Sutarno, Alfonsus
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Mengintegrasikan Pendekatan Kultural ke dalam Pedagogi: Peran Model Kultural N. J. C. Geise dalam Pendidikan Katolik di Jawa Barat Siga, Willfridus Demetrius; Sutarno, Alfonsus; P., Alexander Editya
TEMALI : Jurnal Pembangunan Sosial Vol. 7 No. 2 (2024): Temali: Jurnal Pembangunan Sosial
Publisher : Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jt.v7i2.37875

Abstract

Penelitian ini mengkaji relevansi pendekatan kultural Nicolaus Johannes Cornelius Geise dalam pedagogi di lembaga pendidikan Katolik di Jawa Barat. Fokus penelitian ini adalah menjelaskan model pedagogi Geise dan merekomendasikan ciri khas profil lulusan sesuai dengan kultur di Jawa Barat. Menggunakan metode kualitatif dengan desain grounded theory, data dikumpulkan melalui observasi, wawancara mendalam, dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan kultural Geise, yang menekankan penyesuaian dengan konteks sosial-kultural, perhatian terhadap orang miskin, kesetaraan martabat manusia, dan pelayanan kemanusiaan, sangat relevan untuk pendidikan Katolik di Jawa Barat. Penelitian ini menawarkan model pedagogi yang mengintegrasikan nilai-nilai kearifan lokal serta panduan untuk membentuk lulusan yang pluralis, adaptif, dan transformatif.
Pancasila sebagai Landasan Filosofis Hukum Negara Indonesia: Refleksi di tengah Carut-marut Permasalahan Hukum di Indonesia Sihombing, Edy Syahputra; Sutarno, Alfonsus; Sitepu, Robertus Reno
Sapientia Humana: Jurnal Sosial Humaniora Vol 5 No 01 (2025)
Publisher : Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26593/jsh.v5i01.9560

Abstract

Tulisan ini adalah respon kritis dan reflektif terhadap situasi implementasi hukum di Indonesia yang cenderung digunakan demi kepentingan politik partisan. Pancasila sebagai nilai filosofis dan ideologi negara Indonesia tentu menjadi dasar dan sumber nilai pelaksanaan hukum, namun dalam beberapa kasus yang terjadi belakangan ini, prinsip tersebut tampak terkikis. Fenomena tersebut tampak dalam hukum yang cenderung digunakan sebagai fungsi instrumentalisasi dan pragmatis untuk mengalahkan lawan politik atau juga melanggengkan dominasi kekuasaan. Fenomena tersebut berpotensi menciptakan apatisme masyarakat terhadap proses penegakan hukum sehingga kehilangan kepercayaan terhadap aparat penegak hukum. Tulisan ini dikaji dengan menggunakan pendekatan filosofis, mengkaji aspek yuridis normatif dengan analisis dan respon terhadap kebijakan dan keputusan hukum, dan pendekatan kritis dengan mempertimbangkan dimensi historis, ideologis, dan sosiologis dalam struktur hukum Indonesia Melalui studi literatur. Penelitian ini penting untuk memperluas wawasan literasi dan diskusi mengenai evaluasi ideologis dalam praktik hukum Indonesia khususnya yang berkaitan dengan nilai Pancasila. Selain itu, untuk memperluas wawasan demi menegaskan marwah nilai hukum yang mempunyai ruh dan integritas dalam nilai Pancasila.
Honour Atau Horor: Representasi Tubuh Perempuan Dalam Sinema Indonesia Sutarno, Alfonsus; Kurniasih, Kurniasih; Mulyana, Topik
Sapientia Humana: Jurnal Sosial Humaniora Vol 5 No 01 (2025)
Publisher : Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26593/jsh.v5i01.9565

Abstract

Artikel ini mengkaji representasi tubuh perempuan dalam tiga sinema horor Indonesia karya Joko Anwar, yaitu Pengabdi Setan (2017), Perempuan Tanah Jahanam (2019), dan Ratu Ilmu Hitam (2019) yang menempatkan tubuh perempuan dalam dimensi honour (pesona) dan horor (teror). Dalam perspektif fenomenologi agama (Eliade, Otto), teori monstrous feminine (Creed), dan maternal horror (Winda), artikel ini mendeskripsikan bagaimana tubuh perempuan berperan sebagai hierofani yang memunculkan mysterium tremendum et fascinans, simbol pengorbanan, manifestasi kekuatan gaib, dan representasi ambivalensi dalam kosmologi Jawa. Kajian tekstual dan sinematografi mengungkapkan dialektika antara patriarki, trauma kolektif, dan resistensi. Relevansi kajian ini terletak pada kontribusinya pada studi gender dan kultur di Indonesia, di mana narasi horor dalam sinema Indonesia merefleksikan dan membentuk persepsi publik mengenai jati diri perempuan. Tubuh perempuan ditarik dalam dua kutub paradoksal, antara yang sakral dan profan; antara honour dan horor.