Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ETIKA DAN REGULASI DALAM PRAKTIK KEDOKTERAN: TANTANGAN DAN SOLUSI DARI PENGABDIAN MASYARAKAT DI DEPOK Susanti, Febriyolla; Maria, Ima; Taufiq Fredrik Pasiak; Erna Harfiani; Ria Maria Theresa; Taupan Ichsan Tuarita; Isniani Ramadhani; Abdul Kolib
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 6 No. 2 (2025)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v6i2.11199

Abstract

Kepatuhan terhadap norma etik dan regulasi hukum sangat penting dalam praktik kedokteran untuk menjamin kualitas layanan dan keselamatan pasien. Di Indonesia, meskipun regulasi praktik kedokteran telah ditetapkan dengan ketat, penerapannya oleh praktisi medis masih menghadapi berbagai tantangan. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dokter dan dokter gigi terhadap norma dan regulasi praktik kedokteran melalui seminar "Etik dan Hukum Kedokteran di Lingkungan Dinas Kesehatan Kota Depok," yang dihadiri oleh 100 peserta. Pemahaman peserta diukur menggunakan kuesioner yang terdiri dari 11 pertanyaan, yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya (Cronbach's alpha 0,727). Hasil menunjukkan bahwa rata-rata nilai pemahaman terhadap norma mencapai 72,48, sementara pemahaman terhadap regulasi lebih rendah, yaitu 65,35. Temuan ini menunjukkan bahwa meskipun para praktisi memahami etika dan profesionalisme dengan baik, pemahaman mereka terhadap regulasi masih perlu ditingkatkan. Kegiatan ini menekankan pentingnya peningkatan pemahaman terhadap regulasi praktik kedokteran melalui pendidikan yang lebih terintegrasi dan pelatihan berkelanjutan. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas praktik medis dan mengurangi risiko hukum bagi para praktisi
Risk Factors And Prevalence Of Internet Addiction Among Adolescents: The Role Of Parental Supervision And Psychosocial Influences Maria, Ima; Susanti, Febriyolla; Kashmir, Arifin Kurniawan; Kusdiyah, Erny
Jambi Medical Journal : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol. 13 No. 1 (2025): JAMBI MEDICAL JOURNAL: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS JAMBI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jmj.v13i1.38963

Abstract

Background: The rapid development of internet technology presents both opportunities and challenges, particularly internet addiction among adolescents, which impacts health, education, and social stability. In Indonesia, over 90% of adolescents are internet users, raising significant concerns. This study aims to determine the prevalence of internet addiction and identify contributing sociodemographic, behavioral, and psychosocial factors. Methods: A cross-sectional study was conducted involving 143 students from SMA Islam Al Azhar 8 Bekasi, selected through convenience sampling. Data were collected using a validated Internet Addiction Questionnaire and analyzed with bivariate and multivariate methods. Results: The prevalence of internet addiction was 34.27%. Significant factors included frequent violations of parental internet usage limits (OR=6.70; CI 95%: 1.76–25.56; p=0.005) and lack of participation in religious activities (OR=3.31; CI 95%: 1.09–10.04; p=0.034), indicating that weak parental control and low religious involvement increase the risk of internet addiction. Conclusion: Parental supervision, family support, and adolescent engagement in religious and social activities are crucial preventive measures. Interventions focusing on self-regulation, parental monitoring, and balanced internet use are recommended to reduce addiction risks.
Optimalisasi Edukasi Kekerasan Seksual di Sekolah: Kolaborasi dengan Tenaga Profesional untuk Pencegahan Efektif Maria, Ima; Fauziah, Cut; Susanti, Febriyolla
IKRA-ITH ABDIMAS Vol. 9 No. 2 (2025): Jurnal IKRAITH-ABDIMAS Vol 9 No 2 Juli 2025
Publisher : Universitas Persada Indonesia YAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37817/ikra-ithabdimas.v9i2.4069

Abstract

ABSTRAK Kekerasan seksual terhadap anak dan remaja merupakan masalah global yang signifikandan mengancam pencapaian beberapa target SDGs. Di Indonesia, kasus kekerasan seksualsering kali tidak dilaporkan, meskipun prevalensi di kalangan remaja, terutama perempuan, cukup tinggi. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang kekerasan seksual melalui penyuluhan yang dilaksanakan di SMP Islam Dian Didaktika, Depok. Peserta penyuluhan terdiri dari siswa kelas VII hingga IX dan para guru. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan kuesioner pretes dan postes. Sebelum penyuluhan, hanya 53,51% siswa yang memiliki pengetahuan baik mengenai kekerasan seksual. Setelah penyuluhan, angka ini meningkat menjadi 62,56%, menunjukkan efektivitas penyuluhan dalam meningkatkan pemahaman siswa. Sebagian besar siswa (96,3%) juga mengakui pentingnya mendapatkan informasi dari tenaga profesional yang berkompeten. Hasil ini menekankan pentingnya peran tenaga profesional dalam edukasi kesehatan seksual dan urgensi penyuluhan berkala untuk mempertahankan serta meningkatkan pengetahuan siswa guna menciptakan lingkungan belajar yang lebih aman dan sadar akan kekerasan seksual. ABSTRACT Sexual violence against children and adolescents is a significant global issue that threatens the achievement of several SDG targets. In Indonesia, sexual violence cases are often underreported, despite the high prevalence among adolescents, especially girls. This community service project aimed to enhance students' understanding of sexual violence through an educational program conducted at SMP Islam Dian Didaktika, Depok. Participants included students from grades VII to IX and teachers. The evaluation was conducted using pre- and post-test questionnaires. Before the program, only 53.51% of students demonstrated a good understanding of sexual violence. After the program, this increased to 62.56%, highlighting the effectiveness of the education in improving students' knowledge. The majority of students (96.3%) also recognized the importance of receiving information from qualified professionals. These findings emphasize the crucial role of professionals in sexual health education and the need for regular educational sessions to maintain and further enhance students' knowledge, fostering a safer, more aware learning environment regarding sexual violence.