Butarbutar, Gracia Patunia
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Minimnya Fasilitas Pendukung: Akar Masalah Pendidikan Inklusi di Sekolah Sumatra Utara Harefa, Dyana Lestari; Butarbutar, Gracia Patunia; Salwa, Hannyfa Amira; Simanjuntak, Rani Hartati Enjelika; Simanjuntak, Siska Monika; Assyifa, Zahwa Maulidina; Tansliova, Lili; Puteri, Anggia
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 1 (2025)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v9i1.26014

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis permasalahan yang ditimbulkan dari minimnya fasilitas pendukung dalam implementasi pendidikan inklusi di Sumatra Utara. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, yaitu mengumpulkan data dengan mencari dan membaca berbagai literatur yang relevan dengan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sekolah-sekolah di Sumatra Utara masih menghadapi kendala signifikan dalam penyediaan fasilitas pendukung bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), meliputi sarana fisik (aksesibilitas bangunan, ruang terapi, toilet khusus) dan sumber daya manusia (guru pendamping khusus, terapis, psikologi). Dampak dari kondisi ini mengakibatkan ABK masih mengalami kesulitan dalam mengakses pendidikan, berpartisipasi dalam pembelajaran, dan mengembangkan potensi mereka dengan tepat.
Hak Waris Anak Perempuan Menurut Hukum Adat Batak Toba di Perawang: Studi Kasus Keputusan MA No. 179 K/SIP/1961 Siregar, Debora; Butarbutar, Gracia Patunia; Br L. Tobing, Jelita Teresia; Selina, Angelia; Siallagan, Lasenna
Jurnal Adat dan Budaya Indonesia Vol. 7 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jabi.v7i1.81049

Abstract

Suku Batak Toba menerapkan sistem kekerabatan patrilineal yang menempatkan anak laki-laki sebagai pewaris utama, sehingga sering terjadi konflik antar keluarga terkait masalah warisan. Putusan Mahkamah Agung No. 179K/SIP/1961 yang mengatur tentang persamaan kedudukan hak waris antara anak laki-laki dan anak perempuan menjadi titik balik dalam konteks ini, meskipun bertentangan dengan hukum adat yang berlaku. Penelitian ini berupaya untuk mengeksplorasi pandangan keluarga Batak Toba sebelum dan sesudah pengumuman putusan tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, dengan menggunakan wawancara, dokumentasi, dan rekaman suara untuk pengumpulan data. Fokus utama penelitian ini berakar pada teori kekerabatan dan hukum adat, yang berfungsi sebagai kerangka analisis untuk memahami pergeseran sudut pandang masyarakat. Temuan penelitian menunjukkan bahwa Putusan Mahkamah Agung No. 179K/SIP/1961 telah menyebabkan pergeseran yang berarti dalam perspektif masyarakat Batak Toba tentang hak waris perempuan. Meskipun anak perempuan diklaim memiliki hak waris, jumlah mereka tetap lebih sedikit daripada anak laki-laki. Meskipun demikian, ada beberapa orang yang tetap menjunjung tinggi hukum adat yang menempatkan anak laki-laki sebagai pewaris utama. Temuan ini menunjukkan adanya dualisme dalam penegakan hak waris di dalam suku Batak Toba, karena adat dan hukum positif saling mempengaruhi dan membentuk cara pandang masyarakat terhadap pembagian warisan.