Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

GAMBARAN PEMERIKSAAN SERUM ALANIN AMINOTRANSFERASE (ALT) PADA PASIEN DEMAM TIFOID MENGGUNAKAN FOTOMETER DAN SDS-PAGE Satriani Syarif; Sugireng; Husnul Mufidah Gamal
Jurnal MediLab Mandala Waluya Vol. 4 No. I (2020): Jurnal MediLab Mandala Waluya
Publisher : Prodi D4 Teknologi Laboratorium Medis, Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883./4

Abstract

Demam tifoid merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Salmonella Typhi yang dapat menyerang jaringan tubuh seperti hati. Kerusakan hati pada penderita demam tifoid dapat menyebabkan peningkatan kadar Alanin Aminotransferase (ALT). Peningkatan konsentrasi enzim tersebut dapat terdeteksi dalam darah. Semakin tinggi konsentrasi sampel maka pita protein yang terbentuk semakin tebal. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui Gambaran pemeriksaan Alanin Aminotransferase (ALT) pada penderita demam tifoid menggunakan Fotomoter dan SDS-PAGE. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan studi laboratorium. Populasi dalam penelitian ini adalah 23 pasien. Dengan metode pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik Accidental Sampling dengan jumlah sampel sebanyak 19 pasien. Hasil penelitian metode Fotometer didapatkan dari 19 sampel penderita demam tifoid sebagian besar kadar ALT pada penderita demam tifoid normal sebanyak 15 dengan persentase 79% dan ditemukan 4 penderita demam tifoid yang memiliki kadar ALT tidak normal dengan persentase 21%. Hasil SDS-PAGE memberikan separasi yang terbaik dengan terbentuknya pita protein, yang ditunjukkan pada fraksi ALT pita ke-4 dan ke-5 dengan berat molekul 53.45 dan 53.40 kDa. Jadi dapat disimpulkan konsentrasi ALT pada sampel plasma tifoid tidak berpengaruh terhadap daya deteksi dari SDS-PAGE.
UJI KUALITAS MIKROBIOLOGIS AIR KOLAM RENANG UMUM BALUWU DI DESA MATANAUWE KECAMATAN SIOTAPINA KABUPATEN BUTON Sugireng; Sri Anggarini Rasyid; Rahmawati Onai
Jurnal MediLab Mandala Waluya Vol. 4 No. I (2020): Jurnal MediLab Mandala Waluya
Publisher : Prodi D4 Teknologi Laboratorium Medis, Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883./5

Abstract

Kebutuhan manusia terdiri dari kebutuhan primer, sekunder dan tersier. Air termasuk dalam salah satu kebutuhan primer, karena manusia tidak dapat bertahan hidup tanpa adanya air dan hampir semua kegiatan memerlukan air. Kebutuhan air yang paling utama bagi manusia adalah air minum, karena manusia tidak dapat bertahan 2-3 hari tanpa air minum. Dalam pemenuhan akan kebutuhan air baku, masyarakat Desa Bajo Bahari Makmur memanfaatkan kolam renang umum Baluwu yang terletak di Desa Matanauwe sebagai sumber air yang digunakan untuk keperluan higiene sanitasi, namun air yang digunakan masyarakat tersebut belum teruji kualitasnya. Kualitas air secara biologis ditentukan oleh kehadiran bakteri di dalamnya. Seperti halnya bakteri Escherichia coli dan bakteri lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas air kolam renang umum Baluwu, secara mikrobiologis menurut SNI 2015. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif berbasis laboratorium. Populasi dalam penelitian ini adalah air kolam renang umum Baluwu yang bersumber dari mata air di Desa Matanauwe, Kecamatan Siotapina, Kabupaten Buton. Pengambilan dilakukan dengan teknik Hand Dip Methode dengan jumlah sebanyak 3 sampel. Hasil penelitian metode kultur didapatkan untuk pemeriksaan Angka Lempeng Total (ALT) pada sampel 1 pengenceran 10-5 sebanyak 96 koloni, sampel 2 pengenceran 10-5 sebanyak 39 koloni, serta sampel 3 pada pengenceran 10-5 diperoleh sebanyak 564 koloni. Dari hasil pengujian Coliform diperoleh hasil bahwa sampel 1 dengan seri 3-1-1 dengan nilai MPN menurut tabel yakni 75 koloni/100 mL, Sampel 2 dan 3 hasil positif dengan semua seri yaitu 3-3-3 dengan nilai MPN yaitu >1100 koloni/100 mL. Hasil pengujian bakteri Escherichia coli diperoleh hasil bahwa pada sampel 1 negatif, sedangkan sampel 2 dan 3 adanya koloni Escherichia coli, yang merupakan bakteri Gram Negatif pada pewarnaan Gram. Sedangkan pada pengujian Pseudomonas aeruginosa diperoleh hasil bahwa ketiga sampel negatif tidak adanya bakteri Pseudomonas aeruginosa.
UJI BAKTERIOLOGIS TERHADAP MINUMAN AIR TEBU YENG BEREDAR DI PINGGIR JALAN KOTA KENDARI DENGAN METODE KULTUR DAN POLYMERASE CHAIN REACTION (PCR) Sugireng; Tasman; Sri Umiarti Pratiwi
Jurnal MediLab Mandala Waluya Vol. 4 No. 2 (2020): Jurnal MediLab Mandala Waluya
Publisher : Prodi D4 Teknologi Laboratorium Medis, Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883.4.2.4

Abstract

Sari tebu merupakan salah satu minuman yang disukai oleh masyarakat untuk dikonsumsi sebagai menghilang dahaga. Sari tebu memiliki khasiat yaitu untuk mengobati berbagai penyakit. Sari tebu mengandung zat - zat yang diperlukan oleh tubuh antara lain sukrosa, protein, kalsium,lemak,vitamin B1,vitamin B2, vitamin B6, vitamin C, dan asam amino. Berdasarkan hal tersebut nutrisi yang terkandung dalam sari tebu dapat menjadi tempat tumbuh bakteri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya bakteri pada air tebu dengan menggunakan metode kultur dan metode Polimerase chain reaction (PCR) yang beredar dipinggir jalan kelurahan Kota Kendari. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh penjual air tebu di kota Kendari dengan jumlah sampel sebanyak 8 pedagang sari tebu. Analisis deskriptif data penelitian dilakukan dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Hasil pemeriksaan dari 8 sampel pedagang sari tebu diperiksa menggunakan metode kultur dan PCR (Polymerase chain reaction) terhadap deteksi bakteri Eschericia coli didapatkan hasil negatif (100%), dan telah di uji konfirmasi melalui uji penegasan (pewarnaan gram) dan uji MR-VP bahwa sampel sari tebu yang beredar dipinggir jalan Kota Kendari tidak terkontaminasi dengan bakteri Escherichia coli atau negatif.
PENGARUH STATUS KEHAMILAN DAN RIWAYAT PENYAKIT TERHADAP PROTEIN URIN PADA IBU HAMIL TRIMESTER II DAN TRIMESTER III DI PUSKESMAS POASIA Sugireng; Kartini afrelia; Tasnim
Jurnal MediLab Mandala Waluya Vol. 5 No. 2 (2021): Jurnal MediLab Mandala Waluya
Publisher : Prodi D4 Teknologi Laboratorium Medis, Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883.5.2.5

Abstract

Protien urin merupakan suatu kondisi terlalu banyak protein dalam urin dari adanya keruskan ginjal. Protein urin pada ibu hamil sangat berbahaya karena dapat mengakibatkan terjadinya preeklamsia.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh usia, paritas dan riwayat penyakit terhadap protein urin pada ibu hamil trimester II dan trimester III di Puskesmas Poasia. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik. Jumlah populasi pada penelitian ini sebanyak 146 orang dan sampel yang digunakan sebanyak 22 orang ibu hamil trimester II dan trimester III . Analisis data menggunakan uji chi square dengan α= 0.05 Hasil penelitian menunjukan ibu hamil trimester II didapatkan hasil negatif protein urin dari 11 sampel (100%). Sedangkan pada ibu hamil trimester III didapatkan hasil berdasarkan usia dengan menggunakan uji chi square nilai p value =0.885. Paritas dengan nilai p value = 0.632. Dan riwayat hidup dengan nilai p value = 0.762. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ibu hamil trimester II ini tidak ada pengaruh antara usia, paritas dan riwayat penyakit terhadap protein urin. Sedangkan pada trimester III tidak ada pengaruh antara usia, paritas dan riwayat penyakit terhadap protein urin. Diharapkan kepada tenaga kesehatan untuk memberikan penyuluhan kepada ibu hamil supaya memeriksakan kehamilan secara dini untuk pencegahan terjadinya preeklamsia.
PENGAARUH STATUS KEHAMILAN DAN RIWAYAT PENYAKIT TERHADAP PROTEIN URIN PADA IBU HAMIL TRIMESTER II DAN TRIMESTER III DI PUSKESMAS POASIA Sugireng; Tasnim; Kartini afrelia
Jurnal MediLab Mandala Waluya Vol. 6 No. 1 (2022): Jurnal MediLab Mandala Waluya
Publisher : Prodi D4 Teknologi Laboratorium Medis, Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883.6.1.5

Abstract

Protien urin merupakan suatu kondisi terlalu banyak protein dalam urin dari adanya keruskan ginjal. Protein urin pada ibu hamil sangat berbahaya karena dapat mengakibatkan terjadinya preeklamsia.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh usia, paritas dan riwayat penyakit terhadap protein urin pada ibu hamil trimester II dan trimester III di Puskesmas Poasia. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik. Jumlah populasi pada penelitian ini sebanyak 146 orang dan sampel yang digunakan sebanyak 22 orang ibu hamil trimester II dan trimester III . Analisis data menggunakan uji chi square dengan α= 0.05 Hasil penelitian menunjukan ibu hamil trimester II didapatkan hasil negatif protein urin dari 11 sampel (100%). Sedangkan pada ibu hamil trimester III didapatkan hasil berdasarkan usia dengan menggunakan uji chi square nilai p value =0.885. Paritas dengan nilai p value = 0.632. Dan riwayat hidup dengan nilai p value = 0.762. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ibu hamil trimester II ini tidak ada pengaruh antara usia, paritas dan riwayat penyakit terhadap protein urin. Sedangkan pada trimester III tidak ada pengaruh antara usia, paritas dan riwayat penyakit terhadap protein urin. Diharapkan kepada tenaga kesehatan untuk memberikan penyuluhan kepada ibu hamil supaya memeriksakan kehamilan secara dini untuk pencegahan terjadinya preeklamsia.
KARAKTERISASI BAKTERI PENYEBAB INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK) PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE II SECARA FISIOLOGI DAN BIOKIMIA Sugireng; Satriani Syarif; Imelda Amelia
Jurnal MediLab Mandala Waluya Vol. 6 No. 2 (2022): Jurnal MediLab Mandala Waluya
Publisher : Prodi D4 Teknologi Laboratorium Medis, Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883.6.2.3

Abstract

Diabetes Melitus (DM) tipe II merupakan penyakit yang melibatkan beberapa patofisiologi, termasuk gangguan fungsi pulau Langerhans dan resistensi insulin yang menghasilkan gangguan glukosa. Penderita DM dihubungkan dengan pengendalian glukosa darah. Pengendalian glukosa darah yang kurang dapat memberikan peluang terjadinya komplikasi Infeksi Saluran Kemih (ISK). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bakteri penyebab Infeksi Saluran Kemih (ISK) pada pasien Diabetes Melitus (DM) tipe II secara fisiologi dan biokimia. Metode penelitian ini adalah deskriptif untuk mengetahui Bakteri apakah penyebab ISK pada pasien DM tipe II secara fisiologi dan biokimia. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 17 isolat, sampel diisolasi dari sampel urine pasien Diabetes Melitus tipe II secara fisiologi dilakukan dengan uji motilitas dan uji biokimia dilakukan dengan uji katalase, uji H2S, Uji fermentasi karbohidrat, uji sitrat dan uji MR-VP. Hasil penelitian karakterisasi bakteri penyebab Infeksi Saluran Kemih (ISK) pada pasien Diabetes Melitus tipe II secara fisiologi dan biokimia pada 16 sampel merupakan bakteri Staphylococcus sp. Dengan menunjukkan hasil positif pada Uji Katalase, dan Uji Fermentasi Karbohidrat (Asam) dan menunjukkan hasil negatif pada uji motilitas dan 1 sampel merupakan bakteri Klebsiella sp. dengan menunjukkan hasil negatif pada uji dan uji motilitas serta menunjukkan hasil positif pada uji sitrat. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa setelah dilakukannya Uji fisiologi dan Uji biokimia ditemukan bakteri Staphylococcus sp. Dan Klebsiella sp. pada pasien Diabetes Melitus tipe II Yang merupakan jenis bakteri penyebab Infeksi Saluran Kemih. Saran untuk penelitian selanjutnya untuk mendeteksi bakteri infeksi saluran kemih pada pasien Diabetes Melitus Tipe II menggunakan metode PCR.
PENGARUH LAMA PENYIMPANAN DARAH DONOR TERHADAPKADAR HEMATOLOGI (HEMOGLOBIN DAN ERITROSIT) DI UNIT TRANSFUSI DARAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MUNA Sugireng; Febriany Margaretha
Jurnal MediLab Mandala Waluya Vol. 5 No. 1 (2021): Jurnal MediLab Mandala Waluya
Publisher : Prodi D4 Teknologi Laboratorium Medis, Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883.5.1.4

Abstract

Pada masa penyimpanan darah akan mengalami perubahan-perubahan komponen darah terutama eritrosit akan mengalami perubahan bentuk yang cukup bermakna seiring lamanya waktu penyimpanan darah. Efek penyimpanan darah akan membuat eritrosit banyak yang mati segera setelah darah ditranfusikan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh lama penyimpanan darah donor terhadap kadar hemoglobin dan kadar eritrosit. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre-Experimental. Populasi dalam penelitian adalah orang yang melakukan donor darah pada bulan Juli 2020 sebanyak 15 pasien, dengan jumlah sampel 13 orang. Metode analisis menggunakan uji anova. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh lama penyimpanan darah donor terhadap kadar hemoglobin dan eritrosit karena p 0,000 < nilai alfa (0,05) yang berarti Ha diterima. Sebelum adanya permintaan transfusi darah, sebaiknya petugas Unit Transfusi Darah melakukan pemeriksaan kadar hemoglobin dan kadar eritrosit pada sampel darah donor. Diharapkan penelitian selanjutnya melakukan pemeriksaan penunjang hematologi lainnya.
DETEKSI gen Cat P PENYANDI RESISTEN ANTIBIOTIK KLORAMFENIKOL PADA Salmonella typhi DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PCR Sri Anggarini Rasyid; Sugireng; Adelia Pratiwi
Jurnal MediLab Mandala Waluya Vol. 4 No. 2 (2020): Jurnal MediLab Mandala Waluya
Publisher : Prodi D4 Teknologi Laboratorium Medis, Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883.4.2.1

Abstract

Demam tifoid merupakan infeksi sistemik yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Antibiotik yang sering digunakan dalam terapi demam tifoid adalah klorampenikol. Penggunaan antibiotik diketahui menyebabkan masalah baru yaitu munculnya resistensi terutama pada pemakaian antibiotik yang tidak prosedural dan tidak terkontrol. Resistensi terhadap kloramfenikol (Cm) diperantarai oleh enzim yang terletak pada plasmid yang disebut Acetyltransferase kloramfenikol (CAT). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Deteksi Gen Cat P Penyandi Resisten Antibiotik Kloramfenikol Pada Salmonella typhi dengan Menggunakan Teknik PCR. Jenis penelitian adalah penelitian deskriptif dengan desain penelitian cross sectional yakni untuk menganalisi Deteksi Gen Cat P Penyandi Resisten Terhadap Antibiotik Kloramphenikol Pada Salmonella thypi dengan Menggunakan Metode PCR. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah darah penderita demam tifoid yang disajikan dalam bentuk kultur berjumlah 10 sampel. Hasil pemerikaan gen Cat P dari 10 sampel penelitian didapatkan hasil negatif pada semua sampel yang ditandai dengan tidak ditemukan pita DNA gen Cat P sesuai target yaitu dengan target DNA 436 bp. Untuk peneliti selanjutnya disarankan agar meneliti variabel pemeriksaan gen Cat P sebagai penanda resistensi antibiotik Kloramfenikol pada penderita demam tifoid stadium lanjut dengan menggunakan sampel feces dan urin.
DETEKSI BAKTERI Escherichia coli O157 PADA SUSU KEDELAI MENGGUNAKAN METODE Polymerase Chain Reaction(PCR) YANG DIJUAL DI KELURAHAN ANDUONOHU, KECAMATAN POASIA, KOTA KENDARI Satriani Syarif; Sugireng; Helida Purwanti
Jurnal MediLab Mandala Waluya Vol. 4 No. 2 (2020): Jurnal MediLab Mandala Waluya
Publisher : Prodi D4 Teknologi Laboratorium Medis, Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883.4.2.8

Abstract

Susu kedelai di Kota Kendari yang terindikasi terkontaminasi oleh bakteri E.coli O157 yang merupakan penyebab penting foodborne disease. E.coli O157 adalah bentuk mutan dari Eschericia coli yang bersifat patogen. Tujuanumum daripenelitianiniadalahUntukmengetahui apakah terdapat cemaran bakteri Eschericia coli O157 pada susu kedelai yang dijual di Kelurahan Anduonohu, Kecamatan Poasia, Kota Kendari. Jenispenelitian yang digunakan dalam penelitian iniadalahdeskriptif.Populasidalam penelitianiniadalah sampel susu olahan rumah tangga dengan tehnik pengambilan sampel adalah total sampling sebanyak 8 sampel. Hasilpenelitianmenunjukan bahwadari8sampel uji kultur sebanyak 1 sampel positif Eschericia coli pada sampel susu kedelai dengan media EMBA. Sedangkan di uji dengan menggunakan metode PCR pada sampel susu kedelai menunjukan hasil negatif. Hal ini ditandai dengan tidak terbentuknya pitaDNAukuran 239pasangbasa, pada gelelektroforesis. Berdasarkan penelitianyang dilakukan dapat disimpulkan bahwa tidak terdapatkontaminasibakteriEscherichiacoli O157 padahasilpemeriksaansusu kedelai denganmenggunakan metode PCR.Saran untuk peneliti selanjutnya agar mendeteksi jenis bakteri lain, memperhatikan waktu atau lama penyimpanan susu kedelai yang akan digunakan sebagai sampel penelitian.
ANALISIS BILIRUBIN DAN PROTEIN PADA URINE PENDERITA TB PARU PASCA PENGOBATAN 6 BULAN DI PUSKESMAS POASIA Sugireng; Ria Ningsih; Tasman
Jurnal MediLab Mandala Waluya Vol. 7 No. 2 (2023): JURNALMEDILAB MANDALA WALUYA
Publisher : Prodi D4 Teknologi Laboratorium Medis, Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883.7.2.5

Abstract

Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis. Pengobatan TB, yang dinamakan Obat Anti Tuberkulosis (OAT) harus dikonsumsi selama 6-8 bulan. Akan tetapi, OAT memiliki efek samping terutama menggangu fungsi hati dan ginjal. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui analisis bilirubin dan protein pada urine penderita TB paru pasca pengobatan 6 bulan. Jenis penelitian ini adalah deskriptif untuk melihat bilirubin dan protein pada urine penderita TB paru pasca pengobatan 6 bulan. Populasi sampel pada penelitian ini yaitu penderita TB paru pasca pengobatan 6 bulan sebanyak 20 orang. Jumlah sampel ditentukan dengan rumus Slovin sehingga di peroleh 16 sampel. Metode yang digunakan dalam pemeriksaan bilirubin dan protein pada urine yaitu menggunakan strip carik celup. Hasil penelitian dari 16 sampel yaitu pada pemeriksaan Bilirubin Urine di dapatkan sampel normal 12 (75%) dan sampel positif 4 (25%). Pada pemeriksan Protein Urine di dapatkan sampel normal 11 (68,75%), sampel trace 3 (18,75) dan sampel positif 2 (12,50%). Penyebab terjadinya kenaikan Bilirubin Urine yaitu karena penderita mengkonsumsi OAT secara terus menerus tanpa disertai dengan pola hidup sehat. Dan penyebab terjadinya kenaikan Protein Urine disebabkan oleh lamanya pengobatan, yang mana salah satu efek samping dari terapi OAT yaitu rifampisin dan streptomisin. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan pemeriksaan urine pada penderita TB paru pasca 6 bulan didapatkan Bilirubin urine didapatkah hasil normal 12 (75%) dan positif 4 (25%). Dan pada pemeriksaan protein urine didapatkan hasil normal 11 (68,75%), trace 3 (18,75%) dan positif 2 (12,50%). Adapun saran kepada peneliti selanjutnya adalah dapat melakukan pemeriksaan bilirubin dan protein pada urine penderita TB paru pengobatan 1 bulan dan 2 bulan (pengobatan fase awal).