Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pengaruh Kurs dan Suku Bunga Terhadap Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2001-2023 Irsyad, Ferozi Ramdana; Naibaho, Angelina Rolas Olivia; Putri, Dwi Nabilla; Siregar, Filja Azkiah; Batu Bara, Radja Marihat; Nasution, Armin Rahmansyah; Hidayat, Nasrullah
IKRAITH-EKONOMIKA Vol. 8 No. 1 (2025): IKRAITH-EKONOMIKA Vol 8 No 1 Maret 2025
Publisher : Universitas Persada Indonesia YAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kurs dan suku bunga terhadap Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) di Provinsi Sumatera Utara pada periode 2001-2023. Data yang digunakan merupakan data sekunder dari berbagai sumber resmi. Metode analisis yang digunakan adalah regresi linear berganda dengan variabel independen berupa kurs (Rupiah per USD) dan suku bunga (%) serta variabel dependen PMDN (dalam miliar Rupiah). Hasil analisis menunjukkan bahwa baik kurs maupun suku bunga tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap PMDN, dengan nilai R-squared sebesar 0,081 yang menunjukkan bahwa hanya 8,1% variasi dalam PMDN yang dapat dijelaskan oleh dua variabel tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa faktor lain lebih berpengaruh terhadap investasi dalam negeri di Sumatera Utara.
Tinjauan Yuridis dan Ekonomis terhadap Perbedaan Jenis-Jenis Koperasi dalam UU No. 25 Tahun 1992 dan Implementasinya Batu Bara, Radja Marihat; Octaviani, Windi; Manurung, Cristina M; Putri, Dwi Nabilla; Matondang, Khairani Alawiyah
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 5 No. 4 (2025): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v5i4.19256

Abstract

Cooperative Economics is a form of economic activity based on the principles of kinship and mutual cooperation, as stated in Article 33 of the Constitution of the Republic of Indonesia of 1945. In its implementation, cooperatives play a crucial role in improving the welfare of their members and the surrounding community through the collective management of enterprises based on justice and democratic principles. This study examines the concept of cooperative economics within the framework of the Indonesian National Qualification Framework (KKNI), particularly in the context of teaching the Cooperative Economics course. The discussion includes an understanding of fundamental principles, core values, objectives, and the role of cooperatives in supporting national economic development. The findings indicate that cooperatives function not only as economic entities but also as educational institutions and community empowerment agents that hold a strategic role in fostering people’s economic independence. Furthermore, this study emphasizes the importance of consistently applying cooperative principles to ensure that cooperatives can survive and compete amid the challenges of globalization.
Analisis Pengaruh Pendidikan, Kesehatan, dan Pertumbuhan Ekonomi terhadap Tingkat Pengangguran Terbuka di Indonesia Batu Bara, Radja Marihat; Irsyad, Ferozi Ramdana; Octaviani, Windi; Putri, Dwi Nabilla; Hidayat, Nasrullah; Dalimunthe, Muhammad Bukhori
RIGGS: Journal of Artificial Intelligence and Digital Business Vol. 4 No. 4 (2026): November - January
Publisher : Prodi Bisnis Digital Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/riggs.v4i4.3316

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pendidikan, kesehatan, dan pertumbuhan ekonomi terhadap tingkat pengangguran terbuka di Indonesia. Pengangguran tetap menjadi masalah fundamental dalam pembangunan ekonomi karena secara langsung terkait dengan kesejahteraan masyarakat dan kualitas sumber daya manusia. Penelitian ini menggunakan data panel dari 34 provinsi di Indonesia yang mencakup periode 2020–2024, dianalisis menggunakan Model Efek Tetap (FEM) melalui perangkat lunak E-Views 10.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan memiliki dampak yang signifikan dan positif terhadap tingkat pengangguran terbuka, dengan nilai probabilitas 0.0379. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan tingkat pendidikan belum diimbangi dengan kesempatan kerja yang memadai, sehingga menimbulkan fenomena ketidakcocokan pekerjaan. Kesehatan memiliki dampak yang signifikan dan negatif terhadap pengangguran terbuka dengan nilai probabilitas 0.0014, yang berarti kondisi kesehatan masyarakat yang lebih baik berkontribusi pada penurunan tingkat pengangguran. Selain itu, pertumbuhan ekonomi juga memiliki dampak signifikan dan negatif dengan nilai probabilitas 0,0000, menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi mendorong penciptaan lapangan kerja dan mengurangi pengangguran terbuka. Secara bersamaan, ketiga variabel independen tersebut secara signifikan mempengaruhi pengangguran terbuka, sebagaimana ditunjukkan oleh nilai Prob (F-statistic) sebesar 0,000000. Nilai R² yang disesuaikan sebesar 0,8549 menunjukkan bahwa 85,49% variasi pengangguran terbuka dapat dijelaskan oleh pendidikan, kesehatan, dan pertumbuhan ekonomi. Temuan ini mendukung Teori Modal Manusia, yang menekankan pentingnya berinvestasi dalam pendidikan dan kesehatan untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja, serta Hukum Okun, yang menyoroti peran pertumbuhan ekonomi dalam mengurangi pengangguran.
Analysis of Factors Affecting Employment Opportunities in North Sumatra for the Period 2002 – 2022 Sari, Arsiska; Batu Bara, Radja Marihat; Nababan, Feryanto; Lubis, Putri Kemala Dewi
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 3 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research (Special Issue)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i3.11239

Abstract

Provinsi Sumatera Utara, sebagai salah satu wilayah dengan populasi besar di Indonesia, menghadapi tantangan terkait kesempatan kerja dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keadaan angkatan kerja di Sumatera Utara, dengan fokus pada jumlah penduduk, inflasi, dan tingkat pengangguran terbuka. Metode kuantitatif digunakan untuk menguji hipotesis dan mengkaji hubungan antara variabel-variabel tersebut. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa jumlah penduduk memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap angkatan kerja, sementara inflasi dan tingkat pengangguran terbuka menunjukkan pengaruh positif namun tidak signifikan. Secara simultan, ketiga variabel mampu menjelaskan 91% variasi dalam angkatan kerja di Sumatera Utara. Temuan ini memberikan wawasan penting bagi pembuat kebijakan dalam merancang intervensi yang efektif untuk meningkatkan kesempatan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif. Pengelolaan yang strategis atas pertumbuhan penduduk, inflasi, dan pengangguran terbuka diperlukan untuk menciptakan pasar tenaga kerja yang lebih produktif dan berkelanjutan di Sumatera Utara. Penelitian ini berkontribusi pada pemahaman yang lebih komprehensif mengenai dinamika ketenagakerjaan di wilayah tersebut.
Refleksi Prinsip Keadilan dalam Perjanjian Waralaba di Indonesia Batu Bara, Radja Marihat; Tanjung, Ali Asdon; Purba, Bonaraja
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 5 No. 4 (2025): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v5i4.19233

Abstract

An agreement is essentially the result of a meeting of minds/mutual assent between parties who wish to achieve a common goal. This goal should provide balanced benefits for all parties involved. As a legal instrument, an agreement should ideally reflect three fundamental elements as stated by Gustav Radbruch, namely justice, expediency, and legal certainty. However, in practice, the principle of legal certainty, especially derived from the principle of pacta sunt servanda, is often given a more dominant emphasis, thus sometimes subordinating the element of justice in contractual relations.This phenomenon is very visible in the practice of franchise agreements, especially those originating from foreign entities, where the structure of the agreement often favors the franchisor. The unbalanced bargaining position results in franchisees having no room for negotiation of the clauses that have been standardized by the franchisor. This paper aims to analyze the root causes of this inequality, identify factors that strengthen the dominance of the franchisor, and offer normative solutions to injustice in franchise agreements.This research uses a normative philosophical approach, namely by analyzing the substance of the contract based on the applicable laws and regulations and the principles of agreement law. The results of the study show that the injustice to franchisees is mainly caused by the inequality of bargaining position between the party that controls the franchise system and the party that depends on the system to run the business. This imbalance causes the content of the contract to be fully determined by the franchisor, so that the alignment of their interests is very dominant, while the protection of franchisees is minimal.