilang tinggi. Di Indonesia, sekitar setengah dari populasi yang berusia 65 tahun mengalami masalah. Banyaknya persoalan pada usia lanjut serta naiknya jumlah lansia di Indonesia menimbulkan beberapa fenomena seperti perubahan struktur dan fisiologis, salah satunya adalah sulit tidur atau insomnia dan gangguan keseimbangan pada lansia. Backrub Massage adalah ialah gerakan menyentuh tangan yang dilakukan dengan gerakan mengusap, menguleni, menggosok dan menggulung kulit dengan tujuan untuk menguasai gejala penurunan kualitas tidur, meringankan keluhan segala macam gangguan kesehatan. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh backrub massage punggung terhadap kualitas tidur pada lanjut usia di Panti werdha Rukun ibu Sukabumi Metode: Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi eksperimen dengan menggunakan desain “one group pretest post test”. Jumlah responden untuk penelitian ini adalah 18 responden. Hasil: Hasil uji statistik menggunakan Uji Paired Samples Test nilai P value yang dihasilkan sebesar 0,008 < 0,05, disimpulkan bahwa terapi pengaruh terapi backrub massage terhadap kualitas tidur pada lansia di Panti Werdha Rukun Ibu Kota Sukabumi. Kesimpulan: Adanya pengaruh backrub massage terhadap kualitas tidur pada lansia di Panti Werdha Rukun Ibukota Sukabumi tahun 2022.
Pengaruh teknik relaksasi nafas dalam terhadap penurunan tekanan darah pada pasien dengan hipertensi esensial di Wilayah Kerja Puskesmas Sukabumi Yuliandra, Agnes; Alamsyah, Mustopa Saeful; Mulyadi, Egi
Jurnal Inovasi Kesehatan Masyarakat Vol 4 No 1 (2023): Journal of Public Health Innovation (JPHI)
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan Garawangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jphi.v4i01.886

Abstract

Latar Belakang: Hipertensi dijuluki sebagai Silent Killer atau sesuatu yang secara diam-diam dapat menyebabkan kematian mendadak para penderitanya. Kematian terjadi akibat dari dampak hipertensi itu sendiri atau penyakit lain yang diawali oleh hipertensi. Hipertensi pada umumnya dapat diketahui ketika telah terjadi komplikasi pada organ seperti otak, mata, jantung dan ginjal sehingga hipertensi merupakan salah satu faktor resiko berbagai penyakit. Penatalaksanaan non farmakologis terapi relaksasi nafas dalam untuk menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi dipilih karena terapi relaksasi nafas dalam dapat dilakukan secara mandiri, relative mudah dilakukan dar pada terapi non farmakologis lainnya, tidak membutuhkan waktu lama untuk terapi dan mampu mengurangi dampak buruk dari terapi farmakologis bagi penderita hipertensi. Metode: Tata cara riset yang digunakan dalam riset ini merupakan quasi eksperiment dengan memakai rancangan“ One group Pretest- Posttest. Besar responden dalam riset ini ialah 16 responden. Hasil: Hasil uji statistic dengan Uji Paired test Samples test nilai P value yang dihasilkan sebesar 0,000 < 0,05, dimana bisa disimpulkan kalau ada pengaruh metode relaksasi napas dalam terhadap penyusutan tekanan darah pada penderita dengan pengidap hipertensi esensial di daerah kerja Puskesmas Sukabumi. Kesimpulan: Ada pengaruh metode relaksasi napas dalam terhadap penyusutan tekanan darah pada penderita dengan hipertensi esensial diwilayah kerja Puskesmas Sukabumi.
Hubungan antara self care dengan kualitas hidup pada pasien diabetes melitus di Ruang Nas I Rumah Sakit Sekarwangi Kabupaten Sukabumi Novitriawati, Anita; Safariyah, Erna; Mulyadi, Egi
Jurnal Inovasi Kesehatan Masyarakat Vol 4 No 1 (2023): Journal of Public Health Innovation (JPHI)
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan Garawangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jphi.v4i01.894

Abstract

Latar Belakang: Komplikasi akut pada Diabetes Melitus ditandai dengan infeksi, sebaliknya komplikasi kronis berhubungan dengan kehancuran bilik pembuluh darah yang akan memunculkan aterosklerosis khas pada pembuluh darah kecil dibagian ujung organ yang disebut mikroangiapati. Penyakit diabetes melitus ini akan menyertai penderita selama seumur hidup sehingga sangat mempengaruhi kualitas hidup seseorang. Salah satu upaya buat memelihara mutu hidup penderita diabet melitus ialah dengan self care yang baik. Tujuan riset ini merupakan buat mengenali ikatan antara self care dengan kuliatas hidup pada penderita diabet melitus di Ruang NAS I Rumah sakit Sekarwangi Kabupaten Sukabumi. Metode: Tipe riset ini merupakan kuantitatif desain korelasi dengan tata cara pendekatan cross sectional. Ilustrasi dalam riset ini sebanyak 27 responden di Ruang NAS I Rumah sakit Sekarwangi Kabupaten Sukabumi. Analisa informasi dicoba dengan memakai uji chi- square. Hasil : Hasil dari riset ini membuktikan kalau terdapatnya ikatan antara self care dengan mutu hidup pada penderita diabet melitus di Ruang NAS I Rumah sakit Sekarwangi Kabupaten Sukabumi. Kesimpulan : Hingga periset bisa menarik kesimpulan kalau Terdapatnya Ikatan Antara Self Care dengan Mutu Hidup Pada Penderita Diabet Melitus Di Ruang NAS I Rumah sakit Sekarwangi Kabupaten Sukabumi dengan hasil anailis korelasi variabel dengan uji statistic Chi- square yang didapatkan nilai p value 0,000 (<0,050).
Pengaruh tekhnik relaksasi otot progresif terhadap penurunan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi di Kelurahan Gedong Panjang wilayah kerja Puskesmas Gedong Panjang Kota Sukabumi Hendar, Hendar; Safariyah, Erna; Mulyadi, Egi
Jurnal Inovasi Kesehatan Masyarakat Vol 4 No 1 (2023): Journal of Public Health Innovation (JPHI)
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan Garawangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jphi.v4i01.895

Abstract

Latar Belakang: Penderita kecemasan akan mengalami peningkatan tekanan darah, akibat peningkatan adrenalin, kondisi ini bisa berbahaya bagi penderita hipertensi. Oleh karena itu, pasien hipertensi yang mengalami kecemasan memerlukan penanganan yang baik dalam menurunkan kecemasannya. Salah satu metode buat menyembuhkan hipertensi merupakan penyembuhan non farmakologis. Relaksasi otot progresif merupakan tata cara relaksasi yang menegangkan serta melemaskan otot- otot badan. Relaksasi bisa memicu timbulnya zat kimia yang mirip dengan beta blocker pada saraf tepi yang bisa menutup simpul saraf simpatis yang bermanfaat buat mengurangi ketegangan serta merendahkan tekanan darah. Metode: Jenis penelitian ini yaitu pre-experimental design yaitu one group pretest-posttest design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien lansia hipertensi yang berada di Kecamatan Gedong Panjang Wilayah Kerja Puskesmas Gedong Panjang Kota Sukabumi sebanyak 252 orang dengan sampel sebanyak 16 responden. Teknik pengambilan sampel dengan metode purposive sampling. Analisa data yang digunakan dengan uji Uji Wilcoxon Sign Rank Test. Hasil : Hasil yang didapatkan dapatkan nilai P value uji Uji Wilcoxon Sign Rank yaitu 0,000 maka P-value < 0.05 yang menunjukkan terdapat pengaruh tekhnik relaksasi otot progresif terhadap penurunan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi. Kesimpulan : Terdapat pengaruh tekhnik relaksasi otot progresif terhadap penurunan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi di Kelurahan Gedong Panjang Wilayah Kerja Puskesmas Gedong Panjang Kota Sukabumi.
Hubungan dukungan keluarga dan peran perawat dengan kepatuhan pasien Gagal Ginjal Kronik (GGK) dalam menjalani terapi hemodialisa di Ruang Hemodialisa RSUD Jampangkulon Mukaromudin, Mukaromudin; Mulyadi, Egi; Novhriyanti, Dhinny
Jurnal Inovasi Kesehatan Masyarakat Vol 4 No 2 (2024): Journal of Public Health Innovation (JPHI)
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan Garawangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jphi.v4i02.1004

Abstract

Latar Belakang: Pada pasien gagal ginjal kronik, organ ginjalnya sudah tidak bisa bekerja dengan normal maka dari itu diperlukan terapi penggantian ginjal baik dengan transplantasi ginjal atau hemodialisis (cuci darah) yang dilakukan seumur hidupnya untuk mempertahankan dan mencegah kondisi penyakit bertambah buruk akibat limbah yang tidak dapat dikeluarkan dari tubuh. Maka dari itu diperlukannya perilaku kepatuhan terapi hemodialisa.Metode: Penelitian korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini ialah seluruh pasien GGK yang melakukan HD dengan sampel sebanyak 24 pasien menggunakan teknik total sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dukungan keluarga, peran perawat dan kuesioner baku modifikasi MMAS-8.Hasil: Uji validitas menunjukkan seluruh item instrumen valid (dukungan keluarga nilai p: 0,000-0,002, seluruh instrumen peran perawat nilai p: 0,000) dan hasil uji reliabilitas dukungan keluarga α: 0,955, peran perawat α: 0,893, kepatuhan α: 0,589. Ada hubungan signifikan dukungan keluarga dan peran perawat dengan kepatuhan pasien GGK menjalani HD dengan nilai p-value masing-masing ialah 0,004Kesimpulan: Dukungan keluarga dan peran perawat berhubungan dengan kepatuhan pasien GGK menjalani HD.
Hubungan Antara Fatique (Kelelahan) Dengan Stres Pada Perawat di Era Pandemi Covid-19 di RS X Mulyadi, Egi
Cindoku : Jurnal Keperawatan dan Ilmu Kesehatan Vol. 1 No. 2 (2024): Agustus
Publisher : PT. Alahyan Publisher Sukabumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61492/cindoku.v1i2.201

Abstract

Coronavirus Disease 2019 or Covid19 is a new type of coronavirus that in addition to having an impact on the body, it can also have a serious impact on people's mental health. The incidence of Covid-19 cases continues to increase every day, and due to the increasing workload and concerns for their health and family, health workers as the frontline are increasingly frustrated. The purpose of this study is to determine the relationship between fatique (fatigue) and stress in nurses in the era of the covid 19 pandemic at Hospital X 2021. The sample used was 88 nurses. This study uses an observational analytical method with a cross-sectional design. Data collection was carried out by interviews, surveys and questionnaire distribution. The data analysis technique used is the chi-square test. The results of this study found that there was a relationship between fatique (fatigue) and stress in nurses in the era of the covid 19 pandemic at Hospital X 2021. The researcher is further advised to measure the level of work stress of nurses in the pandemic era not only from fatigue but also the factors that affect and cause work stress, which in this study has not been done by the author due to the limited time of the author's research, so that the research becomes more in-depth.
Penerapan Evidence Based Practice Efektivitas Health Education dalam Self Care pada Pasien dengan Heart Failure di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta Mulyadi, Egi; Jumaiyah, Wati; Yunitri, Ninik
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 4, No 4 (2024): Volume 4 Nomor 4 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v4i4.14204

Abstract

ABSTRACT Heart failure has a variety of terms including right, left, combined and congestive heart failure. Left heart failure is characterized by fluid buildup in the lungs, low blood pressure, and constriction of peripheral blood vessels which results in reduced blood flow to the tissues. Right heart failure is characterized by edema in the opposite side of the body, fluid in the abdominal cavity, and increased pressure in the main blood vessels leading to the heart. Congestive heart failure is a combination of symptoms of both types of heart failure. Even though outpatient treatment is optimal, heart failure often requires intensive hospital treatment. To find the level of success of health education in caring for patients with heart failure. Data analysis in this paper applies univariate data analysis to observe demographic characteristics and changes in the level of awareness of each respondent. Next, statistical tests were used with the paired t-test to evaluate the effect of awareness level before and after implementing Familiar Auditory Sensory Training, with a significance level of 0.05. The author counted the number of respondents using G*Power Version 3.1 software (Kang, 2021) with a total of 11 respondents. Data analysis in this paper uses univariate data analysis to evaluate the demographic characteristics and self-care description of each respondent. Furthermore, if the data has a normal distribution, the self-care statistical test uses the paired t-test, whereas if the data does not have a normal distribution, the self-care statistical test uses the Mann Whitney U test to evaluate self-care behavior after health education. Respondents had an average age of over 56.3 years, with the majority being male (75%) and the majority having secondary school level education (81.3%). They had suffered from heart failure on average for 4.31 years, and the majority were classified as classification II (62.5%). Before the intervention, the frequency of Self Care Behavior was 22.3 (standard deviation 4.58), which increased to 27.1 after the intervention (standard deviation 7.34). The normality test shows normal data distribution (p-value 0.968), and the dependent t-test analysis shows significant differences before and after the intervention (p-value 0.011 < 0.05), indicating the positive impact of health education on self-care in patients with heart failure. Keywords: Evidence Based Practice, Health Education, Self Care, Heart FailureABSTRAK Gagal jantung memiliki variasi istilah yang meliputi gagal jantung kanan, kiri, kombinasi, dan kongestif. Gagal jantung kiri dicirikan oleh adanya penumpukan cairan di paru-paru, tekanan darah rendah, dan konstriksi pembuluh darah perifer yang mengakibatkan berkurangnya aliran darah ke jaringan. Gagal jantung kanan ditandai dengan edema di bagian tubuh yang berlawanan, cairan di rongga perut, dan peningkatan tekanan di pembuluh darah utama yang mengarah ke jantung. Gagal jantung kongestif merupakan kombinasi dari gejala kedua jenis gagal jantung tersebut. Meskipun pengobatan rawat jalan telah diberikan dengan optimal, penyakit gagal jantung sering kali membutuhkan perawatan di rumah sakit yang intensif. Menemukan tingkat keberhasilan pendidikan kesehatan dalam merawat diri pada pasien dengan gagal jantung.  Analisis data dalam penulisan ini menggunakan analisis data univariat untuk mengevaluasi karakteristik demografi dan gambaran self care pada setiap responden. Selanjutnya, jika data memiliki distribusi normal, uji statistik self care menggunakan uji paired t-Test, sedangkan jika data tidak memiliki distribusi normal, uji statistik self care menggunakan uji Mann Whitney U untuk mengevaluasi self care behavior setelah dilakukan pendidikan kesehatan. Responden memiliki usia rata-rata di atas 56,3 tahun, dengan mayoritas berjenis kelamin laki-laki (75%) dan mayoritas memiliki pendidikan tingkat sekolah menengah (81,3%). Mereka rata-rata telah menderita penyakit gagal jantung selama 4,31 tahun, dan mayoritas termasuk dalam klasifikasi II (62,5%). Sebelum intervensi, frekuensi Self Care Behaviour adalah 22,3 (deviasi standar 4,58), yang meningkat menjadi 27,1 setelah intervensi (deviasi standar 7,34). Uji normalitas menunjukkan distribusi data yang normal (p-value 0,968), dan analisis dependent t-Test menunjukkan perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah intervensi (p-value 0,011 < 0,05), menunjukkan dampak positif health education terhadap self care pada pasien dengan gagal jantung. Kata Kunci: Praktek Berbasis Bukti, Pendidikan Kesehatan, Perawatan Diri, Gagal Jantung
The Effect of Finger Grasp Relaxation on Reducing Pain Intensity in Patients Sutiani, Asni Tri; Alamsyah , Mustopa Saepul; Mulyadi, Egi
PROFESSIONAL HEALTH JOURNAL Vol. 7 No. 2 (2026)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (PPPM) STIKES Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54832/phj.v7i2.1070

Abstract

This study aims to evaluate the effect of finger grasping relaxation technique on reducing pain intensity in postoperative patients in Arafat Room III RSI Assyifa Sukabumi City. Using a pre-experimental research design with a one-group pretest-posttest approach, this study involved 18 respondents selected through inclusion and exclusion criteria. Finger grasping relaxation technique, a simple non-pharmacological method, was performed to reduce pain by grasping fingers alternately for 3-5 minutes. The results of the analysis showed that the pain level of patients before the intervention was dominated by the moderate pain category (72.2%), while after the intervention the majority of patients experienced mild pain (66.7%). Statistically, there was a significant decrease in patients' pain levels, with a p value <0.05 based on the paired sample t-test. The mean pain level before the intervention was 4.16, decreasing to 3.00 after the intervention, showing a mean difference of 1.16. This study supports the effectiveness of the finger grasp relaxation technique as a supportive therapy to reduce postoperative pain. This technique stimulates the release of endorphins that inhibit pain signals, promote relaxation, and reduce physical and emotional stress. These results are consistent with previous studies showing significant benefits of this technique in reducing pain intensity. In conclusion, finger grasp relaxation is an effective, safe, and easy-to-implement method as a non-pharmacological therapy to help with postoperative pain management, and can be used as an alternative or companion to pharmacological therapy. This study makes a significant contribution to nursing practice, particularly in pain management.