Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Antimitotic Activity of Cayratia trifolia Ethanol Extract on Zygote Cells of Tripneustes gratilla Feriadi, Eva; Wahyuni, Wahyuni; Yusuf, Muhammad I.
Pharmacology and Clinical Pharmacy Research Vol 1, No 2
Publisher : Universitas Padjadjaran, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (307.767 KB) | DOI: 10.15416/pcpr.v1i2.15205

Abstract

Cancer is a devastating disease characterized by abnormal cell growth. Due to several safety issues associated with current cancer treatment, identification of new strategies for cancer therapy is considered necessary. Natural substances in plants m and fruits have the potentials to be developed as anticancer drugs. One of them is Cayratia trifolia (C. trifolia). This study was aimed to determine the cytotoxic activity of stem and leaf ethanol extract of C. trifolia against zygote cells of sea urchin or Tripneustes gratilla (T. gratilla). Extraction of stem and leaf of C. trifolia was conducted using maceration method in ethanol solvent. Thin layer chromatography was performed to screen phytochemicals contained in the extract. Zygoteof T. gratilla was used to conduct antimitotic activity test. We found that stem and leaf ethanol extract had IC50 of 169.82 μg/ml and 208.92 μg/ml, respectively. In comparison with positivecontrol of vincristine which had IC50 value of 3.23x10-3 μg/ml (very strong category), this extract showed moderate antimitotic activity. In conclusion, C. trifolia is potential to be developed as anticancer treatment.Keywords: cancer, Cayratia trifolia, antimitotic
Galing (Cayratia trifolia L.): Sebuah Kajian Biologi, Fitokimia, dan Aktivitas Farmakologi Feriadi, Eva; Muhtadi, Ahmad; Barliana, Melisa Intan
Pharmauho: Jurnal Farmasi, Sains, dan Kesehatan Vol 4, No 2 (2018): Pharmauho
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (186.336 KB) | DOI: 10.33772/pharmauho.v4i2.6256

Abstract

Galing (Cayratia trifolia L.) merupakan salah satu tumbuhan liar yang mayoritas terdapat di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Galing secara empiris telah banyak digunakan untuk mengobati berbagai macam penyakit. Hampir semua bagian dari tumbuhan galing dapat dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Beberapa penelitian telah dilakukan untuk membuktikan aktivitas farmakologis dari tumbuhan galing. Oleh karena itu, tinjauan ini bertujuan untuk menyajikan informasi mengenai tumbuhan galing, baik secara biologi, fitokimia maupun aktivitas farmakologisnya.Kata kunci: Herbal, galing, Cayratia trifolia, obat tradisional, farmakologi
Ruruhi (Syzygium polycephalum Merr.) : Tinjauan Biologi, Fitokimia dan Aktivitas Farmakologi Feriadi, Eva; Pratiwi, Ines Septiani; Azis, Muhammad Israwan
Lansau: Jurnal Ilmu Kefarmasian Vol. 2 No. 1 (2024): Lansau: Edisi April 2024
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/lansau.v2i1.24

Abstract

Ruruhi (Syzygium polycephalum) merupakan tumbuhan asli wilayah malesia barat dan tengah, termasuk Indonesia. S. polycephalum banyak dijumpai di beberapa wilayah seperti Jawa, Kalimantan dan Sulawesi, digunakan secara turun temurun sebagai pengobatan tradisional beberapa penyakit seperti disentri, hipertensi, antikolesterol, luka dan gatal pada kulit. Artikel review ini bertujuan membahas secara menyeluruh mengenai tumbuhan S. polycephalum meliputi kajian biologi (taksonomi, habitat, penyebaran, morfologi), penggunaan tradisional, kandungan fitokimia hingga aktivitas farmakologinya berdasarkan hasil studi literatur dari beberapa hasil penelitian. Berdasarkan kajian yang dilakukan pada tumbuhan S. polycephalum menunjukkan keberadaan golongan metabolit sekunder dan berbagai senyawa yang telah berhasil teridentifikasi pada beberapa bagian tumbuhan S. polycephalum seperti pada daunnya mengandung senyawa β-sitosterol, asam oleanolat, asam ursolat, skualen, metil 3-etilpropanoat dan asam heksadekanoat metil ester yang berperan dalam menghambat pertumbuhan sel kanker, antibakteri dan antijamur. Pada kulit batangnya teridentifikasi senyawa asam 3,4,3’-tri-O-metilelagat dan asam galat yang berperan sebagai antioksidan. Bagian buah S. polycephalum  mengandung senyawa 1,5-dimethylcitrate dan trimethyl citrate, sedangkan pada bijinya terdapat senyawa methyl ester gallic acid. Berdasarkan hasil temuan tersebut, tumbuhan S. polycephalum mengandung senyawa-senyawa dominan yang berperan penting dalam beberapa aktivitas farmakologi sehingga sangat berpotensi untuk terus ditelusuri dan dikembangkan menjadi salah satu kandidat pilihan pengobatan berbasis bahan alam di masa mendatang.
Sosialisasi DAGUSIBU Obat Sebagai Upaya Peningkatan Pengetahuan Masyarakat di Kecamatan Kolaka, Kabupaten Kolaka : Socialization of DAGUSIBU Medicine as an Effort to Increase Community Knowledge in Kolaka Sub-district, Kolaka Regency Kamaruddin, Harni Sartika; Pratiwi, Ines Septiani; Azis, Muhammad Israwan; Sabandar, Carla Wulandari; Wahyuningrum, Retno; Dwidayati, Ari; Feriadi, Eva; Yunita, Alfiranty; Syahruddin, Muh.
Jurnal Abdi dan Dedikasi kepada Masyarakat Indonesia Vol. 3 No. 1 (2025): NADIKAMI: Januari 2025
Publisher : POLITEKNIK BINA HUSADA KENDARI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan obat yang tidak rasional merupakan salah satu masalah dalam dunia kesehatan yang terus menerus meningkat setiap tahunnya. Penggunaan obat yang tidak rasional tidak hanya akan mengakibatkan permasalahan kesehatan bagi individu pengguna tetapi juga permasalahan ekonomi. Banyaknya masalah dalam penggunaan obat di masyarakat membuat Ikatan Apoteker Indonesia untuk memprakarsai Gerakan Keluarga Sadar Obat, dimana salah satu programnya adalah DAGUSIBU (Dapatkan, Gunakan, Simpan, dan Buang) obat dengan baik dan benar. Program ini diharapkan mampu menyentuh hingga ke lapisan masyarakat terkecil, dalam hal ini rumah tangga. Anggota utama rumah tangga yang sangat berperan penting dalam peningkatan kualitas kesehatan adalah ibu, karena secara tidak langsung seorang ibu juga akan turut mengelola obat di dalam rumah tangganya. Organisasi masyarakat yang biasanya diikuti oleh para ibu khususnya para istri PNS adalah organisasi Dharma Wanita Persatuan (DWP), dimana organisasi ini tidak hanya melindungi dan memberdayakan, tetapi juga turut serta dalam memberikan solusi permasalahan yang dihadapi oleh anggotanya. Oleh karena itu, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi berupa pemberian materi dan leaflet mengenai DAGUSIBU kepada ibu-ibu anggota DWP Universitas Sembilanbelas November Kolaka guna meningkatkan pemahaman mengenai penggunaan obat yang rasional dan mencegah terjadinya drug related problem.
Kajian Profil Senyawa Fitokimia, Aktivitas Antioksidan dan Toksisitas Akut Ekstrak Etanol 80% Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) Yuniar, Rita; Sabandar, Carla Wulandari; Feriadi, Eva; Kamaruddin, Harni Sartika; Yunita, Alfiranty; Wahyuningrum, Retno; Agusriyadin, Agusriyadin; Azis, Muhammad Israwan; Dwidayati, Ari
SAINTIFIK Vol 11 No 2 (2025): Saintifik: Jurnal Matematika, Sains, dan Pembelajarannya
Publisher : Universitas Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31605/saintifik.v11i2.601

Abstract

Salah satu tanaman yang sering digunakan oleh masyarakat Bombana sebagai obat tradisional adalah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.), terutama untuk mengobati penyakit-penyakit yang berkaitan dengan stress oksidatif. Namun, sejauh ini kajian saintifik terhadap tanaman ini masih belum banyak di. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil senyawa fitokimia, aktivitas antioksidan, dan efek toksisitas dari daun A. bilimbi. Pengujian profil fitokimia menggunakan uji pereaksi warna, uji aktivitas antioksidan secara kualitatif menggunakan metode DPPH (dot blot staining) dan secara kuantitatif menggunakan spektrofotometri UV-Vis, serta pengujian efek toksisitas akut menggunakan metode brine shrimp lethality test (BSLT). Hasil kajian menunjukkan bahwa ekstrak etanol 80% daun A. bilimbi positif mengandung senyawa fitokimia golongan terpenoid, saponin, dan steroid. Ekstrak ini juga menunjukkan aktivitas antioksidan yang kuat dengan nilai SC50 sebesar 15,26 μg/mL. Asam askorbat sebagai kontrol positif memiliki nilai SC50 sebesar 3,9 μg/mL. Ekstrak etanol A. bilimbi tidak beracun (toksik) dengan nilai LC50 sebesar 1144,47 μg/mL, sedangkan kalium dikromat sebagai kontrol positif didapati beracun dengan nilai LC50 sebesar 2,54 μg/mL. Penelitian ini menyimpukan bahwa ekstrak etanol 80% A. bilimbi dapat dikembangkan sebagai sumber antioksidan alami dan juga aman digunakan untuk jangka waktu yang panjang.
Profil Fitokimia dan Aktivitas Antimikroba Ekstrak Daun Leucas Lavandulifolia Terhadap Mikroba Patogen Feriadi, Eva; Mail, Silvana; Syahruddin, Muh.; Salam, Diah Astari; Muslihin, Nisrina; Agusriyadin, Agusriyadin
SAINTIFIK Vol 11 No 2 (2025): Saintifik: Jurnal Matematika, Sains, dan Pembelajarannya
Publisher : Universitas Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31605/saintifik.v11i2.602

Abstract

Lenglengan (Leucas lavandulifolia) merupakan tanaman herbal dikotil yang tingginya mencapai 0,95 meter dan telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional untuk berbagai penyakit, seperti luka, diabetes, demam, batuk, infeksi cacing dan bakteri, luka busuk, dan penyakit mikosis. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi potensi antimikroba dari metabolit sekunder pada ekstrak etanol daun L. lavandulifolia terhadap bakteri Escherichia coli dan jamur Candida albicans, serta menentukan profil fitokimia ekstrak tersebut. Uji aktivitas antimikroba menggunakan metode difusi cakram. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun L. lavandulifolia mengandung senyawa bioaktif seperti alkaloid, flavonoid, terpenoid, saponin, polifenol, dan kuinon serta mampu menghambat pertumbuhan E. coli dengan daya hambat pada konsentrasi 100 µg/disc adalah 16,1 mm (kuat), pada konsentrasi 50 µg/disc sebesar 13,6 mm (kuat), dan pada konsentrasi 25 µg/disc sebesar 12,9 mm (kuat), sedangkan kontrol positif menunjukkan zona hambat sebesar 43,0 mm. Pada C. albicans, daya hambat pada konsentrasi 100 µg/disc sebesar 14,9 mm (kuat), pada 50 µg/disc sebesar 12,6 mm (kuat), dan pada 25 µg/disc sebesar 8,1 mm (sedang), dengan kontrol positif menunjukkan zona hambat 18,6 mm. Kesimpulan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun L. lavandulifolia ini menunjukkan aktivitas antimikroba yang signifikan terhadap E. coli dan C. albicans.
FORMULASI SIRUP DEKOKTA KERANG TUDE BOMBANG (Atactodea striata) SEBAGAI HEPATOPROTEKTOR ALAMI Ashar, Muhammad; Pratiwi, Ines Septiani; Pratama, Andri Anugrah; Feriadi, Eva
Jurnal Buana Farma Vol. 5 No. 3 (2025): Jurnal Buana Farma : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/jbf.v5i3.1477

Abstract

The Tude Bombang clam (Atactodea striata) is a potential hepatoprotective agent due to its bioactive protein content and low fat levels, which contribute to liver protection through antioxidant activity, hepatocellular repair, and prevention of lipid accumulation in liver cells. This study aimed to formulate a decoction syrup of Tude Bombang clam and evaluate its hepatoprotective effects against paracetamol-induced hepatotoxicity in mice, as well as assess its organoleptic properties, homogeneity, and pH. The results showed that SGOT and SGPT levels in the normal control group remained stable (SGOT: 17.7–17.2 U/L; SGPT: 7.5–7.2 U/L), whereas the negative control group exhibited persistent elevations (SGOT: 374.7–373 U/L; SGPT: 97.2–95.6 U/L), confirming liver damage. The positive control (curcumin) reduced SGOT to 220.3 U/L and SGPT to 102.4 U/L. The Tude Bombang clam syrup demonstrated dose-dependent hepatoprotective effects, with the 60% concentration producing the most significant reductions in SGOT (350.9 to 288.9 U/L) and SGPT (96 to 73.6 U/L), indicating its ability to stabilize liver enzymes and mitigate hepatocellular injury. Organoleptic evaluation revealed acceptable sensory characteristics, homogeneity testing confirmed uniform dispersion without sedimentation, and the pH values (7.02–7.20) fell within the neutral range recommended for oral syrups. Overall, the Tude Bombang clam syrup exhibited favorable physical properties and hepatoprotective potential through its bioactive protein content and low fat levels, making it a promising candidate for functional hepatoprotective formulations.
AKTIVITAS ANTIMITOSIS EKSTRAK ETANOL 80% LAWI-LAWI (Caulerpa racemosa) TERHADAP SEL ZIGOT BULU BABI (Tripneustes gratilla) Feriadi, Eva; Al Awaldhi Ramadhan; Muh. Syahruddin; Febrianto Patulak; Diah Fausiah
Journal Pharma Saintika Vol. 9 No. 1 (2025): Oktober : Jurnal Pharma Saintika
Publisher : Program Studi DIII Farmasi Akademi Farmasi Dwi Farma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51225/jps.v9i1.96

Abstract

Cancer remains one of the leading causes of mortality worldwide, characterized by a high prevalence rate and ranking as the second most common cause of death globally. The elevated prevalence of cancer is closely associated with its hallmark features of uncontrolled cellular proliferation and aberrant mitotic processes. One plant species proposed to possess antimitotic potential is the lawi-lawi plant (Caulerpa racemosa). The bioactive compounds contained within this alga have been demonstrated to exhibit diverse pharmacological activities and are traditionally utilized by Indonesian communities as a natural source of antioxidants. This study employed a quantitative approach using a true experimental post-test-only control group design to evaluate the effect of an 80% ethanol extract of C. racemosa on the inhibition of mitosis in sea urchin (Tripneustes gratilla) zygote cells. The results of the antimitotic assay revealed that the C. racemosa extract exhibited an IC₅₀ value of 208.93 µg/mL, whereas the positive control, Vincristine, demonstrated a markedly lower IC₅₀ value of 2.46 µg/mL. These findings indicate that the 80% ethanol extract of C. racemosa possesses measurable antimitotic activity, although its potency is moderate when compared with the strong inhibitory effect exhibited by Vincristine.