Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan upaya revitalisasi Gerakan Pramuka dalam penguatan pendidikan karakter di SMP Katolik Yohanes Gabriel. Pendekatan yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi, serta validitas data, diuji menggunakan teknik triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan kepramukaan seperti baris-berbaris, upacara, perkemahan, perjalanan lintas alam, dan sistem among, secara efektif membentuk karakter peserta didik. Pola pembinaan mengacu pada filosofi Ki Hajar Dewantara: ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, dan tut wuri handayani, yang menekankan pada keteladanan, keterlibatan aktif, dan pemberian dorongan untuk membentuk karakter peserta didik yang beriman, bertaqwa, disiplin, berjiwa nasionalis, dan memiliki kepedulian sosial serta lingkungan. Karakter yang terbentuk melalui kegiatan pramuka mencakup disiplin, tanggung jawab, kepemimpinan, cinta tanah air, kerja sama, persatuan, demokrasi, hingga kemandirian. Faktor pendukung keberhasilan program ini antara lain adalah kompetensi Pembina Pramuka, motivasi dan kesadaran peserta didik, ketersediaan dana dan fasilitas, serta dukungan orang tua dan masyarakat. Sementara itu, faktor penghambatnya mencakup kurangnya minat sebagian peserta didik dan kendala cuaca yang mengganggu kegiatan luar ruang. Secara keseluruhan, pendidikan kepramukaan di sekolah ini terbukti efektif dalam mendukung penguatan pendidikan karakter peserta didik sebagai kader bangsa.